Jinhyuk mengubah posisi strap tas ranselnya dengan canggung lalu berjalan mendekati Mama yang tengah menunggunya di area parkir FE.
Jinhyuk sedikit kikuk karena banyak mahasiswa lain yang tengah memperhatikan terlebih dengan agen NSA yang mengawal Mama jauh lebih banyak dibandingkan dirinya yang hanya dua orang.
Jujur, Jinhyuk juga sangat terkejut saat mendengar kalau Mama tiba-tiba datang ke kampusnya. Oh, satu keberuntungan. Jinhyuk tidak ketahuan kalau dia bolos. Dan lagi, Professor Yang juga cukup berbaik hati memberikannya tugas tambahan. Well, kata Seungyoun, keuntungan menjadi mahasiswa rajin yang disayang dosen.
Jinhyuk memperhatikan sekitar, melihat beberapa agen yang membuat perimeter agar tidak ada yang mendekat. Terkesan begitu berlebihan. Tapi status Yoo Inna sebagai istri dari wakil menteri Lee adalah pengecualian.
"Mama..."
Mama tersenyum dan meraih tangan Jinhyuk. "Kakak udah selesai belum kuliahnya?"
"Err. Udah sih. Tapi Mama kenapa dateng ke kampus? Mama juga nggak kasih kabar," tanya Jinhyuk.
"Anterin Mama, ya. Mau ambil baju buat acara besok."
Jinhyuk mengernyit. "Acara apa?"
"Kamu lupa ya? Acara akhir tahun foundation Mama. Tapi kamu mungkin lupa karena berita akhir-akhir ini."
"Oh. Tapi kenapa harus dateng ke kampus Jinhyuk? Kalo Mama kabarin, Jinhyuk bisa langsung nyusul ke butik. Mama gak perlu repot dateng ke sini," ujar Jinhyuk yang kemudian merapikan mantel bulu yang dikenakan oleh Mama.
Mama mengulas sebuah senyum. Ia mencubit lembut pipi Jinhyuk. "Mau pamer dong. Masa cuma Papa ajah yang bisa pamer. Yah, walaupun..."
Mama lalu mengedarkan pandangan ke sekeliling area parkir yang cukup ramai. Walaupun ada jarak aman sekitar lima meter, tapi banyak mahasiswa yang berhenti dan memperhatikan Jinhyuk dengan sang mama.
"Jumlahnya gak banyak kayak waktu Papa dateng."
Jinhyuk menghela nafas. Oh, Mama membicarakan tentang foto Papa dan dirinya selepas acara seminar beberapa bulan lalu. Setelah press-release kemarin, foto-foto saat acara seminar kemarin mulai tersebar luas. Walaupun hanya sedikit jumlah foto Jinhyuk yang 'berinteraksi' dengan Papa.
Oh, Jinhyuk merasa lega karena foto-foto itu mendapatkan reaksi yang cukup baik.
"Gak ada yang bisa dipamerin, Ma," ucap Jinhyuk.
"Kakak...!"
Jinhyuk hanya tertawa karena Mama memukul lengannya dengan jengkel. "Jadi, pergi gak? Kalo engga, aku pulang ajah nih."
"Jadi! Lagian kamu harus ikut. Sekalian fitting baju punya kamu."
*****
"Cakep, ya! Sumpah, gak keliatan kalo usianya hampir setengah abad."
Seungwoo melirik Jaehwan yang tengah fokus pada ponselnya padahal mereka sedang berada di perpustakaan. Sebentar lagi ujian akhir. Walaupun jadwalnya harus diatur ulang karena perayaan tahun baru. Tapi mereka sudah tidak punya banyak waktu lagi.
"Jae...! Buku lo jangan dianggurin," ucap Seungwoo pelan.
Jaehwan melirik Seungwoo yang kembali berfokus pada buku tebal dihadapannya. Jaehwan lalu menunjukkan layar ponselnya pada Seungwoo. Di layar tersebut, ada sebuah foto interaksi Yoo Inna dengan Jinhyuk di area parkir FE.
Kedatangan Yoo Inna yang begitu mendadak langsung tersebar ke seluruh kampus. Begitu juga dengan foto-foto ibu dan anak tersebut.
"Tapi beneran cakep, Woo."

YOU ARE READING
Portrait of You
FanfictionAwalnya penasaran. Akhirnya malah jadi sayang ***COMPLETED***