Part 40.

1K 79 0
                                    

Di sisi lain.. Saat semua keluarga sedang asik menonton televisi Aditya semakin cemas melihat keadaan fatin yang tak seperti biasanya..

"Yang kamu pucat gini,,  kita kedokter ya.  Aku takut kamu kenapa napa" ucap aditya cemas.

"Gak mas..  Aku hanya butuh istirahat saja, jangan khawatir yah. " ucap fatin dan tersenyum lesu ke arah aditya.

"Sayang..  Aku mohon kali ini aja kita ke dokter yah. " ucap aditya dan mengelus kepala fatin yang dibalut oleh hijab.

"Nak, apa yang kamu rasain sayang?  Aditya bener kamu harus ke rumah sakit.  Abih juga gak tega liat princess abih pucet kayak gini. "Ucap ustadz fakih dan menyentuh kening princes nya itu layaknya seperti anak kecil.

"Hehe tidak abih.  Fatin hanya merasa pusing dan mual saja.. " ucap fatin yang membuat amell tersenyum.

"Pusing?  Mual?  Maa syaa allah..  Fatih..  Cepat panggil dokter ke rumah kita,  sepertinya akan ada kabar baik hari ini. " ucap amell yang membuat fatin dan aditya saling menatap karena tidak mengerti apa yang uminya maksud.

"Ada apa ini? " tanya verlita yang baru turun dari kamar nya.

"Pertanyaan mu akan di jawab nanti oleh dokter yang akan memeriksa fatin.  Dan andila..  Tolong antar fatin ke kamarnya yah. " ucap amell sangat antusias.

Setelah dokter datang dan semua orang pun menunggu hasil pemeriksaan dokter yang sedang memeriksa fatin di kamar nya.

Tak lama kemudian dokter pun membiarkan semua keluarga attahan masuk ke kamar fatin dan berkata.

"Selamat pak aditya, anda akan menjadi seorang ayah. " ucap dokter itu yang berhasil membuat semua orang meneteskan air mata karena sangat bahagia.

"Maa syaa allah..  Alhamdulillah,,  makasih ya allah. " ucap aditya dan memeluk fatin dengan penuh kasih sayang dan rasa bahagia.

"Sayang kita akan menjadi seorang ayah dan ibu. " ucap aditya yang membuat fatin menangis di pelukan nya.

"Alhamdulillah mas..  Allah sudah mempercayakan anak ini kepada kita. Aku akan menjaga nya dengan sangat baik. " ucap fatin dan terus menangis.

"Nak,, umi sangat bahagia..  Akhirnya putri umi satu satunya memberikan cucu kepada umi..  Umi sangat bahagia nak. " ucap amell dan memeluk fatin.

Dan saat fatin melihat ustadz fakih.  Ustadz fakih hanya diam terpaku di belakang amell dengan menetes kan air mata,  sembari bibirnya selalu mengucap rasa syukur.

"Abih..  Apa kau tidak ingin memeluk princess mu ini? " tanya fatin yang membuat ustadz fakih tersenyum dan langsung memeluk fatin.

"Pelukan abih akan selalu ada untuk mu sayang.  Karena kamu adalah princes abih.  Abih sangat menyayangi kamu nak,  terima kasih lagi lagi kamu telah memberi keluarga ini kebahagiaan. " ucap ustadz fakih memeluk fatin sangat erat.
.
.
.
Hari pun sudah semakin sore andila pun berpamitan untuk pulang.

"Umi,, abih..  Ini sudah sore..  Aku pamit untuk pulang,  terima kasih karena kalian sudah mau menerima ku disini. " ucap andila yang membuat amell mengusap pucuk kepalanya.

"Kamu adalah sahabat fatin sejak kecil nak.  Dan umi sudah menganggap mu sebagai putri umi sendiri.. Pintu rumah ini selalu terbuka untukmu,  sering sering lah berkunjung kemari.  Temani fatin,  dia akan merasa tidak ada teman karena mulai sekarang kami tidak akan mengijinkan nya terlalu sering keluar rumah.  Ini demi kebaikan nya. " ucap amell yang membuat andila mengangguk.

"Iya umi,,  jika ada waktu aku akan berkunjung kemari untuk menemani fatin. " ucap andila yang membuat verlita mendecih kesal dan langsung meninggalkan mereka begitu saja dan membuat andila menunduk.

Separuh Jiwa Ku Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang