Hari pun sudah pagi, seperti biasa fatin menyiapkan sarapan untuk semua orang, karena ini adalah hari kedua ia ada di rumah mertuanya dan ia harus membahagiakan orang tua nya itu.
"Mm sayang,, buat roti panggang yah. Wangi.. " tanya aditya sembari memasang dasi di lehernya.
"Hhe iya mas, sini aku pakaikan dasinya. " ucap fatin dan mulai membenarkan dasi aditya.
"Ekhem.. Dit kamu berangkat kerja jam berapa? " tanya helena dan duduk di meja makan sembari mengolesi selai di roti yang sudah fatin siapkan.
"Setelah sarapan aditya langsung berangkat kerja mah. " ucap aditya dan mulai duduk di kursi sebelah fatin.
"Helena apakah selai kacang kesukaan ku sudah habis? " tanya pak aryo yang membuat helena memeriksa toples berisi selai kacang itu.
"Hmm sudah habis, fatin setelah suami mu berangkat kamu langsung belanja bahan bahan buat dimasak nanti yah. Ibu udah siapkan mobil khusus untuk mu. " ucap helena yang membuat fatin melotot karena diberi mobil.
"Lihat lah sayang, di balik kata kata ibu yang pedas. Ia tetap menyayangimu. " bisik aditya yang membuat fatin tersenyum.
"Stok beras juga sudah habis. Nanti kamu beli sekalian yah. " ucap helena yang langsung di angguki oleh fatin.
"Mm aku lihat mall nya ada di dekat sini, nanti kamu ke arah kanan aja yah sayang." ucap aditya memberitahu letak mall nya.
"Kok mall? Belanja nya jangan di mall, di pasar tradisional saja." ucap helena yang membuat aditya kembali memasang wajah tak suka.
"Baik mah. " ucap fatin tulus yang membuat helena menatapnya heran.
"Apa kau tidak masalah jika berbelanja di pasar tradisional yang bau itu? " tanya helena yang membuat fatin kembali tersenyum.
"Tidak mah, umi selalu... " belum juga fatin membereskan kata katanya, helena sudah memotong perkataan nya.
"Ya.. Ya... Ya.. Pasti kau akan bilang, umi yang selalu mengajarkan mu untuk berbelanja di sana kan.. Huhh sudah ku duga,, sedari kemarin apa apa umi apa apa umi... " ucap helena dan mulai memakan rotinya dan membuat aryo tersenyum.
"Itu artinya, bu amell adalah ibu yang baik yang bisa mendidik anak anaknya.. Walaupun dari keluarga terkaya, tapi bu amell mendidik anak anaknya untuk tetap hidup sederhana. Dan hasilnya adalah fatin menantu kita,, dia mandiri, baik.. Tetap tersenyum walaupun dia tahu kata kata mu selalu menyakitkan. " ucap aryo yang membuat helena mendelik kesal.
.
.
Dan setelah mereka beres menyantap makanan nya, aditya pun pamit untuk pergi ke kantor."Yasudah mah, pah. Aku berangkat ke kantor dulu. Dan kamu sayang, jaga diri kamu baik baik yah,, assalamualaikum. "ucap aditya dan menyalami semua orang lalu mengecup kening fatin.
"waalaikumussalam, hati hati mas. " ucap fatin dan melambaikan tangan nya ke arah mobil suaminya yang sudah melaju meninggalkan pekarangan rumah.
"Hm.. Fatin, ini adalah daftar belanjaan yang harus kamu beli hari ini. Dan ini kunci mobil nya, Cepat berangkat nanti keburu keabisan. " ucap helena dan memberikan kunci mobil itu kepada fatin.
Fatin pun tanpa basa basi langsung berangkat dengan mobil yang helen berikan.
.
.
Dan setelah beberapa jam fatin mengelilingi pasar yang super sumpek itu, akhirnya fatin selesai juga belanja nya."Hmm, pak tolong masukan semua pesanan saya kedalam bagasi mobil yah. " ucap fatin kepada pekerja toko yang ada di pasar itu.
Disisi lain..
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Jiwa Ku Yang Hilang
Spiritual"Umi hiks.." ucap bayu dan memeluk amell yang sudah ambruk karena lemas. "Astagfirullahaladzim... astagfirullahaladzim.. ya allah... ya robb.. astagfirullahaladzim.." ucap ustad fakih beristigfar sambil memeluk amell, bayu dan fatin. "Fatihhh.. putr...