Part 58.

792 75 4
                                    

Setelah berbincang dengan verlita,  aditia langsung berpamitan untuk pulang ke rumahnya.

"Oh ya lit makasih atas tumpangan dan pertolongan nya ya, tolong katakan juga kepada orang orang kantor bahwa saya tidak bisa masuk kantor.  Saya merasa tidak enak badan. " ucap adit dan berjalan ke luar.

"Hmm iya mas baik, semoga lekas sembuh. " ucap verlita yang hanya dibalas senyuman kecil saja oleh aditya dan dia pun langsung melajukan mobilnya.

Melihat kepergian aditya verlita kembali menangis mengingat kejadian semalam.

"Hikss ya allah apa yang terjadi padaku hikss hikss wanita macam apa aku ini hikss hikss bahkan mas adit tidak ingat apa yang tlah dia lakukan semalam kepadaku hikss hiks..  Ya allah kau boleh hukum aku hikss hikss..  Dosa apa yang aku perbuat hikss hiks.. " ucap verlita dan terus menangis.

Disisi lain aditya sudah sampai dirumah nya dan disambut oleh helena yang ekspresinya menunjukan ingin bertanya banyak kepada aditya.  Saat helena mau berbicara tiba tiba aditya mengangkat tangan kanan nya dan berkata.

"Jangan tanyakan hal apapun kepada adit. " ucap aditya dan mulai menaiki tangga.

"Apa kamu bilang?  Jangan tanyakan apapun?  Aku ini ibumu aditt.  Aku berhak bertanya kemana saja kamu selama semalam! " ucap helena namun adit langsung menutup pintu kamarnya begitu saja.

"Kamu memang sudah tidak menghormati mamah aditt,  ingatlah kamu bisa seperti ini karena siapa?  Karena mamah! " teriak helena dan membuat aditya keluar kamarnya.

"Selama ini adit juga sudah menjadi anak yang baik untuk mamah,  tapi apa yang mamah lakukan kepada adit kemarin hah?  Karena adit sangat menghormati mamah adit sampai menampar fatin mah..  Meskipun itu adalah kesalah pahaman,  tapi itu bukti kalo adit peduli sama mamah.  Tapi apa yang mamah lakukan sama adit mah?  Mamah menghina istri adit mah.  Bahkan rumah tangga adit ada di ujung kehancuran karena mamah! " ucap aditya sambil menangis membuat helena merasa tertampar keras.  Karena dia memang sadar sekarang rumah tangga putra nya bisa seperti ini karena ulahnya yang tidak menghormati istri putranya itu.

"Mamah minta maaf dit hikss hikss mamah tidak bermaksud menghancurkan rumah tangga kalian hikss hiks..  Mamah mohon dit maafin mamah. " ucap helena memohon kepada adit.

"Disini yang paling tersakiti adalah fatin dan umi amell mah.  Aku harap mamah mau meminta maaf kepada mereka. " ucap aditya yang membuat helena menangguk.

"Baiklah hikss hikss ayo kita kerumah attahan.  Mamah ingin meminta maaf kepada menantu mamah hikss. " ucap helena dan mereka pun pergi ke rumah attahan.

Disisi lain,  fatin merasakan tidak enak badan dan ia tetap bermain dengan zara karena dia memang rindu bermain dengan zara.

"Ateu fatin kok pucet sii..  Kenapa?  Ateu fatin sakit ya? " tanya zara ketika ia sadar bahwa wajah tanteu nya itu pucat.

"Arghh ateu hanya sedikit pusing sayang. " ucap fatin dan terus mendorong sepeda zara.

Namun tak lama dari itu tiba tiba fatin lemas dan saat ia kehilangan keseimbangan dan akan terjatuh tibaa tiba..

"Hati hati sayang.. " ucap aditya dan memegangi fatin yang lemas.

Zara yang melihat fatin seperti itu langsung berlari kedalam dan berteriak.

"Abihhhh,, nenekk,,,  umi...  Ateu fatinn sakittt" teriak zara dan berlari kedalam.

Aditya yang melihat kondisi fatin yang semakin lemah langsung menggendongnya dan membawa kedalam rumah.

Fatih melihat bahwa aditia lah yang menolong fatin membuat nya geram dan ingin memukul aditya.  Namun amell menahan nya dan berkata..

"Umi tau kamu masih marah kepada aditya karena kejadian itu.  Tapi kasihanilah adikmu,  dia sakit pasti karena dia terlalu tertekan.  Damailah untuk saat ini demi adikmu. " bisik amell dan membuat fatih mengurungkan niatnya.

Separuh Jiwa Ku Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang