Setelah bertemu dengan rangga. Akhirnya verlita pun pulang. Hatinya sangat senang karena begitu dia pulang, ternyata keluarga nya belum kembali dari bandara.
"Huhh syukurlah. Mereka belum kembali. " ucap verlita dan memasuki rumah itu.
Verlita pun masuk ke kamar dan menatap wujudnya yang berada di pantulan cermin yang ada di kamarnya.
"Ternyata benar kata rangga. Hijab ini banyak membuat ku berubah. Terutama untuk kecantikan ku. Memakai jilbab ini aku benar benar terlihat tua. Tapi.. Setelah sekian lama memakai Jilbab ini. Aku nyaman dan tidak ada masalah apa apa. Apa yang harus aku lakukan dengan ini? Arghh cinta membuat dunia ku semakin rumit. Aku mencintai fatih. Tapi aku juga sangat mencintai rangga. Dia adalah cinta pertama ku. " ucap verlita berbicara dengan dirinya melewati pantulan cermin.
Tiba tiba handpone verlita berdering menandakan ada telpon masuk.
"Ibu? Ada apa menelpon ku malam malam begini. " ucap verlita dan langsung menangkat telpon nya.
"Nak. Cepat kamu kerumah sakit sekarang. Ayahmu terkena serangan jantung. " ucap ibu verlita di sebrang sana.
"Apa? Bagaimana bisa bu? " tanya verlita.
"Cepatlah kesini. Nanti akan ibu ceritakan semuanya. " ucap ibu verlita dan mematikan telpon nya.
Verlita pun langsung membawa kunci mobil di laci dan langsung menuruni tangga dengan wajah cemas.
Namun saat verlita membuka pintu besar itu tiba tiba amell dan yang lain nya ada di depannya.
"Sayang kamu kenapa? " tanya fatih panik.
"Mas.. Hikss hiks papah mas hikss.. Papah serangan jantung hiskk dan sekarang dia ada di rumah sakit hiks.. " ucap verlita yang membuat semua keluarga attahan kaget.
"Astagfirullahaladzim yasudah ayo kita ke rumah sakit sekarang. Fatin dan aditya jaga zara dirumah ya. Kami pergi dulu. " ucap ustadz fakih dan mereka pun langsung pergi. Kecuali fatin, aditya dan zara.
Dan setelah sampai di rumah sakit. Semua keluarga attahan pun lamgsung berlarian ke arah ruang UGD dan menemukan ibu verlita yang sedang menangis.
"Bu prianka. Bagaimana keadaan pak rehan? " tanya amell dan langsung memeluk nya.
"Hiks.. Hiks.. Dia masih dalam penanganan dokter. " ucap prianka dan verlita pun memeluknya.
"Bu, apa yang terjadi? Kenapa bisa seperti ini? " tanya verlita.
"Ini semua gara gara pemilik perusahaan rakhi! " ucap prianka dan menatap fatih.
"Papah? apa yang papah lakukan ibu? " tanya fatih kaget ketika nama perusahaan papah yang membesarkan dia disebut dan di salahkan.
"Imran yah.. Pak imran mantan orang tua mu lah yang membuat ayah mertua mu seperti ini sekarang. Nak. Pak imran menipu kami hiks.. Harta kami habis hiks.. Aset aset perusahaan sekarang di ambil alih olehnya." ucap prianka yang membuat keluarga attahan kaget bak tersambar petir.
"Apa yang ibu katakan? " tanya verlita tak percaya.
"Iya nak hikss sekarang kami bukan lah siapa siapa hikss hikss.. Kami pun tidak punya tempat tinggal hiks.. Karena semuanya mereka telah menyita nya hikss hikss. " ucap prianka yang membuat amell memegang pundaknya.
"Bu prianka tidak usah khawatir. masih ada kami bu. Kami akan membantu ibu. " ucap amell yang membuat prianka memeluknya.
"Pak imran! Aku tidak pernah menyangka dia akan Melakukan hal seperti ini. " ucap ustadz fakih yang membuat fatih menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Jiwa Ku Yang Hilang
Spiritual"Umi hiks.." ucap bayu dan memeluk amell yang sudah ambruk karena lemas. "Astagfirullahaladzim... astagfirullahaladzim.. ya allah... ya robb.. astagfirullahaladzim.." ucap ustad fakih beristigfar sambil memeluk amell, bayu dan fatin. "Fatihhh.. putr...