Dipagi harinya, persis seperti yang fatin bilang bahwa dia akan ke rumah aditya untuk membongkar semua kejahatan verlita dan bu rissa terhadapnya.
Beberapa jam kemudian fatin pun memarkirkan mobilnya di depan rumah bu helena yang dimana pintunya terbuka.
"Assalamualaikum,, mamah.. Ayah?? " salam fatin dan memanggil helena dan aryo.
Namun begitu kagetnya saat fatin melihat verlita ada disana sedang menggendong seorang bayi, namun dia berusaha tenang dan menegapkan dirinya seakan dia sudah tidak takut apa apa lagi.
"Hai.. Verlita,, apa kabarmu? " tanya fatin yang membuat tubuh verlita bergetar hebat.
"Fa.. Fatin,, ka.. Ka.. Kamu.. " ucap verlita gugup namun belum selesai bicara fatin sudah memotongnya.
"Iya verlita, aku masih hidup.. Apa kabar mu? Dan.. Hemm bayi siapa itu? " tanya fatin dengan ekspresi santai nya membuat verlita merasa gugup.
"Ini.. Ini... " belum verlita menjawab, dia teringat saat di rumah sakit bahwa ibunya sengaja menculik bayi ini dan bayi ini adalah anak fatin.
"Lhoo.. Kenapa diam? Sudahlah verlita tidak usah memainkan drama mu di depan ku. sepertinya kau lupa alasan kenapa kau mendorong ku ke jurang.. Hmm baiklah aku akan ingatkan mu kembali, saat itu kamu mendorong sahabatmu ini yang sedang hamil besar ke jurang karena aku mengetahui kehamilan mu itu palsu! " ucap fatin yang tiba tiba membuat verlita melangkah mundur ke belakang.
"Kamu itu penjahat verlita hiks.. Bukan hanya penjahat.. Apa kau sadar kau pun sudah menjadi seorang pelakor di rumah tangga ku! Dan sihir apa yang kamu gunakan kepada mas adit? Sampai sampai dia tidak melihat kebenaran atas kebusukan mu, kau pengecut.. Dan kau... " belum fatin menyelesaikan bicaranta tiba tiba ada yang membalikan nya kebelakang dan menamparnya.
Plakkkkkkkkkk (sebuah tangan berhasil menampar pipi mungil fatin)
Dan begitu terkejutnya fatin ketika melihat seseorang yang menamparnya itu yang tak lain adalah suaminya sendiri.
"Mas... Kau.. " lirih fatin dan memegang pipinya yang mulai memerah.
"Apa? Aku tidak percaya kau ini adalah fatin yang ku kenal! Siapa kau sebenarnya? Fatin yang ku kenal sangat lah lemah lembut dan tidak akan pernah menghina seseorang seperti itu. Bahkan dia tidak akan pernah menyebut sahabatnya sendiri sebagai pelakor!! Siapa kau? Kau mengatakan Bahwa verlita seorang penjahat? Lalu kau seorang apa? Kau seseorang yang benar begitu? Dengan penampilan mu yang mirip seperti fatin kau tetap bukan fatin. Mungkin keluarga attahan berhasil kau kelabui.. Tapi aku tidak! Karena aku memiliki cinta kepada fatin bukan kepada kau! Aku tidak merasakan cinta saat menatapmu! Dasar penipu! " ucap aditya dengan suara tingginya dan kasarnya berhasil membuat fatin tersenyum kecut dan air mata yang sudah deras bercucuran. Lalu fatin mrnatap aditya dengan lekat dan berusaha tegar lalu berkata.
"Benarkah? Saat kau menatapku kau tidak merasakan cinta? Hahaha.. Jelas!! Karena matamu dan hatimu sudah di butakan oleh cinta mu terhadap verlita. Hikss.. Terima kasih atas tamparan nya mas hikss terima kasihh!! Tamparan ini menyadarkan ku. Bahwa aditya yang sekarang berada di depan ku bukan lah aditya yang dulu pernah ku cintai. Aditya yang sekarang sangatlah asing bagiku. Bahkan aditya yang sekarang tidak bisa melihat kebenaran di dalam mataku. Saat aku menghilang, kemana saja kau? Apa kau mencari ku? Jangan kan mencari ku. Untuk menengok umi atau menghampiri rumah ku saja kau tidak melakukan nya. Yaaa memang aku sudah tidak melihat cinta darimu karena cintamu sudah kau berikan seutuhnya kepada verlita.. Bahkan saking buta nya cinta mu itu, kau tidak melihat kebenaran bahwa verlita selama ini.... " ucap fatin panjang lebar. Namun saat ia ingin mengatakan sesuatu hal tentang verlita. Tiba tiba verlita menghentikan ucapan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Jiwa Ku Yang Hilang
Spiritual"Umi hiks.." ucap bayu dan memeluk amell yang sudah ambruk karena lemas. "Astagfirullahaladzim... astagfirullahaladzim.. ya allah... ya robb.. astagfirullahaladzim.." ucap ustad fakih beristigfar sambil memeluk amell, bayu dan fatin. "Fatihhh.. putr...