Tak lama dari itu fatin pun dan aditya sedang menuruni tangga dengan membawa tas koper yang begitu besar.
"Umi hiks,, kita berangkat dulu yah hikss. Jaga diri umi baik baik, aku dan mas adit akan sering mengunjungi umi kok. Benar kan mas? " tanya fatin yang langsung di angguki oleh aditya.
"Iya umi, umi jangan khawatir yah. Adit dan fatin akan sering sering main kesini jika ada waktu luang. " ucap aditya dan mereka berdua pun menyalami amell dengan lembut.
"Semoga kalian berdua selalu dalam lindungan allah ya nak, baik baik disana.. Jika ada apa apa telpon lah umi." ucap amell dan memeluk putrinya itu dengan erat.
"Aamiin, iya umi makasih.. Fatin pasti akan selalu menelpon umi. " ucap fatin.
"Acara perpisahaan nya bisa di akhiri sekarang? Aditya.. Fatin,, ayo kita berangkat sekarang. " ucap helena dan pergi begitu saja tanpa pamit ke pada amell.
"Bu amell, maafkan istri saya yah. Dia memang dari dulu seperti itu, tidak pernah berubah. Namun percayalah di hatinya masih ada kasih sayang untuk fatin. Dia berlaku seperti itu karena saat ini dia masih kecewa karena kehilangan calon cucu nya. Sekali lagi saya minta maaf atas nama helena. " ucap pak aryo ramah yang membuat amell tersenyum tipis.
"Iya pak saya paham. Saya harap setelah di rumah bu helena akan mencurahkan kasih sayangnya terhadap putri saya. " ucap amell dan mengusap pucuk kepala putrinya itu.
"Yasudah umi kami pamit dulu ya, assalamualaikum.. " ucap fatin dan semua orang pun pergi.
Amell pun terduduk lemas di atas sofa sembari melihat sudut sudut ruangan rumah yang begitu besar itu dengan tatapan berkaca kaca.
Dan saat ia melihat poto ustadz fakih yang terpampang di dinding sana lalu amell menghampirinya dan berkata..
"Lihat lah mas,, begitu kejamnya takdir kepada ku hikss hiks.. Dulu takdir memberikan kebahagiaan yang begitu tak ternilai di rumah ini, bahkan aku sudah candu melihat kalian hikss hiks.. fatin dan fatih yang selalu bertengkar hingga kaulah dan bayu yang selalu memisahkan nya hikss canda tawa cucu cucu kita meira dan zara hikss hikss. Dan sekarang? Mengapa takdir merenggut semuanya dari rumah ini terutama kepadaku hikss hiks.. Bayu yang pergi ke amerika karena tanggung jawabnya kini ada disana hikss hiks.. Dan kau? Kau pergi ke tempat dimana aku tidak bisa menjangkaumu hikss hikss. Lalu fatih? Dia sedang ku tugaskan untuk membimbing kaka sepupunya disana yang masih belajar dalam perkantoran. Kau tau kiki kan hiks dia menjadi anak psikologi sekarang di mesir hiks.. Dan terakhir princess mu sendiri mas hikss hiks.. Dia pergi ke rumah mertuanya hikss hikss dengan keadaan dia pernah dihina sebelunya oleh ibu mertuanya sendiri hikss hiks.. Tapi aku sudah percayakan fatin kepada aditya. Karena aku sangat percaya kepada aditya hikss hikss. Aditya adalah menantu pilihan mu, dan pilihanmu tidak pernah salah mas hikss hiks.. Tapi kepedihan ku adalah di masa tua ku ini kenapa aku harus hidup sendirian di rumah sebesar ini hikss hikss.. Rasanya aku ingin menyusulmu saja mas hikss.. " ucap amell dan mulai menjatuhkan dirinya di atas lantai.
Dan tiba tiba ada tangan kekar yang membantunya untuk berdiri dan membuat amell terkejut karena tidak percaya.
"Umi,, fatih kembali untuk umi, jangan berkata seperti itu yah.. Fatih sayang umi.. " ucap fatih dan membuat amell langsung memeluknya dengan erat.
"Nakk kamu ada disini hikss hiks.. Bagaimana bisa hikss bukan kah kau sedang ada di mesir? " tanya amell yang membuat fatih tersenyum kecil.
"Tugas fatih disana sudah selesai umi, kak kiki sudah mengerti semuanya dan dari dua hari yang lalu dia sudah melakukan meeting dengan kolega kolega nya dengan presentasi yang amat sangat lancar. " ucap fatih dan kembali memeluk amell.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Jiwa Ku Yang Hilang
Spiritual"Umi hiks.." ucap bayu dan memeluk amell yang sudah ambruk karena lemas. "Astagfirullahaladzim... astagfirullahaladzim.. ya allah... ya robb.. astagfirullahaladzim.." ucap ustad fakih beristigfar sambil memeluk amell, bayu dan fatin. "Fatihhh.. putr...