Seminggu setelah semua kejadian itu. Dan bayu pun sudah mengetahui semuanya bahwa faisal adalah bagian dari masa lalu citra, bahkan fatin pun sangat kaget ketika mengetahui bahwa perempuan yang sering faisal ceritakan adalah kaka ipar nya sendiri. Tapi keluarga attahan memaklumi semuanya. Karena masa lalu seseorang tidak perlu di permasalahkan di masa sekarang.
.
.
.
Di pagi hari, keluarga attahan sedang berkumpul di ruang keluarga. Termasuk fatin dan aditya. Karena fatin meminta aditya untuk tinggal di rumah attahan. Kenapa? Karena rumah aditya sangat sepi. Orang tuanya ada di luar negri. Dan ketika aditya berkerja fatin hanya akan sendiri di rumah. Karena dia tidak ingin mengerjakan asisten rumah tangga di rumah nya. Itulah kenapa mereka berdua tinggal di rumah attahan.
.
.
.Amell datang dengan wajah kebingungan yang membuat semua orang yang melihat itu bertanya tanya.
"Umi kenapa kok cemberut gitu. Sini duduk? " tanya ustadz fakih dan menyuruh amell duduk di sebelah nya.
"Mm gini abih.. Mama tadi nelpon. Katanya papah jatuh sakit, dan perusahaan disana tidak ada yang mengelola. Mama meminta ku untuk mengirim salah satu anak kita untuk pergi ke sana dan melanjutkan pekerjaan kantor disana." ucap amell yang membuat ustadz fakih menatap anak anak nya.
"Bayu sedang mengelola perusahaan disini, dan aditya. Dia memegang perusahaan milik ayahnya. Tidak mungkin kita mengirim nya. Fatih? Apa kamu bisa? " tanya ustadz fakih yang membuat verlita membuka mata nya lebar lebar.
"Ah tidak tidak, rangga kembali ke indonesia untuk bisa bersama dengan ku. Masa iya sekarang aku harus pergi ke amerika serikat sih? " ucap verlita dalam hati.
"Mm kalo fatih sih bisa bisa aja bih. Tapi, harus kesepakatan verlita dan zara aja. " ucap fatih yang membuat semua orang menatap verlita.
"Mm gimana yah, tapi bukan nya lita gak mau abih. Tapi disana udaranya sangat dingin. Kalian semua tahu kan kalo zara itu gak cocok sama udara yang dingin. Verlita takut nya zara kenapa napa. " ucap verlita dengan wajah di buat buat memelas.
"Oh iya abih, zara kan kalo udara dingin dia suka sakit. Jadi fatin juga gak setuju kalo zara ada di amerika. " ucap fatin yang membuat verlita merasa menang karena ada yang membela nya.
"Argh.. Bayu aja abih, untuk pengelolaan perusahaan disini biar fatih saja yang jalanin. Bagaimana? " tanya bayu yang membuat ustadz fakih dan amell saling menatap.
"Bagaimana dengan istri dan anakmu apa mereka setuju? " tanya ustadz fakih.
"Citra ikut aja abih, kemana pun mas bayu pergi. Citra sama meira ikut. " ucap citra yang membuat semua orang tersenyum.
"Yasudah umi, nenek minta bayu berangkat kapan? " tanya bayu.
"Malam ini juga nak" ucap amell lemas.
"Oh yasudah kalo gitu. Citra beres beres dulu di kamar ya. Ada waktu 13 jam lagi kok untuk penerbangan nya. " ucap citra yang membuat amell tersenyum.
"Biar umi bantu ya nak, biar cepet. Biar waktunya kita habisin buat keluarga, anggap aja inu terakhiran sebelum kalian pergi. " ucap amell dengan mata berkaca kaca.
.
.
.
Malam pun tiba, bayu dan keluarga kecil nya sudah bersiap siap untuk pergi ke bandara. Dan di antar oleh beberapa mobil keluarga attahan. Aditya dan fatin sengaja numpang di mobil ustadz fakih dan amell. Karena nanti saat mereka kembali mereka harus membawa mobil yang bayu pakai.Setelah semua orang memasuki mobil tiba tiba handpone verlita berbunyi tanda ada chat masuk.
Mas Rangga.
Sayang, malam ini kita ketemuan di cafe yang dekat rumah keluarga attahan ya. Aku tunggu 10 menit lagi.
Verlita pun tersenyum membaca pesan itu karena dia pun sudah sangat rindu dengan mantan kekasih nya yang sekarang telah kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Jiwa Ku Yang Hilang
Spiritual"Umi hiks.." ucap bayu dan memeluk amell yang sudah ambruk karena lemas. "Astagfirullahaladzim... astagfirullahaladzim.. ya allah... ya robb.. astagfirullahaladzim.." ucap ustad fakih beristigfar sambil memeluk amell, bayu dan fatin. "Fatihhh.. putr...