Seungwoo tengah memperhatikan foto keluarga Jinhyuk yang sudah terpasang di ruang tengah.
Saat Jinhyuk menyuruh Seungwoo masuk ke dalam rumah sementara pemuda itu sendiri menemui Pak Kim untuk mengijinkan Seungyoun yang menunggu di post penjagaan untuk masuk, pegawai dari studio foto hendak pergi.
Selain itu, Seungwoo sedikit canggung karena dia tidak melihat keberadaan Tante Inna, padahal Jinhyuk mengatakan kalau ada Mama. Jadilah, Seungwoo menunggu di ruang tengah; sembari memandangi pigura besar di hadapannya.
Foto yang terpajang di ruang tengah adalah foto di mana Jinhyuk memakai hanbok biru-nya. Dengan Tante Inna yang duduk anggun di sebuah kursi. Jinwoo berdiri di sisi kanan dari sang ibu sedangkan Om Dongwook dan Jinhyuk berdiri di belakang.
Senyum terulas di wajah Seungwoo. Karena ia ingat dengan bagaimana Chaeyeon mengiriminya puluhan foto Jinhyuk, hari di mana mereka sekeluarga tengah melakukan pemotretan untuk foto keluarga. Semua foto eksklusif Jinhyuk dari Chaeyeon sudah tersimpan rapi di laptop Seungwoo.
"Loh? Ada Seungwoo?"
Seungwoo sontak menoleh ke arah tangga di mana sosok Tante Inna sedang menuruni anak tangga. Wanita paruh baya itu tersenyum dan menghampiri Seungwoo.
"Pagi, Tante," sapa Seungwoo sopan.
Tante Inna masih tersenyum. "Pagi, Seungwoo. Kamu datang sama Seungyoun? Tadi Pak Kim bilang Seungyoun yang datang? Eh, tapi Jinhyuk ke mana? Kamu kok sendirian?"
"Ah. Iya, saya datang sama Seungyoun. Tapi agen yang jaga di post depan bilang kalau cuma satu orang yang bisa masuk karena alasan keamanan. Jadi, Jinhyuk lagi ketemu sama Pak Kim buat ngijinin Seungyoun masuk juga," jelas Seungwoo.
Tante Inna mengangguk. "Begitu rupanya. Oh ya, udah sarapan belum?"
"Sudah kok, Tante."
Lalu Jinhyuk kembali bersama Seungyoun. Pemuda itu bahkan masih memakai jaket milik Seungwoo. Hal itu membuat Tante Inna mengernyit karena sebelum keluar rumah, Jinhyuk tidak memakai jaket apa pun. Dan beliau juga tidak pernah melihat jaket itu sebelumnya.
Jadi, kemungkinan...
"Pagi, Tante Inna!" seru Seungyoun dengan cerah yang setengah berlari menghampiri Tante Inna dan memeluknya erat.
Tante Inna tertawa kecil sembari membalas pelukan Seungyoun. "Pagi, Seungyoun."
Oke, gue cemburu untuk satu ini.
*****
Jika Seungyoun punya studio mini di lantai tiga rumahnya, maka Jinhyuk punya cinema room yang letaknya ada di basement rumah.
Sebenarnya, cinema room adalah ide dari Mama yang ingin punya bioskop pribadi. Bukan karena demi gaya, tapi karena Mama tidak biasa dengan ruangan bioskop publik. Entah ada kesan buruk apa yang pernah Mama alami sebelumnya, tapi Mama pernah bilang kalau tidak sangat terpaksa maka Mama tidak akan menonton di biokop publik dan lebih menunggu dvd bluray diperjual-belikan saja.
Awalnya memang hanya untuk digunakan menonton film saja, tapi kemudian juga digunakan sebagai ruang bermain game.
Seperti sekarang, Seungyoun tengah fokus dengan game PS4 sedangkan Jinhyuk dan Seungwoo hanya menonton di sofa empuk yang menghadap layar proyektor besar.
Oh, Jinhyuk masih belum melepaskan jaket milik Seungwoo. Seungwoo sendiri tidak keberatan. Dia begitu senang melihat Jinhyuk memakai pakaiannya.
Seungwoo memperhatikan Jinhyuk yang tertawa ketika Seungyoun tidak sengaja menabrak player lain hingga membuatnya mengumpat. Sepertinya Jinhyuk memang sudah baik-baik saja. Dan Seungwoo sangat bersyukur.
YOU ARE READING
Portrait of You
FanfictionAwalnya penasaran. Akhirnya malah jadi sayang ***COMPLETED***