Setelah verlita merasa baikan. Mereka pun mulai bersiap siap untuk pergi ke rumah sakit.
"Ayo kak, aku udah pesen taxi online nya. Mobil aku kan di bawa sama kak bayu. " ucap fatin.
"Emangnya mobil kaka bayu kemana? " tanya verlita.
"Mobil kak bayu kan di pake nganterin anak anak santri. " ucap fatin yang langsung di angguki oleh verlita.
.
.
.
Beberapa menit kemudian. Mereka pun sampai di rumah sakit dan bergegas ke ruang inap yang di tempati oleh citra.Dan setelah sampai fatin langsung menghampiri keponakannya.
"Wahh.. Keponakan ateu cantik sekali.. Emm mirip ateu nya yah.. " ucap fatin yang membuat bayu tertawa.
"Hemm, lihat bibir nya. Bibirnya mirip ateu nya. Semoga saja adinda amira tidak seceriwis ateu nya. " ucap bayu yang membuat semua orang tertawa dan fatin pun manyun.
"Adinda amira kah namamu? Emm baby amira? Ateu panggilnya amira aja ya.. Gak papa kamu mirip kayak ateu, gak papa kamu ceriwis. Yang penting kamu sehat yah, dan lucu pastinya. " ucap fatin yang membuat bayu kembali tersenyum.
"Ya semoga sifat nya juga mirip ateu fatin, ramah, penyebar kebahagiaan pula. " ucap citra.
"Aamiin.. " ucap semua orang.
"Ahahah fatin jadi malu.. " ucap fatin yang lagi lagi membuat semua orang tertawa.
"Oh ya, kamu bukan nya sakit? Kenapa gak diem aja di rumah? " tanya fatih kepada verlita.
"Tadi aku sedikit gak enak badan aja mas. Sekarang aku baik baik aja. Oh iya aku punya kado buat kamu. " ucap verlita dan memberikan kotak kecil yang sudah di bungkus oleh kertas kado.
"Kado apalagi sayang. Kamu kan udah ngasih aku hadiah tadi. " ucap fatih.
"Emm yang ini lebih spesial mas. nih.. " ucap verlita dan meletakan benda itu di tangan fatih.
"Kok ringan? " tanya fatih yang membuat semua orang tertawa.
"Masa iya ringan, coba buka nak. " tanya amell.
"Serius umi, kayak gak ada isinya. " ucap fatih dan tersenyum usil.
"Buka aja fat, kaka mau lihat. " ucap bayu.
"Yeey kepoo. " ucap fatih.
"Ayoo dong om jelek, buka bungkus kadonya. " ucap fatin yang sedang menggendong amira. Dan menyamarkan suaranya seperti suara anak kecil.
"Ih sembarangan. Ganteng gini di sebut jelek. " ucap fatih tak terima.
"Ih malah ngeyel. Udah deh kak buka aja.. " ucap fatin dan tersenyum usil.
Dan saat di buka..
"Ini apaan? " tanya fatih dengan polosnya dan memamerkan sebuah tespek bergaris 2 biru.
Semua orang yang paham akan itu menutup mulutnya dan tidak percaya.
Amell pun langsung memeluk verlita."Terima kasih sayang, itu bukan hanya kado untuk fatih. Tapi kado untuk kami juga. Terima kasih hiks.. " ucap amell dan memeluk verlita kembali.
Sedangkan fatih masih kebingungan dengan benda di tangan nya.
"Loh kaka kok diem aja? Kaka gak bahagia? " tanya fatin karena merasa aneh dengan sikap kakanya yang sama sekali tidak menunjukan ekspresi apa apa.
"Apa yang harus di bahagiain dengan benda ini? Benda apa ini? " tanya fatih yang membuat bayu tertawa dan mendekatinya.
"Kebahagiaannya bukan ada pada benda itu, tapi pada diri verlita.. " ucap bayu yang membuat fatih semakin bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Jiwa Ku Yang Hilang
Spiritual"Umi hiks.." ucap bayu dan memeluk amell yang sudah ambruk karena lemas. "Astagfirullahaladzim... astagfirullahaladzim.. ya allah... ya robb.. astagfirullahaladzim.." ucap ustad fakih beristigfar sambil memeluk amell, bayu dan fatin. "Fatihhh.. putr...