Bagian 58

371 69 8
                                    

"Tanggal empat belas banget gitu?" tukas Chan yang tengah membaca detail undangan pertunangan Kyuhyun.

Saat ini, mereka berdelapan tengah duduk di atas karpet mengelilingi coffee table yang penuh dengan street-food yang dibeli oleh Sejin dan Wooseok. Mereka bahkan belum memutuskan untuk pergi ke mana hari ini, walaupun alasan utamanya adalah memberikan undangan pertunangan Kyuhyun.

Seungyoun mendengus. Ia memasukkan kimbab ke dalam mulutnya. "Lo ngomong sana sama bang Siwon. Dia yang milih tanggal."

Jinhyuk lalu meraih undangan dari tangan Byungchan. Kata Mama, dia sudah dapat tapi Jinhyuk belum melihat undangannya. Undangan tersebut didominasi dengan warna biru muda dan lavender lembut dengan caligrafi tulisan berwarna emas yang menambah kesan elegan.

"Garden party?" gumam Jinhyuk pelan.

"Tergantung suhunya nanti. Kalo udah agak hangat, mungkin bakal garden party. Tapi kalo masih dingin, mungkin di hall biasa," tukas Seungyoun. "Lokasi yang sama pas garden party waktu itu, Hyuk."

Jinhyuk mengangguk kecil dan mengembalikan undangan itu pada Byungchan. Ia lalu memasukkan beberapa potong tteok pedas ke dalam mulutnya. Di seberang meja, Seungwoo terkadang memperhatikan Jinhyuk. Dia masih sedikit khawatir dengan asupan makanan Jinhyuk saat ini.

Seungwoo sedikit tersentak ketika ia merasakan senggolan oleh Seungyoun. Seungwoo menoleh dan mengernyit. Seungyoun sedikit mendekat untuk berbisik.

"Ngeliatinnya biasa ajah kali, Woo. Orangnya gak bakal ke mana-mana."

Seungwoo mendesah pelan. Well, mungkin dia memang sedikit berlebihan. Tapi tetap saja. Seungwoo lalu hanya fokus pada piring kecil dihadapannya yang berisi tteok.

"Jadinya, habis ini mau ke mana?" tanya Hangyul kemudian.

Seungyoun melirik teman-temannya. "Lotte Park?"

"Dingin, Youn!" tukas Chan dengan mulut penuh.

"Ya terus mau ke mana?" Seungyoun lalu menatap Sejin yang duduk di sebelahnya. "Kamu mau ke mana?"

"Exhibition seni yang di gedung A.R.T yang baru?" usul Sejin.

Wooseok terkesiap. Ia menepuk paha Sejin dengan antusias. "Oh! Exhibit seni dari A.R.T itu?! Boleh-boleh!"

Yohan dan Hangyul yang duduk dihadapan Wooseok mengernyit. Pasalnya mereka tidak tahu apa yang sedang dibicarakan Sejin dan Wooseok.

"Exhibit yang dua hari lo ceritain, ka?" tanya Yohan.

Wooseok mengangguk. "Iya, Yo. Mama udah duluan ke sana dan bawa beberapa booklet. Sumpah, bagus Yo. Ada beberapa instalansi interaktifnya. Kita juga bisa bikin art sendiri dan bakal dipajang juga."

Jinhyuk sudah berinisiatif mencari exhibition yang dimaksud oleh Sejin dan Wooseok di ponselnya. Chan yang duduk di sebelah Jinhyuk sedikit melirik ke layar ponsel pemuda itu.

"21ST Century of A.R.T and Exhibition?" ucap Chan saat melihat tajuk exhibit yang dimaksud.

Sejin dan Wooseok mengangguk bersamaan. Jinhyuk masih men-scroll layar ponselnya, berusaha mencari informasi lanjutan.

"Exhibitnya cuma sampe akhir bulan ini. Mau ke sana sekarang?" tanya Jinhyuk. "Mesti reservasi tiket dulu soalnya."

Wooseok lalu sedikit bergeser ke arah Jinhyuk. Sedikit bersandar pada lengan Jinhyuk untuk melihat layar ponsel pemuda itu. "Masih bisa gak buat reservasi hari ini?"

"Tunggu bentar," gumam Jinhyuk.

Sementara Jinhyuk, Wooseok dan Chan sibuk dengan proses reservasi tiket, Seungyoun sibuk memperhatikan Seungwoo yang terlihat berusaha menekan perasaan cemburunya. Ia mendengus pelan lalu berusaha mengabaikan sahabatnya itu.

Portrait of YouWhere stories live. Discover now