Part 53.

851 74 6
                                    

"U.. Umi hiks,, " ucap fatin lirih melihat ibunya datang di waktu yang tepat.

"Bagaimana bisa seseorang menghina putri kesayangan ku di rumah ku sendiri!! Kau memang orang tua aditya.  Tapi dengan aditya yang menikahi putriku fatin maka fatin adalah putri kalian bu helena dan pak aryo!  Pantaskah kata kata menjijikan itu keluar dari seorang wanita?  Kau adalah wanita bu helena.   Seharusnya kau mengerti betapa beratnya bagi seorang wanita yang baru saja kehilangan janin nya apalagi itu adalah kandungan pertamanya!  Tapi barusan seakan akan kau menuduh putriku melakukan itu dengan sengaja. Kau memang mertuanya.  Tapi saya tidak pernah memberikan hak kepada siapapun untuk menghina anak anak saya termasuk fatin! " ucap amell marah besar bahkan aditya pun tidak menyangka amell bisa marah semarah itu karena yang ia tahu amell adalah sosok ibu yang sangat lembut dan penuh kesabaran.

"Umi hiks..  Sabar umi.. " ucap fatin dan memeluk uminya.

"Mungkin kalian kaget dengan kemarahan saya, karena amell yang kalian kenal adalah amell yang begitu ramah, lembut dan penyabar bukan?  Tapi kalian tidak tahu dan tidak mengenal saya lebih dalam.  Sebelum menjadi ini saya adalah seorang badgirls yang dimana saya adalah ketua geng itu.  Tapi dengan bertemu nya saya dengan alm suami saya, saya kubur dalam dalam amell yang dulu penuh dengan sifat arogansi dan pemarahnya.  Tapi hari ini,,  hari ini kalian telah menghina anaku dan membuat ku ada pada posisi amell yang dulu.  Jika saya mau maka detik ini juga saya bisa menyeret kalian pergi dari rumah ini.  Tapi saya menghargai dan menghormati kalian.  Maka sebelum saya melakukan hal itu, saya mohon kalian pergi dari rumah ini. " ucap amell dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

"Bu amell, tolong maafkan kami.  Kami tidak bermaksud menghina fatin, kami sudah menganggap fatin sebagai anak sendiri..  Jadi wajar bagi istri saya marah karena dia terkejut atas berita yang di mana dia baru mengetahuinya sekarang.  Kau adalah seorang ibu, kau pasti mengerti perasaan helena saat ini. " ucap pak aryo yang membuat amell mendekat ke arah helena.

"Mengerti perasaan bu helena? Hikss apakah saat bu helena menghina keluargaku seperti itu membuat nya mengerti akan perasaan ku yang dimana aku juga adalah seorang ibu?       Dan kamu aditya. Umii paham kamu tetap diam karena kamu melaksanakan kewajiban mu untuk tetap diam disaat orang tua sedang berbicara.  Tapi umi kecewa kepadamu karena kau tetap diam saat harga diri istrimu sendiri di injak injak oleh orang tua mu. " ucap amell yang membuat aditya menggeleng.

"Tidak umi,, adit.. " ucap aditya tidak bisa berkata apa apa.

"Umi hikss sudah umi, kekecewaan yang dilontarkan mamah helena adalah sebuah kewajaran hikss hiks.. " ucap fatin dan memeluk amell.

"Bu helena,,  pak aryo..  Apakah masih ada hal lain yang membuat kalian tetap disini? " tanya amell yang membuat helena mendelik kesal.

"Tidak bu amell.  Kami akan pergi, mohon maaf karena sudah membuat kerusuhan. " ucap pak aryo dengan tulusnya dia meminta maaf.

"Tunggu dulu pah..  Ada satu urusan lagi yang belum mamah selesaikan." ucap helena dengan tangan yang melipat di depan nya dan dengan ekpresi wajah yang datar.

"Ada apalagi si mah? " tanya aditya.

"Urusan apa lagi yang belum ibu helena selesaikan dirumah ini? " tanya amell.

"Saya ingin meminta hak saya! " ucap helena yang membuat semua orang mengerjitkan dahinya.

"Hak apa mah..  Sudahlah ayo kita pulang,  jangan membuat malu papah. " ucap aryo dan memaksa helena pulang.

"Tunggu dulu pah!  Sebelum mamah mendapatkan hak itu.  Mamah tidak akan pergi dari rumah ini. " ucap helena tetap menunjukan sifat arogansi nya.

"Hak apa yang bu helena maksud? " tanya amell.

"Hak saya sebagai ibu mertua, dan sebagai ibu dari suami nya fatin. " ucap helena yang masih membuat semua orang tidak mengerti.

"Apa maksud mamah? " tanya fatin lirih.

