Part 14

993 83 0
                                    

Amell,  ustad fakih dan bayu sudah menunggu lama di ponpes karena fatin dan rey tak kunjung sampai disana.

"Kemana mereka kenapa lama sekali? " tanya bayu sambil mondar mandir yang membuat ustad fakih tersenyum.

"Dasar anak muda jaman sekarang,  katakan saja kamu sudah tidak sabarkan untuk mengkhitbah citra? " tanya ustad fakih yang membuat bayu menunduk malu dan membuat amell menggelengkan kepalanya dan tersenyum manis.

"Bukan seperti itu abih. " ucap bayu namun saat itu juga mereka mendengar lantunan ayat suci al quran yang sangat merdu dan suara itu keluar dari seorang wanita.

"Merdu sekali suaranya,,  maa syaa allah. " ucap amell sambil memejamkan matanya untuk menghayati bacaan ayat suci al quran itu.

"Iya umi,,  sangat merdu..  Suaranya hampir semerdu saat umi yang melantunkan ayat suci al quran nya. "Ucap bayu sambil memuji umi nya yang dari dulu adalah seorang qori al quran.

"Kalian dari tadi sibuk mengagumi suaranya, apakah kalian tidak ingin tahu siapa pemiliki suara ini? " tanya ustad fakih yang membuat bayu dan amell saling menatap.

"Siapa? " tanya amell dan bayu serentak.

"Itu adalah nak citra, keponakan nya aisyah umi.. " ucap ustad fakih yang membuat amell dan bayu seketika berdiri dari duduk nya.

"Ukhty citra? Maa syaa allah. " ucap bayu.

Dan tak lama dari itu bayu tiba tiba mendapat telpon dari fatin.

"Nah,  yang di tunggu tunggu akhirnya nelpon. " ucap bayu dan mengangkatnya.

"Assalamualaikum..  Dek kamu dimana? " tanya bayu to the point.

"....... " ucap fatin di sebrang sana.

"Macet?  Perasaan tadi lancar lancar saja. " ucap bayu heran karena alasan fatin yang bertolak belakang dengan kenyataan.

"........ " ucap fatin di sebrang sana.

"Yasudah,  baiklah.. kamu hati hati di jalan yah. " ucap bayu dan menutup telpon nya setelah mereka saling mengucapkan salam.

"Apa kata adikmu nak?  Dimana mereka? " tanya amel.

"Kejebak macet katanya umi,  terus tadi fatin bilang gak usah nunggu dia katanya.. " ucap bayu yang langsung di angguki paham oleh ustad fakih.

"Yasudah,  kalo itu keinginan fatin,  untuk apa lagi kita nunggu..  Lebih baik kita temui asiyah dan alief sekarang. " ucap ustad fakih dan langsung di angguki oleh amell dan bayu.

Sesampainya di sebuah rumah yang di isi oleh sepasang suami istri yang tak lain adalah aisyah dan alief,  mereka juga adalah sahabat amell saat ia masih sebagai santriwati di pesantren ini.

"Assalamualaikum,  aisyahh..  Apa kabar. " ucap amell dan memeluk aisyah.

"Waalaikumussalam,  amell..  Ya allah,,  aku baik baik saja,  bagaimana kabar mu.  Kenapa kau jarang sekali berkunjung kesini. " ucap aisyah dan mereka berdua pun saling menjatuhkan air mata rindu.

"Aisyah sebenarnya kami kesini ada tujuan tertentu dan itu sangat penting, " ucap ustad fakih yang membuat aisyah menatapnya dan mengelap air matanya.

"Tujuan penting apa yang membuat kalian mengunjungi kami?" tanya alief dengan nada usil nya.

"Ishh alief,  apa kabar mu. " ucap amell dengan tatapan sedih.

"Hmm kami baik baik saja ukhty,  bagaimana dengan mu? Apakah galak mu sudah berkurang atau bertambah?  Ku harap jangan sampai bertambah..  Karena jika bertambah,  kasihan sahabat ku ini. " ucap alief dan menggandeng ustad fakih.

Separuh Jiwa Ku Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang