Saat andila dan fatin sedang menemani fatih untuk menghirup udara segar. Dan saat itu juga fatin dan fatih kehausan.
"Mm Yasudah kalian tunggu disini aja ya,aku ke kantin sebentar beli minuman buat aku dan kalian berdua." ucap andila.
"Mm aku aja la, kamu temenin kak fatih." ucap fatin memberi kesempatan untuk bersama fatih kepada andila.
"Engga la,udah kamu disini aja tunggu rifki yah.. Ehh mm maksudku fatih." ucap andila dan pergi setelah mendapat anggukan dari fatih dan fatin.
Selama beberapa menit Keheningan menyertai mereka hingga akhirnya fatih pun membuka suara.
"Dek.." panggil fatih kepada fatin.
Fatin benar benar bahagia ketika fatih memanggil nya dengan sebutan dek, karena jujur dia sangat merindukan panggilan itu dari sodara kembarnya.
"Loh dek kenapa kamu nangis?" tanya fatih dan menghapus air mata yang jatuh membasahi pipi fatin.
"Hiks...hiks.. Aku rindu kak fatih memanggil ku dengan sebutan dek." ucap fatin dan langsung memeluk fatih yang sedang duduk di kursi roda itu.
"Heem maafkan aku ya dek,meskipun aku belum ingat sama sekali tentang masa lalu ku. Tapi in syaa allah aku akan selalu berusaha untuk mengingatnya dan menerima keluarga chandra arahan adalah keluarga ku yang sesungguhnya." ucap fatih dan kini mereka saling berpelukan melepas rindu setelah bertahun tahun lamanya tidak bertemu.
Namun di sebrang sana ada seorang perempuan yang menatap mereka dengan sangat tak suka, mata nya menyorotkan rasa cemburu yang amat dalam. Dan dia pun menghampiri fatin dan fatih yang sedang berpelukan dengan rasa kesal,marah, dan terbakar api cemburu.
"Dasar pelacur, setan, perebut tunangan orang. Wanita so suci! Lepas saja hijab mu! Wanita berhijab wanita so suci berani berani nya berpelukan dengan tunangan orang lain. Kurang ajar" ucap wanita itu serta menyeret fatin dan menarik hijab panjang nya hingga fatin tetjungkal dan berteriak kesakitan.
"Aarggghgg sakittt, sakittt lepaskan.." teriak fatin.
"VERLITA!!!!!, lepaskan diaa" teriak fatih dengan marah nya namun Verlita hanya menghiraukan teriakan dia.
Fatih tidak bisa apa apa, karena dirinya saat ini sedang dalam keadaan lemah dengan tubuh penuh perban.
"Sakit? Hah sakit? Ini pantas dirasakan untuk wanita pelacur seperti lu!" ucap Verlita dan terus menyeret dan membanting fatin tanpa memberi peluang sedikitpun untuk fatin bisa membela dirinya.
"Ya allah.. Andilaa kemana.. Seseorang tolong kami" teriak fatih prustasi.
Namun untung nya bayu dan ustad fakih baru saja keluar dari mobil dan sedang berjalan melewati taman tersebut.
"Astagfirullah abih, itu fatih kan? Sedang apa dia sendirian disana?" tanya bayu yang tak melihat fatin karena terhalang pot bunga.
"Inallilahi, adikmu bay.. Fatinnn" teriak ustadz fakih ketika melihat putrinya yang sedang di banting oleh seorang perempuan.
"Wanita itu?" ucap bayu dan langsung berlarian ke arah fatin.
Ustadz fakih pun langsung membawa fatin ke gendongan nya layaknya seorang ayah yang menolong anaknya ketika terjatuh.
"Abih hikss hiksss sakitt.." rintih fatin sambil memegang kepalanya.
Andila pun datang dan melihat fatin menangis andila pun langsung memeluknya dan memberi fatin minuman yang di beli nya tadi.
Bayu sangat marah dan dia membentak perempuan itu.
"Kau lagi! Tidak bosan kah kau mencelakai adiku? kenapa kau ada disini? Bukannya kau ada di penjara?" tanya bayu kesal.
"Bayu siapa dia?" tanya ustadz fakih.
"Dia wanita yang dulu mencelakai fatin saat sedang di rawat di rumah sakit akibat luka tusuk itu abih." ucap bayu masih dengan marahnya.
"Astagfirullah, kesalahan apa yang putri saya percaya sehingga kamu berbuat yang tak baik kepadanya?" tanya ustadz fakih dengan lembut.
"Munafik, keluarga ustadz dan ustadzah yang munafik. Kalian membiarkan anak kalian si fatin yang pelacur itu merebut tunangan gue. Bahkan dia benar benar sangat munafik. Dengan beraninya mereka berpelukan di tempat umum seperti ini. Kalian memang munafik!" ucap Verlita yang membuat bayu semakin marah.
