Jinhyuk menarik nafas perlahan. Ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jaket. Melangkah perlahan di bagian paling belakang rombongan Mama yang ditemani dengan beberapa pegawai dari museum yang tengah sibuk memberikan penjelasan. Mama bilang ingin mengecek salah satu museum yang akan dijadikan lokasi untuk gathering event.
Setelah mengantarkan Jinwoo ke rumah temannya, karena Jinwoo menolak ikut di mana kebanyakan pasti banyak orang dewasanya, jadilah Jinhyuk yang menemani Mama. Oh, sebenarnya ada beberapa pegawai dari YooNation yang ikut datang.
Jinhyuk menghembuskan nafas tiap kali rombongan di depannya harus berhenti sejenak. Dengan sengaja, ia menjaga jarak hingga dua meter dari rombongan Mama. Jinhyuk memang menyukai seni, tapi dia tidak ingin merasa kebosanan seperti ini.
"Bosen ya?"
Jinhyuk menoleh ketika ia mendengar suara seseorang. Matanya membulat ketika ia mengenali sosok itu. "Kak Jaeshin..?"
Jaeshin tersenyum dan berdiri di sebelah Jinhyuk. Ia memperhatikan salah satu pegawainya yang terlihat antusias menjelaskan sebuah lukisan pada Nyonya Yoo. Kemudian Jaeshin sedikit mendongakkan kepala untuk menatap Jinhyuk yang berdiri menjulang.
"Kaget banget ngeliat saya di sini. A.R.T jadi creative team buat museum ini. Setidaknya, untuk project setahun ini. Jadi, wajar kan kalau saya di sini?"
Jinhyuk sedikit kikuk. Ah, memang sepertinya saat di entrance, Jinhyuk melihat logo A.R.T. Mungkin dia hanya kurang fokus. "Sorry, kak."
Jaeshin tertawa pelan. "Ngapain kamu minta maaf. Ngebosenin ya?"
"Hm.. Sedikit," gumam Jinhyuk yang kembali berjalan karena rombongan Mama mulai beralih pada lukisan berikutnya. "Tapi bukan karena gak suka dateng ke museum. Cuma ya..."
Jinhyuk tersenyum lebar ketika Mama menoleh untuk memeriksa. Mama membalas senyuman dan kembali fokus pada pegawai yang mendampinginya.
Jaeshin memperhatikan interaksi kecil itu dan tersenyum tipis.
Semua orang tahu bagaimana posisi status Jinhyuk dengan Nyonya Yoo. Anak adopsi yang beruntung, begitu banyak orang menyebut Jinhyuk. Bagaimana tidak, dengan status Lee Dongwook dan Yoo Inna, Jinhyuk seperti mendapatkan keberuntungan besar.
Tapi sepertinya, di luar persepsi yang ada di publik, hubungan Jinhyuk dengan Yoo Inna, jauh lebih dalam dari sekedar ibu angkat dan anak angkat.
"Mau ikut saya ajah?"
Jinhyuk melirik Jaeshin saat mendengar tawaran itu. "Ikut ke mana? Tapi... saya harus nemenin Mama, kak."
Jaeshin lalu mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu. Jinhyuk sendiri berusaha untuk tidak melirik, karena itu tidak sopan. Dalam hitungan dua menit, Jaeshin mengulas senyuman besar. Ia menunjukkan layar ponselnya pada Jinhyuk.
"Nih, udah dapet ijin dari Mama kamu."
Jinhyuk berhenti melangkah dan memperhatikan layar ponsel Jaeshin. Oh, gadis itu sepertinya mengirim pesan pada pegawai yang mendampingi Mama untuk memberitahu kalau Jaeshin ingin membawa Jinhyuk pergi ke tempat lain. Dan Mama memberikan ijin.
Sontak Jinhyuk menoleh dan melihat anggukan kepala dari sang Mama –tanda ijin diberikan.
"Jadi, mau ikut saya gak?"
Jinhyuk kembali menatap gadis bertubuh kecil di hadapannya. Mereka berdua tidak lagi mengikuti rombongan Mama yang kini sudah berpindah ke ruangan lain.
"Kakak mau ngajak saya ke mana?"
*****
Jaeshin membuka pintu rooftop dari gedung museum. Jinhyuk mengikuti Jaeshin yang melangkah keluar dari pintu. Namun, dia dikejutkan oleh pemandangan yang tidak biasa.
YOU ARE READING
Portrait of You
FanfictionAwalnya penasaran. Akhirnya malah jadi sayang ***COMPLETED***