Disisi lain aditya kembali ke kantor dengan perasaan yang hancur dan membuat semua karyawan nya bertanya tanya karena baru kali ini aditya tidak menjawab sapa dari mereka.
Dan setelah aditya masuk dengan melewati meja verlita, membuat verlita ikut penasaran dan terus bertanya tanya dalam hatinya.
"Mas adit kenapa ya.. " tanya verlita dalam hatinya.
Dan tak lama dari itu verlita mendengar suara gebrakan di dalam ruangan aditya, sepertinya aditya memukul meja atau lemari didalam.
"Apakah dia baik baik saja? " tanya verlita dan tadinya dia ingin masuk kedalam namun tiba tiba aditya pergi begitu saja dan membuat verlita mengejarnya karena dia melihat wajah aditya yang penuh dengan kesedihan.
Setelah aditya masuk kedalam mobil dan mulai melajukan nya, verlita pun langsung memanggil taxi dan mengikuti kemana mobil aditya pergi.
Dan tak lama kemudian...
"Club? Ada apa dengan aditya. Kenapa dia datang ketempat ini. " ucap verlita dan turun dari taxi itu.
"Ya allah mas adit masalah apa yang membuat mu masuk kedalam tempat ini. " ujar verlita dalam hati dan matanya melotot sempurna ketika ia melihat aditya yang sedang duduk dengan menikmati satu botol bir.
"Astagfirullah.. " ucap verlita dan menjauhkan bir itu dari jangkauan aditya.
"Verlita.. Kau mengikutiku? " tanya aditya marah.
"Apa yang kamu lakukan hah? Ada masalah apa sehingga kau berbuat seperti ini. Rasanya aku tidak percaya kamu bisa lakuin ini mas. " ucap verlita kepada aditya yang tingkat kesadarannya minim karena efek dari minum minuman ber alkohol itu.
Ya meskipun aditya hanya meminum nya sedikit, mungkin karena ini pertama kalinya. Maka setetes pun bisa membuatnya seperti ini.
"Kau tahu litaa.. Saat aku kembali ke rumah tadii aku menampar istriku fatin.. " ucap aditya dengan suara khas orang mabok dan membuat verlita tidak percaya dengan apa yang dia katakan.
"Apa maksud mu? Kenapa kau menampar fatin? " tanya verlita.
"Karenaa ibu ku penyebabnya haha,, ibuku memang jahat.. Dia membuat ku menampat fatin.. Dan balasan nya? Umi amell menamparku hehe 2x loh dia menamparku 2x dengan air mata di pipinya hikss hikss.. " ucap aditya karena pengaruh alkohol itu membuat aditya menceritakan nya dengan tertawa dan juga menangis yang membuat verlita merasa prihatin terhadapnya.
"Ya allah, jadi ini yang membuat mas adit seperti ini, heem hari sudah mulai gelap. Aku harus membawa mas adit pergi dari sini. " ucap verlita dan mengangkat adit untuk segera pergi dari tempat itu.
"Ayo kita pulang mas.. " ucap verlita dan membawa aditya kedalam mobil milik aditya dan verlita yang membawanya.
"Aku harus bawa mas adit kemana? Dengan masalahnya seperti itu tidak mungkin aku membawanya ke rumah attahan, dan untuk rumah barunya pun aku tidak tahu dimana alamatnya karena mas adit belum menyantumkan nya di kantor. Huuh baiklah, akan ku bawa ke kontrakan ku saja. " ucap verlita dan terus melajukan mobilnya.
Hingga sampai di kontrakan nya, verlita pun membaringkan aditya di kamarnya.
"Mas adit malam ini tidur disini, aku akan tidur di luar. " ucap verlita dan merebahkan aditya di tempat tidur nya.
Namun saat verlita ingin meninggalkan tempat itu.. Tiba tiba aditya mencekal tangan nya dan menarik verlita ke arahnya yang membuat verlita ikut berbaring di sisinya.
"Mas.. Apa yang mas lakukan. " ucap verlita berusaha memberontak namun tenaga adit lebih besar darinya.
"Fatin.. Aku sangat mencintai kamu sayang, aku mohon tetaplah disisi ku. Jangan pergi hikss kamu adalah istriku sayang.. " ucap aditya dengan tak sadarnya ia menganggap verlita adalah istri nya fatin.
Dan terjadilah sesuatu yang tak layak mereka lakukan...
Disisi lain..
Prenggg (anggap saja suara gelas yang pecah.)
"Astaggirullahaladzim.. " ucap fatin yang tiba tiba saja gelas yang berisi air minumnya terlepas dari tangan nya hingga jatuh kelantai.
"Ya allah, kenapa aku merasa tidak enak hati.. Aku harap kau selalu melindungi suami ku ya allah, meskipun aku masih sangat kecewa padanya. Tapi tetaplah dia suamiku ya allah. Tetapkanlah dia selalu dalam lindungan mu. Aamiin ya allah. " ucap fatin dengan pirasat buruknya membuat dia pun terluka karena goresan gelas pecah yang sedang ia bersihkan.