"Siapa tunangan mu? Hah? siapa? Dia maksudnya? dia yang kau kenal sebagai rifki?" tanya bayu dan menunjuk nunjuk ke arah fatih.
"Hehh lu tau siapa yang gue maksud, kenapa lu biarin adik pelacur lu mendekati lelaki yang sudah mempunyai tunangan?" tanya Verlita bertahan kasar yang membuat bayu ingin menamparnya namun dia harus bersikap dewasa disini.
"Berhenti memanggil adiku fatin dengan sebutan pelacur! Yang pelacur disini itu siapa? Dan sekarang tanyakan kepada rifki mu itu. Punya hubungan apa dia sama fatin." ucap bayu dengan amarah sudah meledak ledak.
Verlita pun menatap rifki dengan penuh pertanyaan, namun sebelum Verlita bertanya. Rifki yang tak lain adalah fatih menjelaskan semuanya.
"Wanita yang kau sebut sebagai pelacur dan perusak hubungan orang lain adalah Adik kandung ku, Saudara kembar ku. Dan dia. Yang kau sebut sebagai ustadz munafik adalah abih kandung ku. Dan pria itu yang kau ajak bicara dengan suara tinggi adalah kakak ku. Kau benar benar telah menghina mereka dengan omong kosong mu itu! Dan apa maksud mu tunangan? Sejak kapan kita tunangan? Kau hanya perempuan yang ayah imran jodohkan untuk ku. Dan aku tidak menerima nya. Dan semua yang kau lakukan kepada adiku itu membuat ku semakin membenci mu. Pergilah dari pandangan ku!" teriak fatih yang membuat Verlita menggeleng tak percaya.
"Hiks.. Tidak mungkin, omong kosong macam apa ini." ucap Verlita masih menolak kebenarannya.
"Kau sudah tau kebenarannya, pergilah dari sini." ucap bayu dengan wajah datar.
"Tidak diam kau hiks.. Rifki hikss aku sangat mencintai mu hikss aku sangat mencintai mu." teriak Verlita sambil memegang kaki rifki.
"Memang perempuan yang tak tau malu, kau sudah menghina keluarganya. Kau sudah menganiaya adik kandung nya sendiri. Bahkan setelah mengetahui kebenarannya tidak sedikit kata maaf pun keluar dari mulut tipis mu itu. Tidak merasa bersalah kah kamu sudah menganiaya fatin? Bahkan aku! Umi! Abih! Seumur hidup kita, kita gak pernah menganiaya fatin seperti itu. Bahkan untuk memukul dia pun kami tidak pernah! Punya hak apa kamu dengan enaknya memperlakukan adik saya dengan seperti itu?" tanya bayu dengan amarah meronta ronta.
"Tidak ada guna nya kak berbicara dengan dia. Lebih baik kita pergi ke dalam menyusul abih,fatin dan andila." ucap fatih.
Dan mereka pun pergi meninggalkan Verlita yang sedang menangis di taman.
Dan bayu pun memberi tahukan kepada seluruh keamanan rumah sakit agar tidak mengijinkan Verlita masuk ke rumah sakit itu. Keamanan pun mengikuti perintah nya setelah tahu kasus sebelumnya yang Verlita lakukan kepada fatin saar di RS lain dan kasus di taman barusan.
.
.
."Kurang ajar!!! Siall siall siall.. Bagaimana bisa si pelacur fatin itu adalah saudara kembaranya rifki? Hahahah tapi tidak apa apa lah. Kejadian ini sangat menguntungkan diriku, jika fatin benar saudaranya rifki. Itu artinya Verlita si cantik dan manis ini tidak punya saingan lagi untuk mendapatkan rifki. Dan tujuan gue sekarang satu, deketin fatin dan keluarga nya. Uuu rifki sayang, gue rela lakuin apa aja demi dapetin lo." ucap Verlita dan langsung melakukan mobil nya keluar dari area parkiran rumah sakit.
Hihi hayo loh Verlita,, emang yah cinta itu selalu membutakan hati seseorang. Cinta bisa membuat seseorang menghalal kan segala cara untuk mendapatkan seseorang yang di inginkannya.
Mm gimana sih kelanjutan kisah mereka? Jangan lupaa VOTE nya yah sayang. Karna dengan VOTE author jadi semangat dan lebih rajin lagi buat update part terbaru :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Jiwa Ku Yang Hilang
Spiritual"Umi hiks.." ucap bayu dan memeluk amell yang sudah ambruk karena lemas. "Astagfirullahaladzim... astagfirullahaladzim.. ya allah... ya robb.. astagfirullahaladzim.." ucap ustad fakih beristigfar sambil memeluk amell, bayu dan fatin. "Fatihhh.. putr...