Part 22

1.1K 90 1
                                    

Uwiiwww uwiiiww uwiiww ( dengan cepat ambulan melaju sangat kencang membawa rifki yang terluka parah untuk cepat mendapatkan pertolongan medis).

"Nak hikss kenapa kamu lakukan itu hikss hiks.. Jika saja tadi kamu tidak lari.. Hikss kamu tidak akan seperti ini." ucap amell sembari memeluk rifki dengan keadaan yang berlumuran darah.

"Hikss.. Kak fatih hikss ini aku dari hikss hikss allah mempertemukan kita lagi dengan cara seperti ini. Aku memang mencintai mu, tapi mungkin cinta yang hadir ini memang karena kita ada ikatan persaudaraan." ucap fatin dan ikut memeluk fatih.

Di sisi lain andila dan yang lainnya masih mematung di tempat kejadian hingga bayu pun membuyarkan mereka.

"Tunggu apalagi ayo kita susul mereka." ucap bayu dan menggandeng citra.

Andila membuyarkan lamunan nya dan mengejar bayu.

"Kak bayu aku ikut hikss hiks.. "Ucap andila dengan wajah shock.

"Ayo sayang kita pergi sama sama. " ucap citra dan menggandeng andila. 

Sedangkan silvy dan imran hanya melamun dan melihat bik minah dengan wajah tak percaya.

"Bik, apa yang bibik lakukan? Hikss hikss. "Ucap silvy sambil memegang tangan bik minah.

"Nyonya bibik tidak bisa membiarkan ini terjadi.. Hikss mereka bersaudara dan haram bagi mereka untuk menikah hikss..  Tapi bibik tidak pernah menyangka den rifki akan melakukan  hal senekad itu. " ucap bik minah dengan wajah shock dan menangis juga.

"Kenapa bibik tidak pernah bilang kepada kita bahwa rifki adalah anak dari bu amell dan pak fakih?  Bibik sejak dulu tau kan kalo rifki mencintai fatin yang tak lain adalah adiknya?  Kenapa bibik biarkan itu semua terjadi? " tanya imran setengah marah.

"Karena setiap bibik ingin bercerita sama tuan dan nyonya.  Kalian sibuk dengan urusan pekerjaan hikss..  Bibik bingung harus melakukan apa hiks.. " ucap bik minah.

"Pah sudah lah hiks..  Sekarang kita susul anak kita ke rumah sakit.  Meskipun dia bukan anak mamah tapi mamah bener bener tidak ingin kehilangan dia hikss hikss. " ucap silvy dan mereka pun berlari ke arah mobil nya.  Sedangkan bik minah hanya diam mematung.

Disisi lain..

Ruang operasi.

"Hikss aku tidak mau kehilangan dia lagi hikss gak mau hikss hiksss... " ucap amell yang berada di pelukan ustad fakih.

"Umi sabar yah, umi harus kuat.  Kita harus kuat depan anak anak kita..  Liat fatin,  dia benar benar terpukul. " ucap ustadz fakih dan menunjuk ke arah fatin yang sedang memojok dekat pintu masuk ruang operasi dengan posisi duduk di lantau memeluk lutut nya.

Amell pun menghapus air matanya dan menghampiri fatin.

"Nak.. "Ucap amell sambil mengelus kepala fatin dengan lembut hingga membuat fatin tersadar dari lamunan nya.

"Umi hikss hikss.. " lirih fatin dan langsung memeluk amell dengan erat.

"Umii fatin  gak mau kehilangan kak fatih lagi hikss hikss fatin gak mau kehilangannya untuk kesekian kalinya hikss hikss.. Fatin sangat menyayangi kak fatih. " ucap fatin dan menangis tersedu sedu di pelukan amell.

Amell tak kuasa menahan air matanya lagi hingga mereka berdua pun menangis tersedu sedu.  Sehingga ustad fakih pun meneteskan air matanya, dia sudah tidak kuat membendung air matanya dan dia pun pergi dari sana.

"Abih mau ke masjid. " ucap ustad fakih dan pergi setelah amell dan fatin mengangguk.
.
.
.

Bayu, citra dan andila pun sampai di rumah sakit dan andila dan citra langsung memeluk fatin sedangkan bayu langsung membawa amell kedalam pelukan nya.

Separuh Jiwa Ku Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang