Bagian 29

414 83 17
                                    

Seungwoo berusaha menghubungi Seungyoun berulang-kali.

Saat ini, Seungwoo sudah berada di lobby rumah sakit SNU. Tapi Seungwoo tidak tahu Jinhyuk di rawat di kamar nomor berapa. Mau hubungi Kyuhyun lagi pun, abangnya Youn pasti juga tidak tahu informasi kamar rawat Jinhyuk.

Selain itu, Seungwoo bisa melihat ada beberapa orang berpakaian formal berlalu-lalang di lobby. Memang terlihat seperti pengunjung biasa. Tapi Seungwoo terlalu jeli. Mereka pasti agen NSA yang bertugas melindungi wakil menteri Lee. Hanya saja, jika mereka berusaha membaur dengan pengunjung lain, artinya wakil menteri Lee berusaha meminimalisasi keluarnya berita tentang Jinhyuk masuk rumah sakit.

Seungwoo mendengus pelan. Seungyoun benar-benar mengabaikan panggilannya. Terlebih dengan sepinya grup chat, sepertinya Seungyoun dengan sengaja tidak memberi-tahu siapa pun kalau Jinhyuk masuk rumah sakit.

Kecuali Sejin.

Mata Seungwoo membelalak. Tentu saja, Lee Sejin pasti tahu! Atau mungkin Hangyul juga tahu tentang kondisi Jinhyuk saat ini. Karena Jinhyuk adalah sepupunya. Jadi, rasanya aneh jika keluarga tidak ada yang mengetahuinya. Seungwoo kemudian mencari nomor kontak Sejin lalu menekan dial. Terdengar nada sambung.

Seungwoo hanya berharap kalau Sejin tidak akan mengabaikannya.

"Halo, Seungwoo? Kenapa ya?"

Seungwoo hampir bersorak saat mendengar suara Sejin. Tapi ia menahan diri. Seungwoo menarik nafas untuk mengontrol diri.

"Jin? Lagi sama Youn gak?"

"Iya. Kenapa emangnya?"

"Bilangin Youn dong, buat jemput gue. Gue udah di lobby rumah sakit SNU nih. Tapi gue gak tahu nomor kamar Jinhyuk," ucap Seungwoo pelan.

Terdapat jeda. Mungkin Sejin terkejut mengetahui Seungwoo sudah berada di rumah sakit untuk melihat kondisi Jinhyuk. Atau mungkin, Sejin langsung memberitahu Seungyoun kalau Seungwoo berada di lobby rumah sakit.

"Youn lagi jalan turun ke lobby, Woo."

"Oke. Thanks ya..."

"Tapi Woo, lo tau darimana kalau Jinhyuk masuk rumah sakit?"

Seungwoo tersenyum tipis. "Tadi nanya ke abangnya."

*****

Seungwoo mengangkat tangannya ketika ia melihat sosok Seungyoun berjalan ke arahnya. Seungyoun sendiri terlihat lelah. Mungkin karena Seungyoun sudah di rumah sakit sejak siang ini. Entah, sahabatnya sudah makan atau belum. Seungwoo terdiam dan memperhatikan raut wajah sahabatnya itu. Ia berjalan mendekat dan mereka bertemu di tengah.

Seungwoo memandang Seungyoun serius lalu merentangkan tangannya. Seungyoun langsung masuk ke dalam dekapan Seungwoo. Saat ini Seungyoun butuh moral support. Seungwoo menepuk lembut punggung Youn.

"Baik-baik aja, kan?" tanya Seungwoo pelan.

Seungyoun mengangguk. Seungwoo tersenyum tipis.

"Kalo gitu lo gak perlu khawatir. Dibanding gue, lo lebih tau gimana Jinhyuk, Youn."

Seungyoun lalu melepaskan pelukan tersebut dan menatap Seungwoo. Ia memperhatikan pakaian Seungwoo. Youn mengernyit. Pasalnya, Seungwoo mengenakan kaus tanpa-lengan warna hitam, kemeja tanpa dikancing lalu jaket kulit, jeans dan sepatu converse.

"Lo mau jenguk Jinhyuk dengan begini?"

Seungwoo memperhatikan pakaiannya. Rasanya tidak ada yang salah. "Kenapa? Emang sih keliatan urakan. Tapi seenggaknya gue gak pake ripped jeans."

Portrait of YouWhere stories live. Discover now