Fatin pun menyuruh verlita untuk duduk di sofa ruang tamu yang sudah tidak asing lagi bagi verlita.
"Kamu tunggu disini yaa. Aku bawakan minuman dan cemilannya dulu untukmu. " ucap fatin dan pergi kedapur setelah mendapat anggukan dari verlita.
"Rumah ini memang tidak asing bagiku, tidak ada yang berubah di rumah ini. " ucap verlita dan tersenyum.
Verlita pun mulai berdiri dan menatap dinding dinding rumah itu dengan perasaan yang sangat amat rindunya, dan ia benar benar terlonjak kaget saat ia memandang bingkai besar dimana itu adalah poto keluarga attahan yang baru yang sepertinya di ambil saat pernikahan fatih dan andila.
Verlita hanya tersenyum miris dan berkata..
"Semoga kalian selalu berbahagia mas, dan selalu ada dalam lindungan allah. " ucap verlita.
"Aamiin.. " tiba tiba fatin ada di belakang verlita dengan membawa nampan berisi jus alpukat dan beberapa cemilan.
"Eh.. Fat.. Fatin,, aku ehh aku cumaa.. " ucap verlita salah tingkah ketika dirinya kepergok sedang menatap poto suaminya itu.
"Hmm tidak apa apa lita, aku paham kok. Terimakasih kamu sudah mendoakan keselamatan dan kebahagiaan kakaku, meskipun aku tau ada rasa sakit di hatimu saat melihat poto pernikahan nya itu. " ucap fatin dan kembali duduk di sofa di ikuti oleh verlita.
"In syaa allah aku selalu mendoakan keluarga mu dengan kebaikan fat. Dan aku pun sedang berusaha untuk merelakan semuanya dan berjuang untuk menerima kehidupan baruku ini. "Ucap verlita yang membuat fatin memegang tangan nya.
"Dengar lit, semua manusia memang memiliki masalalu yang buruk. Tapi aku salut dengan dirimu yang berusaha untuk berdiri dan membangun hidup mu lagi. Meskipun dimasalalu kamu pernah menjadi penyebab aku kehilangan janin ku. Tapi sekarang, untuk sekarang.. Aku akan menjadi teman mu yang terus mendukung mu untuk mencapai masa depan yang indah, semoga masa depan mu sangat cerah lit. " ucap fatin yang membuat verlita kembali meneteskan air matanya.
"Hikss kamu baik sekali fat hikss hiks.. Makasih.. " ucap verlita dan memeluk fatin dengan erat.
"Tapi aku sedikit kecewa sama kamu lit, karena kamu membuka jilbab mu dan kembali pada fashion mu yang dulu. Tapi tidak apa apa, aku yakin suatu hari nanti kamu akan kembali memakai jilbab itu.. In syaa allah. " ucap fatin dan kembali memeluk verlita.
"Hiks.. Apakah sekarang kita sahabat? " tanya verlita yang membuat fatin menangguk antusias.
"Hiks.. Iyaa sekarang kita adalah sahabat. " ucap fatin.
Dan tiba tiba aditya turun dari tangga dan berkata.
"Woww ternyata selama aku beristirahat di atas, ada yang sedang mengiris bawang merah yah disini? " tanya aditya yang membuat fatin dan verlita menatapnya dengan kebingungan.
"Hah mengiris bawang merah? siapa? " tanya fatin bingung yang membuat aditya tertawa.
"Itu buktinya kalian pada ngeluarin air mata. " ucap aditya yang membuat verlita dan fatin melotot lalu segera mengusap air mata yang membasahi pipinya.
"Asrghh tidak mas hhe, lagian mas ngapain kebawah? Sudah aku bilang kan beristirahat lah dikamar. " ucap fatin dan menghampiri aditya lalu membantu aditya untuk duduk di sofa.
"Setelah makan soto ayam buatan mu yang enak itu,, membuat tubuh ini terasa fit kembali dan serasa aku tidak merasakan sakit apa apa. " ucap aditya memuji muji istrinya membuat fatin tersenyum malu.
"Oh iya verlita, mana dokumen yang harus saya tandatangani? " tanya aditya to the point.
"Oh hhe.. Ini pak, semua data data sudah saya masukan kesana dengan bimbingan pak leo. " ucap verlita formal menghormati aditya sebagai atasan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Jiwa Ku Yang Hilang
Spiritual"Umi hiks.." ucap bayu dan memeluk amell yang sudah ambruk karena lemas. "Astagfirullahaladzim... astagfirullahaladzim.. ya allah... ya robb.. astagfirullahaladzim.." ucap ustad fakih beristigfar sambil memeluk amell, bayu dan fatin. "Fatihhh.. putr...