Part 41

977 74 3
                                    

"Abih.... " teriak fatih dan menghindari tembok tembok yang berjatuhan karena gempa.

"Nak,, pe.. Pergilah,, ini sangat berbahaya. " ucap ustadz fakih yang keadaan nya sudah tertimpa tembok yang runtuh.

"Abih... Bertahan lah!! " teriak fatih

Namun tiba tiba kaki fatih tersandung dan fatih pun terjatuh,  saat ia terjatuh tiba tiba matanya melotot menatap ke atas yang dimana ada sebuah kayu yang sebentar lagi mengenai nya.

"Arghhhh..... " teriak fatih,  namun fatih sangat heran karena dia sama sekali tidak merasa tertindih kayu tersebut.  Dan saat fatih membuka matanya.

"Andila..  Sedang apa kau disini,  keluarlah ini sangat berbahaya! " teriak fatih. Dan ternyata andila lah yang menahan kayu itu agar tidak menimpa fatih.

"Bangunlah lah dulu! " ucap andila dan fatih pun bangun dari posisi nya.

"Sudah keluar sana..  Disini sangat berbahaya! " ucap fatih.

"Aku akan keluar dari tempat ini, itu pasti!  Tapi bersama abih fakih dan kamu! " ucap andila yang membuat fatih menggeleng.

"Tidak,, abih biar aku yang menolongnya.  Kamu cepat keluar dari sini! " teriak fatih.

Tiba tiba terdengar suara erangan yang tak lain dari ustadz fakih.

"Abih... " teriak andila dan fatih lalu mereka berlari ke arahnya.

Seketika guncangan pun berhenti dan membuat andila mengucapkan syukur allahamdulillah.

"arghh.... Bertahan abih. " ucap fatih sambil mengangkat tembok yang menimpa tubuh ustadz fakih.

"Ayoo..  Kita bawa abih keluar. " ucap andila.  Dan mereka pun membopong tubuh ustadz fakih yang berlumuran darah.

Sedangkan disisi lain..

"Abih..  Hiksss hikss,,  ya allah lindungi suami hamba ya allah!! " teriak amell dengan air mata terus mengalir.

"Hiks..  Ya allah, hamba pun memohon padamu ya allah.  Selalu lindungi keluarga hamba ya allah.  Naungi keluarga hamba dalam lingkaran perlindungan mu hiks...  Selamtkan abih hikss.. " ucap fatin yang berada di pelukan aditya.

"Bu amell yang sabar yah,,  saya yakin fatih pasti bisa menolong pak fatih. " ucap bu rissa ibundanya verlita.

"Zara hiks??  Verlita? Mereka dimana bu? " tanya amell yang tak melihat mereka berdua.

"Mereka baik baik saja bu,  verlita membawa zara ketempat aman karena zara sangat shock. " ucap bu rissa.

"Apakah andila bersama mereka bu? " tanya fatin setelah sadar andila tidak bersamanya.

"Andila?  Saya tidak melihat andila nak..  Mm mungkin dia sudah pergi dari sini! " ucap bu rissa yang membuat fatin menggeleng.

"Ti.. Tidak mungkin andila pergi tanpa berpamitan apalagi dalam keadaan seperti ini!  Mas..  Andila mana? " tanya fatin kepada aditya yang hanya dibalas dengan gelengan.

"Astagfirullahaladzim..  Dimana andila? " tanya amell ikut panik.

Namun tak lama dari itu mereka melihat dari kejauhan andila dan fatih sedang membopobg ustadz fakih.

"Itu andila.. " ucap bu rissa.

Namun fatin dan amell sangat shock ketika melihat ustadz fakih yang berlumuran dengan darah.

"Abihhhhhhh....  Hikss hikss tidak mungkin hikss hikss.. " ucap amell dan berlari ke arah ustadz fakih dan langsung memeluknya.

"Abih...  Abih harus kuat hikss hikss..  Ayo nak kita bawa abih ke rumah sakit! " ucap amell dan mereka pun langsung membawa fatih kedalam mobil.

Separuh Jiwa Ku Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang