Bagian 6

410 83 9
                                    

Seungwoo mau pulang!

Dia sama sekali tidak nyaman ikut dengan Papa ke acara formal seperti ini. Sejak dari rumah, Papa udah wanti-wanti kalau Seungwoo harus jaga sikap di depan semua kolega Papa. Seungwoo menurut, terlebih Mama juga ikut-ikutan. Tapi jika harus memasang senyuman setiap kali dikenalkan pada semua orang, Seungwoo juga merasa lelah.

Tapi jika Seungyoun ada di sini, pemuda itu pasti mengatakan padanya untuk menganggap ini sebagai latihan kampanye pemilihan BEM tahun depan.

Emang bangsat! Jadi ini, yang selalu dikeluhin sama Youn tiap kali dia ikut bokapnya.

"Seungwoo? Ke sini, nak."

Seungwoo menarik nafas perlahan sebelum menghampiri Papa. Dia akan dikenalkan lagi pada kolega yang lain. Entah ini sudah orang yang ke-berapa. Seungwoo tidak menghitung. Padahal belum ada empat puluh menit sejak mereka tiba.

"Kenalkan, ini Nyonya Yoo Inna. Istri dari wakil menteri Lee Dongwook. Nyonya Yoo, ini adalah putra saya. Han Seungwoo."

Seungwoo tersenyum lalu memberi salam pada seorang wanita yang terlihat cantik dan glamour. Dress yang dikenakanya mungkin terlihat sederhana, tapi Seungwoo tahu persis dengan harganya. Mungkin karena sering mendengarkan ocehan Mamanya mengenai fashion.

"Selamat malam.."

"Ah, jadi ini putra Tuan Han. Masih kuliah bukan? Di mana?"

Gue udah jawab pertanyaan ini lebih dari dua puluh kali. Cuma dalam satu malam! Bosen! Gak ada pertanyaan lain apa?

"SNU, tante."

Iya, tante. Hampir semua orang yang dikenalkan oleh Presdir Han Jungwoo padanya selalu dipanggil om atau tante. Panggilan formal terlalu kaku. Seungwoo tidak terbiasa. Beruntungnya, semua kolega Papa tidak keberatan dengan hal itu.

"Oh, berarti satu kampus sama anak tante juga. Jurusan apa?"

Seungwoo sedikit mengernyit. Well dari dua puluh orang, baru nyonya Yoo Inna yang mengatakan kalau anaknya kuliah di sana. Sisanya dari kolega Papa mengatakan kalau anak-anak mereka kuliah di luar negeri. Oh, selain itu wajah tante Inna terlihat terlalu muda untuk mempunyai anak seusia dirinya.

"Fakultas hukum, semester 4. Anak tante di fakultas apa?" tanya Seungwoo.

Jujur, rasa penasarannya jadi tergelitik. Mungkinkah?

"Anak tante double degree. Sastra dan ekonomi. Jadi, Seungwoo mungkin jarang ketemu sama dia di kampus."

Cuma ada satu nama yang Seungwoo kenal yang ambil double degree. Di jurusan sastra dan ekonomi juga.

"Oh ya? Bukankah anda datang bersama putra anda malam ini? Saya belum melihatnya," ucap Han Jungwoo.

Yoo Inna tersenyum lalu melirik ke arah kiri dari posisi mereka berdiri. "Nah, itu dia. Jinhyuk, sini sayang."

Mendengar nama itu, Seungwoo langsung menoleh dan terkesiap. Seungwoo melihat sosok Lee Jinhyuk dengan postur tinggi berjalan menghampiri mereka. Malam ini, Seungwoo kembali dibuat terkejut oleh pemuda itu.

Pemuda yang mengenakan setelan suit bewarna hitam, balutan kemeja putih yang dua kancing atas dibiarkan terbuka. Seungwoo bisa melihat ada sebuah kalung melingkar di leher itu. Jika selama di kampus, Jinhyuk selalu membiarkan rambutnya ditata sederhana, tapi kali ini rambut hitamnya diatur dengan style comma hair, memperlihatkan bagian keningnya.

Jujur saja, penampilan Jinhyuk sedikit kontras dengan Seungwoo malam ini. Suit berwarna merah dan kemeja hitam adalah pilihan Mama. Bahkan dengan segala aksesoris yang dipakainya malam ini sudah dipersiapkan sebelumnya. Seungwoo hanya tinggal pakai.

Portrait of YouWhere stories live. Discover now