Part 31

1K 79 1
                                    

Beberapa minggu kemudian, karena keluarga verlita tidak mau menundanya lagi karena takutnya fatih berubah pikiran. Akhirnya Mereka pun sepakat ingin menikahkan verlita dengan fatih hari ini juga.

"Nak, ini hari pernikahan mu.  Kau yang memutuskan semua ini.  Umi harap kedepan nya kamu bahagia, dan mampu bertanggung jawab sebagaimana tugas suami. " ucap amell dengan mata berkaca kaca dan memeluk fatih.

"Umi, fatih pun punya janji sama abih.  Bahwa meskipun fatih tidak mencintai verlita. Setelah menikah nanti, fatih akan terima dia sebagai istri fatih.  Dan akan menyayangi dia sebagaimana seorang suami menyayangi istrinya. " ucap fatih dan tersenyum.

"Abih bangga memiliki putra yang sangat tanggung jawab seperti kamu nak, semoga kamu amanah putra ku." ucap ustadz fakih dan mengusap rambut fatih.

Disisi lain di sebuah taman.

"Hiks..  Aku ikhlas kok fat, kamu gak usah khawatir. Aku ikhlas menerima semuanya, meskipun hati ini bener bener terluka. Dan aku yakin, rencana allah sangat lah terbaik.  Aku yakin itu hiks..  Aku percaya,  suatu hari nanti aku akan dipersatukan dengan orang yang sangat aku cintai.  Meskipun itu bukan kaka mu lagi. " ucap andila dengan pipi yang sudah dibasahi oleh air mata.

"La, tapi kamu harus tau.  Kak fatih sangat mencintai mu la,  dia mencintai mu. Dan kalian saling mencintai. " ucap fatin.

"Tapi fat menurut aku,  tidak selama nya orang yang saling mencintai akan berjodoh. Dan Tidak selamanya orang yang saling mencintai akan saling memiliki. Semua perkataan ku adalah wujud dari masa lalu ku la.  Aku dan dia saling mencintai, tapi kini aku tidak tahu dia ada dimana.  Dan kini pun aku sudah milik orang lain. " ucap faisal yang membuat fatin terdiam.

"Faisal benar fat.  Mungkin ini saatnya aku melepas rasa cinta ini, aku hentikan kekaguman ini. Aku akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kaka mu fat. "Ucap andila dan tersenyum.

Dan saat itu tiba tiba fatin mendapat pesan dari kaka iparnya yang tak lain adalah citra.

Kak Citra😍

"Assalamualaikum,  dek kamu dimana?  Cepat kembali ke rumah.  Sebentar lagi kita akan berangkat ke rumah mempelai wanitanya. "

.
.

"La,  kak citra udah kirim pesan ke aku,  katanya semuanya udah pada mau berangkat, kamu ikut? " tanya fatin pelan pelan karna takut membuat andila sakit hati lagi.

"Hem.  Tidak fat,  maaf.  Aku ingin menenangkan hati aku dulu. " ucap andila dan tersenyum.

"Hmn baiklah, aku sangat mengerti keadaan mu,  dan kamu faisal?"tanya fatin kepada faisal.

"Maaf fat, sebaiknya aku nemenin andila dulu aja disini. Soalnya gue khawatir dia kenapa napa. " ucap faisal dan melihat andila yang masih memasang wajah sayup nya.

"Sal kamu pergi aja ke acara nikahan nya. Gak enak loh sama umi amell,  kamu waktu pernikahan kak bayu gak dateng.  Terus sekarang pernikahan fatih juga gak datang?  Keterlaluan kamu. " ucap andila memarahi faisal.

"Heem bener juga ya.  Waktu itu aku gak datang di pernikahan kak bayu,  sampai saat ini.  Istri nya udah hamil 8 bulan,  aku masih belum tahu wujud istrinya. " ucap faisal dan nyengir kuda.

"Yaudah kapan kapan aja kamu ketemu kaka iparku ya.  Sekarang gak papa kamu gak usah datang,  aku minta kamu jaga andila aja. " ucap fatin.

"Tapi fat. " ucap andila yang langsung di potong oleh fatin.

"Nanti aku bisa jelasin kepada umi dan abih,  mereka juga akan memahaminya. Yasudah aku pergi dulu.  Assalamualaikum " Ucap  fatin.  Dan pergi setelah mereka paham dan menjawab salam nya.
.
.
.
.
Dan saat pulang ke rumah. Rumah fatin sudah sepi dan fatin pun kebingungan.

Separuh Jiwa Ku Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang