Part 71

808 74 15
                                    

Disisi lain fatin berteriak histeris karena kebakaran itu terjadi di ruangan bayi yang dimana disana ada bayinya.

"Arghhhh tidakkkk hikss... Hiksss bayi ku hikss hiks.. " teriak fatin saat dia ada di kursi roda yang sedang di dorong oleh reyhan.

"Aku mohon,  bersabarlah.  Selamatkan dirimy dulu yah..  Ibu sudah ada di luar. " ucap reyhan berusaha menenangkan fatin.

"Hikss hikss tidak kak hiks..  Aku mohon selamatkan anaku hikss hikss dia berhak untuk hidup hikss hikss. " ucap fatin.

Dan tiba tiba ada seorang satpam yang menghampiri mereka.

"Bu, pak.  Apinya semakin membesar,  selamatkan diri kalian sendiri. " ucap satpam itu memberitahu.

"Pak hkss bayi saya ada disana pak hikss tolong dia hikss hiks.. " ucap fatin dengan air mata yang sangat deras.

"Bu,  meskipun kebakaran terjadi di ruangan bayi,  tetapi semua bayi sudah aman.  Mereka sudah dilarikan ke rumah sakit lain agar tidak memicu keracunan asap. " ucap satpam itu  yang membuat reyhan tersenyum.

"Dengarlah fatin,  bayi mu baik baik saja.  Satpam bilang semua bayi selamat.  Kita akan temui dia di ruma sakit rujukan itu. " ucap reyhan dan membuat fatin mengangguk.

Disisi lain,  andila sedang menonton tv dan tiba tiba muncul berita bahwa ada sebuah rumah sakit yang terbakar.  Dan saat andila menyaksikan beritanya,  begitu terkejutnya dia ketika kamera memperlihatkan ada fatin di sana.

Andila pun meneteskan air mata dan berteriak memanggil semua orang.

"Umiii,,,  masss...  Kemarilah. Hikss lihat itu hikss.. Hiks.." teriak andila yang membuat fatih dan amell menuruni tangga.

"Ada apa nak.  Kenapa kau teriak teriak sepetti itu? " tanya amell sambil menggenggam tangan zara.

"Iya sayang,  kamu kenapa nangis? " tanya fatih heran.

"Lihat lah mas hikss ada salah satu rumah sakit yang terbakar hikss hiks..  Dan tadi hikss kameranya nge shot ada fatin di sana sedang duduk di kursi roda dan di dorong oleh seorang pria hiks.. " ucap andila yang membuat amell melepaskan genggaman zara dan mulai fokus kepada tv itu.

"Dimana fatin?  Dia tidak ada? " tanya fatih mencoba menjelikan penglihatannya ke arah tv.

"Nak,  apa kau mengenal laki laki itu? " tanya amell.

Andila pun mencoba mengingat ngingat nya.

"Yah..  Aku mengenalnya umi..  Tapi siapa,,  aku lupa lagi.. " ucap andila dan kembali melotot saat fatin muncul kembali di tv.

"Li.. Lihatlah umi,, " teriak andila.  Dan begitu senangnya mereka saat melihat benar benar ada fatin disana.

"Fatin bersama reyhan.. " ucap fatih dan mulai meneteskan air mata bahagia nya.

"Sudah umi duga hikss hiks..  Putri umi masih hidup hikss hikss putriku masih hidup hiks.. " ucap amell dan bersujud syukur.

"Yasudah umi,  ayo kita ke lokasi itu.  Kita jemput fatin disana. " ucap fatih.

"Jangan ke lokasi kebakaran mas.  Lihatlah fatin di bawa kerumah sakit rujukan untuk meminimalisir keracunan asap. " ucap andila sembari membaca info yang tertera di berita tersebut.

"Yasudah kita langsung ke rumah sakit rujukan saja." ucap amell dan mereka pun pergi secara terburu buru.

disisi lain,  fatin menjalani pemeriksaan dan diberikan nya obat karena terlalu banyak menghirup asap kebakaran itu.

Separuh Jiwa Ku Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang