Bagian 26

377 76 2
                                    

Seungwoo memasuki ruang auditorium FE bersama Jaehwan. Yury dan Baek Jin sudah datang duluan. Suasana auditorium sudah ramai. Selain itu, Seungwoo bisa melihat beberapa agen dari NSA yang menjadi team keamanan bagi wakil menteri Lee. Bahkan di luar gedung, Seungwoo melihat penjagaan dari kepolisian.

Acaranya memang semi-formal, tapi penjagaan ketat membuatnya terasa canggung.

Seungwoo dan Jaehwan pergi ke kursi mereka. Ternyata Yury dan Baek Jin mendapat kursi yang terpisah dari mereka. Mungkin untuk menghindari kecurigaan jadi Johnny memberikan kursi yang berbeda. Tapi tidak masalah juga.

Seungwoo melirik kanan dan kiri. Dia tidak melihat Seungyoun. Mungkin tidak kebagian kuota tiket atau memang sengaja tidak datang. Selain itu, Seungwoo juga hanya bisa melihat sosok Jinhyuk yang sibuk sebelum ia memasuki auditorium.

"Penjagaannya kayak mau ketemu presiden," gumam Jaehwan.

Seungwoo mengangguk. "Normal, kan. Tapi kalo presiden yang dateng mungkin jauh lebih ketat dari ini."

Jaehwan mengecek jam di pergelangan tangannya. "Acara mulai jam berapa sih?"

"Seinget gue masih ada..." ucapan Seungwoo terhenti ketika ia melihat sosok Jinhyuk memasuki auditorium.

Pemuda itu memakai kemeja navy dengan jeans, dibalut dengan jaket varsity emblem FE. Tampilannya terlihat kasual tapi masih ada kesan formal. Jinhyuk menghampiri ke salah satu deret kursi di mana para dosen akan duduk. Jinhyuk ternyata sedang mengarahkan beberapa dosen ke kursi mereka.

"Lo lagi ngeliatin siapa, sih?" tanya Jaehwan yang berusah mencari tahu apa yang membuat Seungwoo tidak melanjutkan ucapannya. "Lee Jinhyuk?"

Seungwoo tersadar. "Oh, gak sengaja liat ajah. Kata Youn, dia jadi panitia."

Tapi pandangan Seungwoo tidak pernah lepas dari sosok pemuda itu.

Setelah Jinhyuk mengarahkan para dosen, ia mengedarkan pandangan ke seluruh auditorium hingga menemukan sosok Seungwoo yang berada di bagian belakang. Karena design auditoriumnya dengan kursi berundak, jadi posisi Jinhyuk bisa melihat Seungwoo yang kebagian kursi di bagian paling atas.

Jinhyuk tersenyum tipis pada Seungwoo lalu kembali pada tugasnya.

"Kalian deket, ya?" tukas Jaehwan.

Oh, sepertinya Jaehwan menyadari kalau Seungwoo dan Jinhyuk saling kontak pandang. Seungwoo dengan cepat menoleh pada sahabatnya.

"Kan temen Youn. Jadi, kadang kalo ketemu Youn, ketemu Jinhyuk juga."

"Oh..."

******

Acara seminarnya berjalan lancar. Dan benar, suasananya berubah jadi hangat.

Walaupun awalnya begitu serius karena materi yang dibawakan tentang persiapan ekonomi korea menghadapi perang dagang, tapi pembawaan oleh wakil menteri yang santai membuat suasana menjadi cair. Terkadang wakil menteri Lee melemparkan jokes santai.

Moderatornya pun tidak kaku. Jadi, saat memasuki sesi pertanyaan, banyak mahasiswa yang mengangkat tangannya.

"Oke, pertanyaan selanjutnya."

Beberapa mahasiswa mengangkat tangan. Moderator memilih satu mahasiswi yang duduk di deret ke lima dari posisi duduk Seungwoo saat ini. Seorang panitia segera menghampiri mahasiswi itu untuk memberikan mic.

"Selamat pagi, Pak Lee. Err... karena pertanyaan seriusnya sudah banyak, boleh saya bertanya sedikit santai?"

Wakil menteri Lee tersenyum. Oh, Seungwoo bisa melihat kalau senyuman Jinhyuk sama seperti ayahnya.

Portrait of YouWhere stories live. Discover now