Bagian 24

402 71 4
                                    

Seungwoo mengikuti saran Seungyoun. Ia membiarkan semuanya mengalir begitu saja. Walaupun Seungwoo semakin sadar kalau ada banyak perubahan dalam hidupnya. Semenjak nomor kontaknya masuk ke dalam grup chat "sunflower seeds" Seungwoo jadi tahu apa saja yang sering Chan bicarakan.

Di grup tersebut memang Chan yang paling berisik. Terkadang dibalas dengan nyeleneh oleh Hangyul dan Yohan. Youn lebih sering membalas dengan hal yang tidak nyambung. Sedangkan Wooseok dan Sejin yang paling sering menjatuh-jatuhkan.

Kalau Jinhyuk? Oh, Seungwoo kini bisa melihat sosok Jinhyuk yang paling sebenar-benarnya. Jika di kampus, Jinhyuk terlihat kalem dan bahkan terkesan tidak tersentuh, tapi jauh sekali jika sudah mengobrol di chat.

Jinhyuk tidak jauh berbeda dengan Chan.

Terkadang suka melempar bahan obrolan aneh. Tapi dibahas dengan serius, ditanggapi nyeleneh oleh yang lain hingga berakhir dengan pertanyaan retoris 'kenapa sih kita bahas beginian? Gak ada bahasan lain?'. Tapi biasanya respon itu baru muncul setelah bicara ngalor-ngidul tidak jelas.

Tapi di luar chat, Jinhyuk jadi terlihat seperti orang yang berbeda. Seungwoo bahkan mengkhayal liar kalau Jinhyuk sebenarnya mempunyai dua kepribadian.

"Sibuk banget sama hape lo dari tadi. Tugas lo anggurin," tukas Jaehwan.

Seungwoo menurunkan ponselnya. Ia menyengir dan kembali fokus pada laptopnya.

Yury melirik Seungwoo yang menyimpan ponselnya ke atas tumpukan buku. "Chat sama siapa sih? Kayaknya hampir dua minggu ini lo sibuk banget sama chat."

"Ada lah," ungkap Seungwoo singkat.

Yury dan Jaehwan hanya menghela nafas. Saat ini mereka bertiga tengah berada di perpustakaan dengan meja yang penuh dengan buku-buku tebal. Seungwoo sesekali membuka halaman demi halaman untuk memantapkan penjelasan untuk analisisnya.

Namun, di tengah kesunyian saat itu, terdengar bunyi notifikasi berulang. Seungwoo mengernyit dan segera memeriksa ponselnya. Rasanya notifikasi grup tidak pernah seramai itu. Seungwoo membuka grup chat dan membaca deretan chat yang masuk.

119!!!

119!!!

CHO SEUNGYOUN!!

SEJIN!!!

SIAPA AJAH DEH!!

Gedung Psiko!!

BURUAN!!

Youn!! Lo dmn!

Urgent!

OTW!!

Kenapa sih?

Kak Seok?? AKU OTW!!

Byungchan sama Jinhyuk!!!

Yang bisa ke sini buruan!!!

Mata Seungwoo membulat. Dan tanpa bertanya ada apa di grup, Seungwoo langsung menutup layar laptop dan memasukkannya ke dalam ransel. Seungwoo bahkan tidak tahu siapa saja yang merespon di grup tadi. Ia dengan terburu memasukkan beberapa buku dan bundle materi.

Jaehwan dan Yury memandangnya bingung.

"Kenapa? Lo mau ke mana?" tanya Jaehwan.

Seungwoo menatap kedua temannya. "Ada urusan. Urgent. Gue duluan, ya." Kemudian ia mengambil jaketnya dan berlari meninggalkan study room perpustakaan tersebut. Walaupun sebenarnya ada aturan kalau tidak boleh berlari-lari di perpustakaan.

Tapi Seungwoo tidak peduli. Dia hanya perlu sampai ke gedung psiko dengan segera.

*****

Portrait of YouWhere stories live. Discover now