Sembari memikirkan bayi siapa yang ada bersama verlita, tiba tiba aditya teringat akan satu hal.. Ya.. Itu adalah kandungan fatin.
"Tunggu dulu,, kau menghilang saat kau sedang mengandung sayang. Apa kejadian itu membuat kandungan mu... " ucap aditya tidak dilanjutkan karena takut menyinggung perasaan istrinya.
"Tidak mas, aku berhasil melahirkan nya.. Tapi.. Anak kita hilang hikss anak kita hilang saat terjadi kebakaran di rumah sakit tempat aku melahirkan hikss hiks.. Dan kau tau mas hikss putra kita sangat tampan hikss hidung nya mirip sepertimu dan matanya mirip sepertiku hikss hikss dan lebih dari itu hikss dia memiliki tanda lahir di kelingking kanan nya persis seperti tanda lahir abih hikss. Mas kamu pasti tahu tanda lahir abih yang ada di klingking nya kan? Hikss yahh anak kita memiliki tanda lahir yang sama hikss hiks.. " ucap fatin yang berhasil membuat aditya bak tersambar petir.
"Tunggu, tadi kau bilang saat kamu melahirkan rumah sakit itu terjadi kebakaran? Apakah itu rumah sakit dr hana? " tanya aditya yang membuat fatin mengangguk antusias.
"Itu berarti, saat kau melahirkan disana.. Verlita pun melahirkan disana,, karena saat kelahiran verlita pun rumah sakit itu terbakar. " ucap aditya sambil memikirkan sesuatu seakan akan menyimpulkan sebuah kenyataan.
"Maksudnya mas? " tanya fatin kebingungan.
"Arghh.. Fatin aku baru sadar, saat kebakaran itu terjadi. Verlita sedang melahirkan, dan betapa anehnya saat ia keluar, bayi itu sudah dalam keadaan bersih.. Dan.. " ucap aditya mencoba berpikir kembali membuat fatin bertanya antusias.
"Dan apa mas?? " tanya fatin antusias karena penasaran nya.
"Roni.. Roni memiliki tanda lahir di kelingkingnya persis seperti abih fakih.. " ucap aditya lirih yang membuat fatin meneteskan air matanya dan menyadari bahwa itu anaknya.
"Hiks.. Hiks.. Itu artinya hikss roni anak kita mas hiks.. Hiks.. Ayo mas hikss kita ambil roni sekarang hikss dia anaku mas hikss hikss kayakinan ku memang benar hikss bahwa anaku masih hidup.. Hikss ayoo mas.. " ucap fatin dan berlari ke arah mobilnya, sedangkan aditya pergi ke mobil miliknya karena mereka membawa mobil masing masing.
Disisi lain verlita dan rissa sudah menyiapkan semuanya untuk segera pergi dari tempat itu membawa roni.
"Sayang.. Kamu akan ikut bersama mamah yah hikss meski kamu bukan anak kandung mamah, tapi mamah gak mau jauh dari kamu hiks.. Maafkan mamah karena udah misahin kamu sama ibu kandung kamu yah nak.. " ucap verlita menangisi perbuatan nya.
"Ayo litaa.. Tunggu apa lagi,, " ucap rissa yang sudah siap di kursi kemudi mobil nya.
Disisi lain reyhan, fatih, dan bayu sudah dalam perjalanan karena fatin menelpon bayu dan memberitahu bahwa ternyata bayi nya ada pada verlita.
Dengan posisi mobil aditya di depan dan mobil fatin mengikuti.. Tiba tiba aditya melihat mobil rissa yang melaju ke arah berlawanan membuat aditya mengikutinya begitupun dengan fatin.
Aditya pun menelpon fatin agar selalu terhubung komunikasi nya.
"Sayang, aku rasa mamah dan verlita sudah menduga ini akan terjadi, dan sepertinya mereka akan pergi dan membawa bayi kita. " ucap aditya dalam sambungan telpon.
"Mas hikss aku tidak mau tahu hikss kejar terus mobil itu hikss hikss hikss sekarang adalah tanggung jawabmu untuk menyelamatkan anak kita mas hiks.. " ucap fatin tetap fokus menyetir walaupun air mata sudah meronta ronta ingin keluar.
Disisi lain rissa terus melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi karena dia tahu bahwa ada mobil aditya di belakang yang mengikuti mobilnya.
"Litaa diamkan anakmu itu, mamah jadi tidak fokus untuk menyetir. " ucap rissa yang sudah jengkel mendengar tangisan roni.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Jiwa Ku Yang Hilang
Spiritual"Umi hiks.." ucap bayu dan memeluk amell yang sudah ambruk karena lemas. "Astagfirullahaladzim... astagfirullahaladzim.. ya allah... ya robb.. astagfirullahaladzim.." ucap ustad fakih beristigfar sambil memeluk amell, bayu dan fatin. "Fatihhh.. putr...