Bagian 63

389 64 14
                                    

Setelah menyelesaikan satu putaran, Jinhyuk menuju pinggir kolam. Sedangkan Seungwoo sendiri masih melakukan putaran berikutnya. Entah sudah yang ke berapa. Jinhyuk menyisir rambut basahnya ke belakang. Dari ujung matanya, Jinhyuk melirik kumpulan gadis yang masih betah di sana sejak ia datang.

Well, mungkin karena Seungwoo.

Jinhyuk mengangkat tangan kirinya dan memperhatikan gelang kunci lokernya. Dia memang baru masuk kolam sekitar sepuluh menit lalu, tapi sekarang ia menyesali keputusannya ini. Jinhyuk kemudian menarik nafas panjang lalu masuk ke dalam air.

Jinhyuk berusaha menahan nafas selama mungkin. Dan ketika ia sudah mencapai batas, Jinhyuk kembali muncul ke permukaan. Tapi malah dikejutkan dengan sosok Seungwoo yang sudah berdiri dihadapannya. Terlebih dengan ekspresi khawatirnya.

Jinhyuk hampir berteriak ketika ia membuka mata langsung berkontak pandang dengan Seungwoo.

"Ish! Bikin kaget ajah!" omel Jinhyuk.

"Lo yang bikin khawatir. Ngapain nahan nafas selama itu?"

Jinhyuk mengernyit. "Emang berapa lama? Gue gak ngitung waktunya."

Seungwoo lalu berpindah ke sebelah Jinhyuk, ikut bersandar di pinggir kolam. "Mungkin hampir dua menit. Gue pikir lo tenggelam."

Jinhyuk menatap Seungwoo dengan tak percaya. Pasalnya, kedalaman kolam dewasa hanya seratus delapaan puluh senti. Dengan tingginya sekarang, agaknya mustahil Jinhyuk bisa tenggelam jika dia saja masih bisa berdiri menyentuh dasar kolam.

"Han Seungwoo..."

"Please, Hyuk. Jangan gitu lagi," sela Seungwoo cepat.

Jinhyuk bungkam. Ia menatap Seungwoo lekat. Sepertinya Seungwoo sedang serius saat ini. Pemuda itu memandang Jinhyuk. Ekspresi wajah dan emosinya begitu berbeda dari Seungwoo yang biasanya.

"Jangan bikin gue khawatir, ya? Gue gak bisa liat lo kenapa-napa."

Jinhyuk sontak mengalihkan pandangannya. Telinganya terasa panas. Tapi ia memberikan jawaban dengan anggukan kepala. Kemudian dengan sisa kecanggungan, Jinhyuk melirik Seungwoo yang kini memperlihatkan senyumannya. Ekspresi seriusnya mulai berkurang.

"Udah sana. Berenang lagi," tukas Jinhyuk.

"Gak ah! Liat nih tangan gue." Seungwoo mengangkat kedua tangannya, terlihat jemarinya sudah keriput karena terlalu lama berada di air. "Udah keriput gini."

"Yaudah, ayo naik buat bilas."

Seungwoo mengernyit. "Lo bahkan baru turun kolam sepuluh menit lalu."

"Kan dibilang, gue gak mau berenang. Dan lagian..." Jinhyuk kembali melirik ke kumpulan para gadis yang kini mencuri pandang ke arah mereka. Tapi Jinhyuk tahu, siapa yang mereka lihat sebenarnya.

Seungwoo tahu persis apa yang membuat Jinhyuk merasa tidak nyaman. Jujur, Seungwoo juga tidak nyaman dengan tatapan para gadis itu. Tapi niat awal dia ke sini untuk stress-relief. Jadi, Seungwoo berusaha mengabaikan semua perhatian para gadis itu padanya.

Toh, Seungwoo sendiri bukan niat cari perhatian di depan para gadis itu.

Dan dibandingkan dengan tatapan para gadis itu, Jinhyuk mungkin sedikit tidak nyaman dengan tubuhnya sendiri. Well, dengan situasi mereka sekarang, Seungwoo bisa membandingkan jelas antara tubuhnya dengan tubuh Jinhyuk. Ada jarak yang begitu besar mengenai postur tubuh mereka.

Terlebih dengan bekas luka di bagian dadanya.

"Gak nyaman ya?" tanya Seungwoo pelan.

Jinhyuk bergumam. "Jujur ajah, gue gak pernah ngelepas baju atasan gue di depan banyak orang. Makanya, gue sebenarnya gak terlalu suka sama renang."

Portrait of YouWhere stories live. Discover now