Part 33.

982 79 0
                                    

Semua orang berdoa,  dan mempercayakan semua nya kepada allah.

Ya citra sekarang sedang berada di ruang bersalin ditemani oleh bayu. Dia sedang berjuang mempertaruhkan hidup dan matinya demi sang buah hati.

Sedangkan ustadz fakih, amell dan fatih terus berdoa.  Meminta kepada allah agar kedua nya,  yaitu anak dan ibu selalu di lindungi dan di sehatkan.

"Ya allah, kuatkan lah menantu hamba citra dan permudahkanlah proses lahiran nya.  Serta bayi yang keluar dengan selamat dan sehat,  aamiin. " ucap amell.
.
.
.
Disisi lain,  fatin sangat kebingungan.  Melihat verlita yang terus berbolak balik ke kamar mandi,  dan muntah muntah terus menerus. Sedangkan dokter yang biasa kerumah nya sedang di luar kota.

"Aduh kak verlita,  sabar yah..  Aduh gimana dong.  Fatin gak punya nomor dokter lain. Kak verlita punya nomor dokter gak?  " ucap fatin Yang hanya di jawab gelengan saja dari verlita.

Fatin benar benar sangat kebingungan.  Tidak ada orang yang bisa di hubungi saat ini.  Jari jemarinya terus menscroll layar yang menunjukan kontak kontak di hp nya,  siapa tau ada yang bisa di hubungi dan di mintai pertolongan.

Dan saat menscroll layar hp nya, tiba tiba fatin membaca satu kontak yang tak lain adalah kontak aditya.

"Mas adit?  Apakah aku minta bantuan nya saja? " tanya fatin dalam hati.

"Hoekkzzz" suara verlita dalam kamar mandi.

"Arghh tidak ada pilihan lain.  Aku butuh bantuan nya. " ucap fatin dan langsung menelpon aditya.

Belum juga bergetar beberapa detik,  aditya sudah menagngkat telpon nya.

"Assalamualaikum fatin ada apa?,  tumben kamu menelpon? " tanya aditya di sebrang sana.

"Waalaikumussalam mas adit, maaf ganggu waktunya sebentar. Fatin mau bantuan sama mas adit,   Mas adit punya temen dokter gak?  Atau Kontak dokter?  Soalnya kak verlita sedang sakit Dan sedari tadi dia bolak balik ke kamar mandi. "Ucap fatin.

"Loh. Kenapa gak di bawa kerumah sakit fat? " tanya aditya.

"Mobil fatin di bawa kak bayu kak,  di rumah gak ada mobil satupun. Semua orang pada kerumah sakit,  kak citra lahiran. Dan fatin disini jagain kak verlita. " ucap fatin dengan nada panik.

"Yasudah,  kebetulan mas adit lagi makan siang sama dokter.  Nama nya dokter selly,  sekarang mas adit otw kesana ya. Assalamualaikum. " ucap aditya.

"Yasudah mas hati hati,  waalaikumussalam. " fatin pun langsung mematikan telpon nya dan dia kembali berpikir.

"Makan siang bersama dokter selly?  Selly? Selly nama perempuan kan? Mas adit makan siang sama seorang perempuan?  " tanya Fatin gelisah.

"Fatin..  Gimana? " tanya verlita.

"Sabar yah kak.  Sebentar lagi mas adit bawa dokter nya kesini. " ucap fatin dan memegang tangan verlita.
.
.
Beberapa menit kemudian bell rumah berbunyi tanda ada orang yang datang.

"Itu sepertinya mas adit. Kaka tunggu sebentar yah, " ucap fatin dan berlari menuruni tangga.

Dan saat membuka pintu,  fatin melihat aditya dengan seorang wanita memakai jas putih yang biasanya selalu di pake oleh dokter dokter lain.

"Assalamualaikum fatin. " ucap aditya.  Namun fatin hanya terpokus melihat dokter itu.

"Dokter ini sangat cantik,  dengan rambut hitam legam terurai,  dan paras yang manis. Apakah dia kekasih mas adit? Jika benar, bagaimana perasaan abih? Dan aku?  Kenapa aku harus cemburu. " ucap fatin dalam hati.

Separuh Jiwa Ku Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang