Di malam hari faisal merenung di sebuah taman di dekat perumahan yang ia tempati.
Faisal pov
Ingin rasanya aku mengutuk diriku sendiri, kenapa harus sekarang? Kenapa harus sekarang aku ingat kepada dia dan ingin kembali kepadanya? Aku memang bodoh! Bodoh sekali. Aku meninggalkan berlian dunia akhirat demi karir ku ini.
Flashback on.
"Tapi mas, keluarga kita sudah sepakatkan 3 bulan lagi kita akan menikah." ucap wanita itu.
"Aku mohon maafkan aku dan relakan aku, setelah aku pikir pikir.. Aku masih muda dan aku pantas untuk mengejar karir ku, termasuk kamu! Kamu wanita sholihah dan baik, kamu pantas menjadi wanita berkarir juga." ucap ku dengan bodohnya.
"Mas, kamu bisa kerja setelah kita menikah. Kamu bisa kuliah juga setelah kita menikah hiks hiks.." ucap wanita malang itu.
"Sudahlah aku mohon, lupakan aku. Aku harus pergi ke jakarta. Dan untuk masalah orang tua kita, biar aku yang urus,dan pasti mereka juga akan mengerti." ucapku keras kepala.
"Baiklah mas terserah kamu saja. Aku ikhlas kamu pergi, semoga kamu sukses dalam mengejar karir mu itu, aamiin." ucap wanita itu dengan pasrahnya.
"Maafkan aku, tapi aku janji setelah karir ku aku raih. Aku akan kembali padamu dan akan menikahimu." ucap ku meyakinkan dia.
"Maaf mas, mas faisal tidak usah berjanji. Karena akupun tidak tahu. Aku akan menunggu mas faisal. Tetapi jika suatu hari ada yang berniat baik dan yang lebih serius, jangan salahkan aku jika aku memilih dia. Assalamualaikum.." ucap wanita itu dan pergi meninggalkanku.
Flashback of
Saat itu aku selalu terbayang dengan perkataannya, dia akan menerima seseorang yang lebih serius.Apakah maksud dia seseorang yang mengajak nya menikah?
Arghh ya allah aku bingung, dimana dia sekarang ya allah. Aku merindukan dia dan aku sangat mencintai nya. Aku pun ingin meminta maaf kepadanya.
Dan saat faisal sedang merutuki dirinya sendiri. Tiba tiba ibunya menelpon.
Ibu is call...
"Assalamualaikum bu." ucap faisal.
"waalaikumussalam, nak ibu to the point saja yah. Ibu dan tante sirik sudah sepakat akan menjodohkan mu dengan feli " ucap ibunya di sebrang sana.
"Apa? Secepat ini kah?" tanya faisal.
"kamu ini, sudahlah terima saja. Ini permintaan ibu." ucap ibunya.
"Bu, ibu tau kan aku hanya ingin menikah dengan dia.." ucap faisal lemas.
"Dia siapa? Perempuan yang kau tinggal kan itu? Keluarga nya sudah pindah dari sukabumi dan ibu pun tidak tahu keberadaan mereka. Dan memangnya kamu yakin dia masih setia nungguin kamu yang udah ninggalin dia?" tanya ibunya yang membuat faisal intorpeksi diri dan terdiam.
"Faisal,, bagaimana?" tanya ibunya kembali.
"Terserah ibu saja, faisal akan menuruti kemauan ibu jika itu memang terbaik untuk faisal." ucap faisal pasrah dengan suara lemas.
"Baiklah terima kasih, kamu memang putra kesayanganku." ucap ibunya dan menutup telpon setelah mengucap salam.
"Dimana kamu..." lirih faisal dengan tatapan kosong.
.
.
.
Di sisi lain fatin sedang kebingungan karena ada nomor yang tidak ia kenal menghubungi dirinya."Ini siapa ya?" tanya fatin sambil menatap layar handphone nya.
Tiba tiba fatih datang dan melihat layar handphone yang membuat fatin kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Jiwa Ku Yang Hilang
Spiritual"Umi hiks.." ucap bayu dan memeluk amell yang sudah ambruk karena lemas. "Astagfirullahaladzim... astagfirullahaladzim.. ya allah... ya robb.. astagfirullahaladzim.." ucap ustad fakih beristigfar sambil memeluk amell, bayu dan fatin. "Fatihhh.. putr...