Setelah aditya pergi dari rumah verlita, verlita pun cepat cepat mengemasi pakaian nya untuk segera pergi jauh dari aditya dan keluarga nya.
"Hiks.. Bodohnya aku terus mengulangi kesalahan dan kecerobohan ku ini hikss hikss.. Dunia ini sangat kejam kepada ku hikss bagaimana bisa untuk setiap detiknya aku selalu membayangkan kebahagiaan yang akan datang padaku? Hikss hikss... Alam semesta seakan akan tidak mengijinkan aku untuk bahagia hikss.. Tenang nak, mamah akan jaga kamu hikss mamah akan menjadi ibu sekaligus ayah bagimu hikss.. Kita pergi dari sini yah hikss kita harus pergi jauh dari sini hikss hiks.. " ucap verlita dan memasukan semua pakaian yang ada di dalam lemari ke dalam koper.
Dan setelah selesai berkemas, verlita pun berpamitan kepada ibu kontrakan dan langsung pergi begitu saja tanpa memberitahu ibu kontrakan kemana dia akan pergi.
Setelah menaiki taxi, verlita sangat terkejut ketika melihat ongkos yang tertera disana sudah semakin besar.
"Astagfirullah,, aku seharusnya tidak terlalu menghamburkan uang ku. Taxi kan mahal harga nya, tabungan ku hanya cukup untuk makan ku selama sebulan. Tidak.. Tidak.. Aku harus turun disini. " ucap verlita dan memberhentikan taxi nya dan membayar taxi itu dengan nominal yang sudah tercantum disana.
Setelah turun verlita pun menunggu angkutan umum yang lewat di pinggir jalan dan tak lama dari itu tiba tiba ada dua orang pria yang menaiki motor dan mencoba mengambil tas verlita.
"Arghh siapa kalian,, tolongg.. Jambrettt tolonggggg. " teriak verlita dan iapun terjatuh lemas karena jambret itu sudah kabur membawa tas nya dan semua barang barang berharga nya ada di situ termasuk handpone dan dompet.
" ya allah, ujian apa lagi ini hikss hiks.. " ucap verlita dan menangis di pinggir jalan.
Namun disisi lain kedua copet itu tak sengaja bentrok dengan sebuah mobil dan copet itu terjatuh. Barang barang verlita pun berantakan di jalan.
"Haduhhhh dasar orang miskin ya,, kalo pake motor itu hati hati, kalo mobil saya sampai tergores sedikit saja. Maka kalian akan saya habisi. " ucap wanita yang ada di belakang kemudi mobil itu memakai pakaian rapih dan kacamata hitam yang tak lain adalah rissa ibunya verlita.
"Heh lu,, lu nabrak kita bukan nya tanggung jawab tapi lu malah hina kita.. Keluar lu. " ucap jambret yang tertabrak itu dan rissa pun dengan gaya ala sultan keluar dari mobil itu dan melepas kaca mata hitamnya.
Dan saat preman preman itu ingin menghajar rissa tiba tiba orang orang yang ada di mobil yang ada di belakang mobil rissa turun dan memegangi preman itu.
"Apa? Kamu berani sama saya. Anak buah saya sangatlah banyak dan berbadan besar, apa kamu masih mau menghajar saya? " tanya rissa dengan suara khas kalem nya.
Dan tak sengaja helena melihat tas yang berantakan disana yang membuatnya heran.
"Ups.. Ini tas siapa? Mustahil tas kalian, kalian kan cowo tapi ini.. " ucap rissa dan membuka tas itu, ia terbelalak kaget ketika melihat Ktp yang ada didalam dompet tas itu.
"Verlita rehan adijaya? " ucap rissa kaget karena ia yakin itu adalah verlita anaknya. Karena rehan adijaya sendiri adalah nama mendiang suaminya.
"Sialan!! Kalian perampok? Dimana kalian merampok pemilik tas ini? Dan apakan pemiliknya? " tanya rissa dengan marahnya.
"Belum lima menit kita merampoknya saat kita kabur kau menabrak kita. " ucap preman itu yang membuat rissa terbelalak.
"Berarti verlita ada disini, pengawal beri pelajaran kepada mereka berdua, karena mereka telah merampok barang milik putriku." ucap rissa dan kembali ke mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Jiwa Ku Yang Hilang
Spiritual"Umi hiks.." ucap bayu dan memeluk amell yang sudah ambruk karena lemas. "Astagfirullahaladzim... astagfirullahaladzim.. ya allah... ya robb.. astagfirullahaladzim.." ucap ustad fakih beristigfar sambil memeluk amell, bayu dan fatin. "Fatihhh.. putr...