Part 63

883 76 6
                                    

"Tapi acara pernikahan ini boleh dilangsungkan setelah mas adit menceraikan aku. " ucap fatin di akhir kalimat membuat semua orang semakin terkejut.

"Apaa maksudmu menantu?  Tidak tidak..  Aku tidak ingin kehilangan menantu sepertimu demi pelakor seperti dia! Aditya bicaralah jangan diam terus hikss hikss" ucap helena dan menggoyang goyang tubuh aditya yang terpaku karena perkataan fatin.

"Hikss umi ayo kita pergi hikss hikss,,  kak fatih ajak andila dan zara hikss mereka sedang ada di kamar ku. " ucap fatin dan saat ia ingin melangkah pergi tiba tiba aditya berkata.

"Perceraian ini tidak akan pernah terjadi!  Karena aku tidak akan menceraikan mu.  Bagiku kamu adalah segalanya sayang hikss..  Dan umi hikss umi tau kan bahwa menceraikan wanita yang sedang hamil itu haram? " ucap aditya dan membuat semua orang terdiam termasuk fatin.

"Fatin,,  perceraian itu tidak perlu hiks..  Aku akan pergi jauh dari kalian hikss hikss aku tidak butuh pertanggung jawaban itu hiks.. " ucap verlita dan membuat rissa tidak percaya dengan ini.

"Aditya katakan lah apa keputusan mu!  Jangan  berlarut menyakiti fatin. " ucap fatih dan memegang kerah aditya dengan mata berkaca.

"Sudah kubilang fatih hikss aku menunggu keputusan dari fatin hikss..  Apapun kata kata yang keluar darinya aku akan menurutinya hikss kecuali kata permintaan cerai itu!" ucap aditya dan membuat fatin hanya tersenyum miris.

"Baiklah hikss aku mengijinkan kalian menikah hikss tapi ini demi anak yang ada dalam kandungan verlita.  Dan aku mohon kamu berjanji mas hiks..  Kasih sayang mu dan perhatian mu tidak akan mengurang sama sekali terhadapku hikss hikss karena aku juga mengandung anakmu hikss.. " ucap fatin dan membuat amell melotot dan langsung memeluknya.

"Nak hikss hikss umi tidak pernah menyangka bahwa putri umi satu satunya akan semalang ini hikss.. Hiks..  Umi berjanji kepadamu nak bahwa umi akan selalu ada disaat kamu sendirian hiks..  Jika aditya mulai mengabaikanmu maka tinggalkan lah dia dan kembali saja kerumah kami ya hikss, hapuslah air mata mu ini nak umi mohon hikss jangan sampai membuat abih mu merasakan kesedihan ini disana hikss. " ucap amell sambil memeluk fatin.

Aditya melihat semua itu benar benar sangat terpukul dan menyesal atas semua yang terjadi, aditya pun mendekat ke arah amell dengan tangan yang disatukan dan memohon maaf kepada amell.

"Umi maafkan adit hikss semua ini terjadi diluar keinginan adit sendiri hikss hiks.  Tapi meskipun adit akan menikah dengan verlita hiks,,  adit berjanji atas nama abih fakih dan umi amell hikss adit tidak akan pernah memperlakukan fatin dengan tidak adil. " ucap aditya yang membuat amell tersenyum kecil.

"Umi tidak tahu harus percaya pada janjimu itu atau tidak adit, hikss karna sudah berapa janji yang kau ingkari hikss hikss.  Bahkan dengan lantangnya kau mengucapkan janji itu atad nama suamiku yang sudah meninggal! " ucap amell dengan air mata yang mengalir deras.

"Umi..  Dulu saat melamar fatin aku sudah berjanji kepada beliau untuk tidak pernah menyakiti perasaan nya dan tidak akan meninggalkannya dalam keadaan apapun.  Walaupun hari ini aku sudah terlanjur menyakiti fatin,  aku mohon ijinkan aku untuk menepati janjiku yang lain.  Untuk tidak meninggalkannya dalam keadaan apapun hikss umi,,  sungguh aku sangat mencintai fatin hikss hikss pernikahan ku dengan verlita ini tidak akan pernah bisa membuat cinta ku kepada fatin berkurang hikss. " ucap aditya dan menatap fatin yang sedari tadi menundukan kepalanya untuk menyembunyikan airmata nya yang mengalir deras.

"Terserah kamu saja adit, aku sudah muak dengan semua drama ini.  Ayo umi kita pergi,  andila sudah mengajak zara keluar dan mereka menunggu di mobil. " ucap fatih dan membawa amell pulang.

"Nak tapi adik mu hiks.. " ucap amell dan menatap fatin yang sendirian.

"Ini adalah urusan rumah tangga nya umi,  lagian dia sendiri yang mengijinkan aditya menikah dengan verlita.  Jadi biarkan saja,  dia pasti bisa menyelesaikan masalah masalahnya itu. " ucap fatih dengan tatapan kecewa nya kepada fatin karena dia tidak menyangka adiknya bisa memutuskan hal sebesar itu dalam keadaan menangis.

Separuh Jiwa Ku Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang