Bagian 51

438 70 13
                                    

Jinhyuk udah dipindahin ke kamar rawat

Kamar VIP, kamar yang kemarin pas dia dirawat juga. Masih inget kan?

Katanya, kalo mau jenguk langsung ke lantai VIP ajah

Agen NSA udah dapet identitas kita, jadi bakal langsung dibolehin masuk


*****

Dan di sinilah Seungwoo berada. Di depan pintu kamar VIP dengan nama Lee Jinhyuk tertera di sebuah plat nama yang berisi identitas pasien. Kedua telapak tangannya sudah berkeringat dingin. Padahal yang Seungwoo harus lakukan hanya mengetuk pintu.

Sepertinya Seungwoo sudah berdiri di depan kamar rawat itu selama tujuh menit hingga menimbulkan tatapan penasaran dari suster yang berjaga di lantai tersebut. Termasuk agen NSA yang berjaga di sekitar lantai VIP. Mungkin jika lebih lama, Seungwoo bisa langsung diusir.

Setelah satu tarikan nafas panjang, Seungwoo lalu mengetuk pintu dua kali. Tak lama pintu terbuka. Ada sosok Jinwoo di balik pintu. Seungwoo tersenyum tipis melihat remaja berusia dua belas tahun tersebut.

"Kak Seungwoo!!"

"Halo Jinwoo."

"Mama..! Ada kak Seungwoo!!"

Jinwoo lalu menarik tangan Seungwoo untuk memasuki kamar tersebut. Tante Inna yang tengah duduk di sebuah kursi berhadapan dengan meja menoleh padanya dan tersenyum menyambut Seungwoo.

Seungwoo sendiri menghampiri beliau, dan sekilas melirik ranjang yang kosong. Seungwoo melihat kalau Tante Inna sedang mengupas apel. Jinwoo lalu menyuruh Seungwoo untuk duduk di kursi, sedangkan ia kembali duduk di sebelah Tante Inna.

Tante Inna menatap Seungwoo. "Jinhyuk lagi ada pemeriksaan. Cuma sebentar kok."

Well, Seungwoo bahkan belum bertanya tentang keberadaan Jinhyuk.

"Iya, Tante. Oh ya, Tante cuma berdua sama Jinwoo?"

Jinwoo mengambil satu potong apel yang sudah dikupas oleh sang mama. Tante Inna sendiri hanya tersenyum melihat Jinwoo yang kembali mencuri potongan apel yang sebenarnya untuk Jinhyuk itu.

"Iya, gantiin Om. Om juga harus pulang dan istirahat," ucap Tante Inna. Beliau lalu menyodorkan piring berisi potongan apel ke arah Seungwoo. "Apelnya, Seungwoo?"

"Makasih, Tante."

"Kamu cuma sendirian? Gak sama Seungyoun?" tanya Tante lagi seraya membersihkan sisa kulit apel ke kantung sampah terpisah. Kemudian beliau berdiri dari kursi untuk membuang kantung sampah itu ke trash-bin yang tersedia.

Seungwoo mengambil satu potong apel lalu menggeser piring itu ke arah Jinwoo. Disambut oleh cengiran oleh adik Jinhyuk. "Iya, Tante. Seungyoun nggak bilang mau ke sini jam berapa. Jadi, saya sendiri ajah," ujarnya seraya memasukkan potongan apel itu ke dalam mulutnya.

Lalu tak lama, Jinhyuk kembali ke kamar rawat dengan diantar oleh seorang suster yang mendorong kursi roda. Dibelakangnya dokter Kang mengikuti. Sontak Seungwoo berdiri dan menatap sosok Jinhyuk yang terlihat sehat. Pemuda itu tersenyum saat melihat Seungwoo.

"Abang!" seru Jinwoo.

Sang suster membawa kursi roda itu ke sisi ranjang. Tante Inna lalu langsung membantu dengan memindahkan kantung infus itu ke tempat semula. Jinhyuk sendiri berdiri untuk pindah ke atas ranjang.

Tante Inna merapatkan selimut agar Jinhyuk tidak kedinginan. Jinwoo sendiri bahkan juga sudah melepas sepatunya dan naik ke atas ranjang.

"Jinwoo sayang, kakak butuh istirahat," ujar Tante Inna.

Portrait of YouWhere stories live. Discover now