Andila yang kebetulan ada disana langsung menghampiri fatin dan bertanya apa yang terjadi.
"Fatin apa yang terjadi? Ya allah.. Tangan mu luka,, ayo sini biar aku obati. " ucap andila membawa fatin ke atas sofa dan mendudukan nya untuk ia obati.
"Sebentar,, aku bawa kotak p3k nya dulu. " ucap andila dan pergi meninggalkan fatin.
"Ya allah, perasaan apa ini. Kenapa hati ini merasa perih dengan rasa perih yang begitu dalam. "Ucap fatin dan mulai meneteskan air mata begitu saja. Hingga saat andila datang kembali dengan membawakan kotak p3k nya membuat andila terkejut karena fatin tiba tiba saja menangis seperti ini.
"Kamu kenapa fat? Cerita sama aku. Apa kamu masih kepikiran kejadian tadi siang? " tanya andila sambil mengobati luka yang ada di tangan fatin.
"Hiks.. Tidak la, akupun tidak tahu penyebab aku menangis. Hati ini begitu sesak la, aku sakit hati tanpa alasan. Padahal kejadian tadi siang aku sudah mengikhlaskannya la hikss.. Dan air mata ini,, tiba tiba saja menetes dengan derasnya.. Hiks ada apa ini laa? " tanya fatin yang membuat andila juga kebingungan.
"Demi allah fat aku baru menemukan kasus seperti ini, apa maksudmu? Tidak mungkin tiba tiba kau merasa sakit hati? Dan air mata itu? Kenapa bisa jatuh dengan sendirinya ya. " ucap andila kebingungan dan mereka pun saling bertanya hal yang serupa.
"Aku takut akan terjadi sesuatu kepada mas adit la.. tiba tiba saja aku mencemaskan dirinya. " ucap fatin yang membuat andila paham.
"Oh sepertinya sakit hati itu karena kamu tidak terbiasa jauh dari aditya dan sekarang jauh. Mungkin itu alasannya. Jika kamu rindu sama dia, temuilah dia besok. " ucap andila yang membuat fatin menggeleng.
"Tidak la, aku tidak akan menemui dia. Biarka. Dia sendiri yang datang kesini dan meminta maaf kepadaku hiks.. Lagian umi dan kak fatih tidak akan mengijinkan aku menemui mas adit. " ucap fatin yang membuat andila akhirnya menangguk.
"Hmm bener juga sih. Yasudah tidur gih,, udah malem. Gak baik buat kesehatan kamu. " ucap andila dan mengantarkan fatin ke kamarnya.
"Selamat malam la.. " ucap fatin dan memasuki kamarnya.
"Selamat malam juga sahabatku.. " ucap andila dan menutup pintu kamar fatin dan ia pun langsung pergi ke kamarnya.
.
.
.
Pagi pun telah tiba..Verlita menangis di dalam kamar mandi karena apa yang telah terjadi semalem.
"Hikss tidak hiks.. Dosa apa yang aku perbuat semalam ya allah hikss hiks.. Aku sudah berusaha berontak tapi tenaganya begitu besar hikss hikss.. " ucap verlita sambil menangis memandang pantulan dirinya di cermin.
Dan saat ia keluar dari kamar mandi. Aditya sudah terbangun dan duduk di kursi. Verlita sempat memalingkan wajahnya dari aditya, namun pertanyaan aditya membuat hatinya semakin terasa sakit.
"Verlita apa yang terjadi? Kenapa aku bisa ada dirumah mu? Dan apakah semalam kau tidur di kursi ini? " tanya aditya yang tak ingat dengan semuanya karena pengaruh alkohol itu.
"Hiks.. Mas adit bahkan tidak mengingat kejadian semalam hiks,, baiklah verlita lupakan kejadian semalam. Kau tidak boleh mengungkapkan kejadian semalam kepada siapapun hikss.. " ucap verlita dalam hati.
"Verlita kenapa kau melamun seperti itu?" tanya aditya yang merasa heran karena tingkah laku verlita yang sedikit berbeda.
"Arghh tidakk.. Tidak..,, hhe iya aku malam tidur di kursi itu mas. Mas aditya kemarin terlalu berlarut dalam kesedihan mas hingga membuat mas adit meminum minuman beralkohol. Dan akhirnya aku pun membawa mas adit kesini karena tidak mungkin aku membawa mas adit ke rumah attahan sedangkan mas adit sedang dalam keadaan mabuk. " ucap verlita dengan menyembunyikan sakit hatinya atas apa perlakuan aditya kepadanya.
Next part? Gercep yoo kasi vote nya biar langsung up lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Jiwa Ku Yang Hilang
Spiritual"Umi hiks.." ucap bayu dan memeluk amell yang sudah ambruk karena lemas. "Astagfirullahaladzim... astagfirullahaladzim.. ya allah... ya robb.. astagfirullahaladzim.." ucap ustad fakih beristigfar sambil memeluk amell, bayu dan fatin. "Fatihhh.. putr...