Seungwoo menghampiri Seungyoun yang tengah duduk di salah satu deret kursi tunggu sembari berfokus pada ponselnya. Seungwoo duduk di sebelah Seungyoun lalu menyodorkan satu gelas kopi yang baru dibelinya di lobby rumah sakit.
Seungyoun melirik Seungwoo dan menerima gelas kopi tersebut.
Iya, saat ambulance datang untuk membawa Jinhyuk ke rumah sakit, Seungwoo dan Seungyoun memutuskan untuk ikut. Terlebih karena Seungwoo tengah bersama Jinwoo, jadi mereka bertiga pergi ke rumah sakit dengan mobil Seungwoo. Sedangkan Tante Inna dan Om Dongwook naik ke mobil ambulance menemani Jinhyuk.
Seungwoo melirik ke pada sosok Tante Inna yang tengah memeluk Jinwoo dengan erat. Di bahu Jinwoo, ada jas milik Jinhyuk yang disampirkan oleh Tante Inna. Om Dongwook sendiri tengah mengurus administrasi rumah sakit yang dibantu oleh salah satu direktur rumah sakit. Karena, Om Dongwook ingin meminimalisasi keluarnya berita terkait sakitnya Jinhyuk. Pihak NSA juga melakukan screening terhadap semua ponsel undangan agar tidak ada foto atau kabar mengenai sakitnya Jinhyuk keluar dari ruangan ballroom hotel tersebut.
Seungwoo menghela nafas dan menyeruput kopi panasnya perlahan. Ia melirik Seungyoun yang masih men-scroll layar ponselnya. Sejin sepertinya mengirimkan beberapa foto perayaan tahun baru. Praktisnya, sekarang sudah pukul 00.27, sudah hari pertama di tahun baru.
"Lo gak ngasih tau Sejin? Soal Jinhyuk?" tanya Seungwoo.
Seungyoun menghela lalu memasukkan ponselnya ke saku coat-nya. "Engga, emang sengaja. Biar Sejin sama yang lainnya tau belakangan ajah. Kalo kita udah tau kondisi Jinhyuk gimana. Mereka lagi seneng-seneng juga."
Seungwoo mengangguk lalu kembali menyeruput kopinya. Tak lama, Om Dongwook kembali dan langsung berjalan menghampiri Tante Inna. Seungyoun dan Seungwoo memperhatikan orang tua Jinhyuk tersebut. Sepertinya Om Dongwook meminta Tante Inna pulang bersama Jinwoo.
"Nanti Papa yang temenin Jinhyuk. Dokter Kang juga masih ngelakuin pemeriksaan. Kasian Jinwoo, Ma."
Tante Inna lalu menoleh pada sosok Jinwoo yang tertidur dalam pelukannya. Kalau beliau tetap bersikeras untuk tetap di rumah sakit, kasihan juga karena Jinwoo sudah kelelahan dan mereka masih menunggu di lorong ER. Om Dongwook menyentuh wajah Tante Inna dan tersenyum tipis.
"Pulang, ya. Istirahat. Pagi-pagi Mama bisa ke sini lagi. Jinhyuk pasti juga udah dipindahin ke kamar rawat."
Tante Inna mengangguk kecil. Om Dongwook lalu meminta tolong pada salah satu agen NSA untuk menggendong Jinwoo di punggung. Beberapa agen NSA juga ikut meninggalkan lorong tersebut untuk mengantarkan Tante Inna dan Jinwoo pulang.
Kini giliran Om Dongwook yang menghampiri Seungyoun dan Seungwoo. Sontak keduanya langsung berdiri. Om Dongwook tersenyum tipis pada keduanya. Wajahnya terlihat lelah.
"Kalian juga pulang, ya. Masa mau ngabisin tahun baru di rumah sakit? Nanti Om kabarin tentang kondisi Jinhyuk."
*****
Lee Dongwook memasuki kamar VIP yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Setelah selesai pemeriksaan, Jinhyuk langsung dipindahkan ke kamar rawatnya, sementara Dongwook bertemu dengan dokter Kang untuk membahas kondisi putranya.
Dokter Kang menjelaskan kalau kondisi Jinhyuk stabil. Jumlah alcohol yang masuk ke dalam tubuhnya juga hanya sedikit. Tapi karena seumur hidup, Jinhyuk sama sekali tidak pernah menyentuh alcohol jadi terjadi shock hingga menyebabkan kondisi takikardia ventikel atau jantung yang berdetak tidak beraturan.
Hanya saja dengan kondisi Jinhyuk sebelumnya, mereka kini harus mulai waspada. Jinhyuk mungkin bisa mengalami serangan berikutnya secara tiba-tiba.
YOU ARE READING
Portrait of You
FanfictionAwalnya penasaran. Akhirnya malah jadi sayang ***COMPLETED***