"Maksud mamah adalah kau fatin,  kau adalah menantu ku.  Dan seharusnya seorang menantu tinggal dirumah keluarga suaminya bukan suaminya yang malah tinggal di rumah keluarga istrinya. " ucap helena yang membuat  amell menggeleng tidak percaya dengan apa yang dibicarakan helena.

"Tapi mah itu tidak mungkin,  tidak mungkin fatin dan aditya tinggal di singapura sementara aditya memegang perusahaan di sini. " ucap aditya yang membuat helena tersenyum.

"Kapan mamah bilang kalian harus tinggal di singapura?  Mamah sudah membeli rumah di kota ini aditya..  Maka dari itu, kemasi barang barang mu dan ajak istrimu untuk tinggal disana. " ucap helena yang membuat amell tersenyum miris.

"Setelah apa yang sudah kau lakukan pada putri ku jangan pernah berharap bahwa aku akan mengijinkan putri ku untuk tinggal bersama mu! " ucap amell yang membuat helena melotot.

"Jangan lupa bu amell, setelah anak ibu menikah dengan anak saya.  Maka yang berhak menentukan kehidupan fatin tak lain adalah suaminya sendiri yaitu aditya. " ucap helena yang membuat amell menghampiri aditya.

"Itu memang benar nak,  tapi apakah kau akan tetap mengajak fatin tinggal bersama ibumu yang dimana dia tidak menghormati istrimu sendiri? " tanya amell yang membuat aditya menunduk.

"Umi..  Percayalah kepada adit, adit akan menjaga fatin disana dan adit yakin ibu tidak akan melakukan hal yang sama lagi.  Ijinkan adit membawa fatin pergi umi... " ucap aditya yang membuat amell menggeleng pelan tak percaya dan beralih ke arah fatin.

"Nak hiks..  Tatap mata umi nak hikss hikss,,  umi kembali kerumah ini untuk hidup bersama mu lagi hikss hiks..  Tapi saat umi kembali,  apa kau tega meninggalkan umi sendiri disini hikss hiks.. " tanya amell yang membuat fatin menggeleng dan merasa dilema.

"Fatin rindu umi hikss hikss fatin mau tinggal sama umi hiks..  Tapi bagaimana dengan kewajiban fatin sebagai istri dan menantu yang baik umi hikss hiks.. " ucap fatin yang membuat amell tersenyum tak berdaya.

"Hikss..  Kamu bener nak, setelah kamu menikah dengan aditya hikss maka suamimu lah yang berhak atas dirimu hikss hiks..  Pergilah nak hikss hikss,,  tapi jika bu helena melakukan sesuatu yang menyakiti mu maka berjanjilah kepada umi hikss hikss pulang lah ke rumah ini hiks.  Karena jika abih mu pun masih hidup hikss hikss dia tidak akan rela melihat princess kesayangannya di sakiti oleh orang lain hikss hiks.. "Ucap amell lirih membuat suasana semakin menyedihkan.

"Umi..  Adit akan menjaga fatin dengan segenap jiwa adit umi,,  adit juga tidak akan membiarkan mamah menyakiti fatin.  Itu janji adit kepada umi. " ucap aditya yang membuat amell tersenyum.

"Umi percaya kepada mu nak hiks..  Pergilah kemasi barang barang kalian. " ucap amell dan membuat fatin dan aditya segera menaiki tangga.

"Uhh terima kasih bu amell karena sudah mengijinkan menantu kami tinggal pada tempat yang seharusnya dari dulu dia tinggal disana. " ucap helena yang membuat amel menghapus air matanya dan mulai mendekati helena.

"Sama sama bu helena, tapi ingat lah akan satu hal.  Kau juga seorang ibu,  kau pasti tidak akan pernah menyukai jika ada seseorang yang menghina anak mu.  Apalagi seseorang itu adalah besan mu sendiri.  Jadi pegang kata saya baik baik. Kewajiban saya sebagai seorang ibu dan seorang pelindung bagi fatin tidak akan pernah hilang sampai kapan pun. Jika bu helena tidak mampu untuk membahagiakan nya maka kembali kan fatin kepada saya jangan pernah menyakiti hatinya. " ucap amell dengan wajah datarnya membuat bulu kuduk helena sedikit merinding dan dia melangkah mundur satu langkah dari amell.

"Bu amell,  tenang disini masih ada saya. Saya akan berusaha melindungi fatin disana..  Saya berjanji pada bu amell bahwa saya akan melindungi dan menyayangi fatin selayaknya putri ku sendiri. " ucap pak aryo yang membuat amell mendekatinya dan menyatukan kedua tangan nya seperti seseorang yang sedang memohon.

"Terima kasih pak.. Saya mohon kepada bapak agar bapak bisa menepati janji bapak. " ucap amell dan tersenyum kecil.

Next part? Jangan lupa vote nya yah

Separuh Jiwa Ku Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang