Seungwoo baru saja keluar dari mobilnya ketika ia melihat sebuah taksi berhenti di dekat mobilnya yang terparkir di depan rumah Seungyoun. Lebih terkejut saat melihat Jinhyuk yang keluar dari taksi tersebut. Seungwoo menghampiri pemuda itu yang tengah membayar ongkos taksi.
"Loh? Jinhyuk...?"
Jinhyuk sontak menoleh dan terlihat terkejut. "Seungwoo?"
Seungwoo melihat taksi yang kini sudah melaju pergi. Ia kembali menatap Jinhyuk dengan bingung. "Kok naik taksi? Biasanya nyetir mobil."
"Lagi gak pengen nyetir ajah," sahut Jinhyuk. "Lo mau ketemu sama Seungyoun, ya?"
Seungwoo mengangguk. "Ada yang pengen gue omongin sama dia. Lo sendiri?"
"Err..."
Jinhyuk terlihat ragu untuk bicara. Tapi tanpa mengatakan apa pun, Jinhyuk langsung bergegas menuju pintu utama rumah besar tersebut. Seungwoo yang melihat gelagat tersebut hanya mengernyit dan mengikuti Jinhyuk.
Jinhyuk sudah menekan bel pintu dan tak lama Seungyoun membukakan pintu. Sepertinya Seungyoun sendiri sudah menantikan kedatangan Jinhyuk. Sedikit berbeda dengan reaksi Seungyoun yang melihat Seungwoo berdiri di belakang Jinhyuk.
"Lo ngapain? Kok gak ngabarin gue kalo mau dateng?" tanya Seungyoun.
Satu alis Seungwoo terangkat. "Ada yang masih pengen gue tanyain sama lo. Tapi kok lo aneh banget? Biasanya gue dateng juga tanpa bilang dulu."
Seungyoun menghela nafas. Ia menatap Jinhyuk sekilas lalu mengangkat bahunya. "Masuk dulu deh."
*****
Begitu Seungyoun mempersilakan Jinhyuk dan Seungwoo masuk ke kamarnya. Jinhyuk memilih duduk di meja belajar dan membuka laptop milik Seungyoun.
Well, Jinhyuk perlu melakukan riset dengan segera. Seungwoo melirik Jinhyuk sekilas lalu menatap Seungyoun. Sepertinya Youn tahu alasan Jinhyuk datang.
"Jinhyuk kenapa?"
Seungyoun menarik nafas perlahan. Ia lalu menatap Jinhyuk yang sibuk dengan laptopnya. "Hyuk, Seungwoo boleh dikasih tau?"
Jinhyuk menoleh dan menatap kedua pemuda yang masih berdiri di ambang pintu. "Terserah. Toh, kalo dia di sini, bakal tau juga."
Seungwoo mengernyit. Jawaban Jinhyuk terdengar begitu dingin. Apa ia melakukan kesalahan?
Tapi Seungyoun malah menarik Seungwoo keluar dari kamarnya dan kembali ke bawah –lebih tepatnya ke dapur untuk menyiapkan minuman dan membawa beberapa kantung snack.
"Youn..?" tanya Seungwoo sembari memperhatikan Seungyoun yang mengeluarkan dua kaleng cola dan satu botol air mineral dari lemari pendingin. "Ada masalah apa sih? Jinhyuk kok ngomongnya dingin gitu?"
"Udah biasa. Dia kalo lagi stress emang gitu. Jangan diambil hati," jawab Seungyoun yang kini membuka satu pintu cabinet dan mengambil dua kantung potato chip. "Nyokapnya minta dia bikin konsep buat charity berikutnya. Waktunya cuma dua hari."
"Oh. Ini ada kaitannya sama omongan lo waktu di acara akhir tahun kemarin itu, ya?"
Seungyoun mengangguk. Ia menyodorkan dua kantung snack itu pada Seungwoo. Sementara ia membawa minumannya.
"Iya. Walaupun Jinhyuk bilang dia bakal ngerubah YooNation kalo dia dibawa masuk ke foundation, tapi gue rasa dia gak bisa ngelakuinnya begitu ajah. Bukan cuma di keluarga Lee dia dapet perlakuan dingin. Keluarga Yoo juga gak beda jauh. Jadi, apapun perubahan yang dia bawa ke YooNation pasti bakal dapet kontra –apalagi dari pegawai YooNation sendiri."
![](https://img.wattpad.com/cover/204222646-288-k559.jpg)
YOU ARE READING
Portrait of You
FanfictionAwalnya penasaran. Akhirnya malah jadi sayang ***COMPLETED***