Disisi lain helena terus memperhatikan seorang dokter yang memeriksa keadaan fatin.
"Dok,, bagai mana dengan keadaan menantu saya? Apakah dia baik baik saja? " tanya helena dengan wajah cemasnya.
"Selamat bu, ibu akan memiliki cucu dari ibu fatin. " ucap dokter itu yang membuat helena melotot sempurna dan langsung memeluk fatin dengan sangat erat.
"Allhamdulillah, selamat nak hiks.. Maafkan semua kesalahan mamah dimasalalu ya hiks,, mamah janji akan menjaga kamu dan cucu mamah ini. " ucap helena dalam pelukan fatin.
"Iya mah allhamdulillah, fatin pun sangat senang mah. " ucap fatin dan meneteskan air mata kebahagiaannya.
Dan beberapa jam kemudian pun aditya pulang ke rumah dan ia sangat terkejut ketika melihat pemandangan yang tak mungkin harus ia percayai. Dia melihat Helena yang sedang menyuapi fatin bubur ayam.
"Assalamualaikum, mamah ada disini? Syukurlah kalian berdua bisa sedekat ini lagi. " ucap adit tersenyum dan menyalami ibunya begitupun fatin ia langsung mencium tangan suaminya.
"Waalaikumussalam. Iya aditya, mamah datang di waktu yang tepat, tadi istri mu hampir saja pingsan karena ia merasakan kepalanya yang sakit. " ucap helena dan membuat aditya duduk di samping fatin.
"Apa? Kamu kenapa sayang? Mah, sudah panggilkan dokter? " tanya aditya dan memegang tangan fatin dengan eratnya karena benar benar merasa cemas.
"Sudah mas tadi mamah sudah panggilkan dokter kok untuk memeriksa keadaan ku. " ucap fatin tersenyum lemas.
"Apa yang dokter itu katakan? Kamu sakit apa? " tanya aditya masih dengan nada panik nya.
"Dokter itu bilang mamah mau punya cucu, dan selamat aditya. Kamu akan menjadi seorang ayah dan fatin akan menjadi seorang ibu. " ucap helena yang membuat aditya bagai tersambar petir dan ia langsung ingat perkataan verlita bahwa verlita juga sedang mengandung anaknya.
Melihat aditya yang sangat kebingungan, membuat fatin berdiri dari duduk nya dan menepuk bahu aditya seraya berkata.
"Mas kamu kenapa? Apa kamu tidak senang dengan kabar ini? " tanya fatin, dan aditya pun langsung menatapnya dengan mata yang berkaca kaca. Aditya pun langsung memeluk fatin dengan erat.
"Mas kamu kenapa nangis? Kamu ada masalah apa mas? " tanya fatin panik.
Sebenarnya Aditya ingin mengatakan hal yang sebenarnya terjadi saat ini, namun ia mengurungkan niat nya, karena sekarang fatin sedang sakit dan kondisi nya sedang tidak baik.
"Hiks.. Tidak sayang, aku memang menangis, tapi tangisan ini adalah tangisan bahagia. Karena kamu selalu memnerikan ku kebahagiaan. Hikss, Kamu adalah orang yang benar benar sangat aku cintai hiks.. Maka dari itu aku benar benar memohon agar kamu jangan pernah meninggalkan aku apapun masalahku dan keadaanku. " ucap aditya yang membuat fatin kebingungan.
"Apa maksudmu mas? Kau pikir aku akan meninggalkan ku kemana? Hehe masalah apapun yang kamu hadapi.. Aku tidak akan pernah meninggalkan mu sampai kapan pun juga mas, asal kau juga berjanji padaku. Tetaplah mencintaiku dan jangan pernah hadirkan orang ketiga di antara kita. " ucap fati n yang berhasil membuat aditya kembali meneteskan air matanya karena pada kenyataannya orang ketiga itu sudah hadir di antara mereka.
"Aku akan berusaha sayang,, aku akan berusaha untuk setia kepadamu. " ucap aditya dengan suara yang bergetar karena menutupi sebuah kebohongan.
"Oke.. Aditya karena fatin sedang hamil. Maka mamah minta kalian kembali ke rumah mamah. Mamah berjanji akan menjaga menantu dan cucu mamah segenap jiwa mamah. Mamah tidak akan menyakiti hati fatin lagi. Kalian mau yah kembali ke rumah mamah? " tanya helena dengan segenap hati dia meminta kepada fatin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Jiwa Ku Yang Hilang
Spiritual"Umi hiks.." ucap bayu dan memeluk amell yang sudah ambruk karena lemas. "Astagfirullahaladzim... astagfirullahaladzim.. ya allah... ya robb.. astagfirullahaladzim.." ucap ustad fakih beristigfar sambil memeluk amell, bayu dan fatin. "Fatihhh.. putr...