Seminggu kemudian..
Setelah kejadian yang menimpa fatin dan verlita, keadaan mulai baik baik saja. Bahkan aditya pun tidak curiga akan apa yang terjadi pada verlita.Fatin sedang melakukan jalan jalan pagi ditemani oleh helena, dan tak lama dari itu verlita datang membawa makanan untuk fatin.
"Lita.. Sedang apa kamu disini? " tanya fatin.
"Fatin, sudah lama saat aku menikah dengan mas adit. Kita melupakan hubungan persahabatan kita. Tapi jujur, aku masih ingin bersahabat dengan mu fatin. " ucap verlita dengan ketulusan hatinya.
"Sahabat sahabat.. Heh pelakor, gak ada sejarahnya pelakor bersahabat dengan istri pertama laki laki yang dia goda. Lagian fatin kamu jangan mau bersahabat lagi dengan wanita licik ini. " ucap helena mulai mengekuarkan mulut pedasnya.
"Sstt mah, gak boleh gitu.. Mamah pulang saja, aku akan bersama verlita. " ucap fatin yang membuat helena melotot.
"Tapi nak.. " ucap helena panik.
"Aku masih melihat ada ketulusan di hatinya verlita mah. Aku percaya sepenuhnya kepada dia. " ucap fatin dan helena pun pergi begitu saja dengan wajah kesal nya.
Verlita pun memeluk fatin dengan sangat erat dan berkata.
"Makasih kamu sudah mempercayai ku hikss hiks.. " ucap verlita dan terus memeluk fatin.
"Iya lit, dan semoga saja anak kita bukan saja menjadi saudara, tapi semoga saja dia akan menjadi sahabat seperti aku dan kamu. " ucap fatin yang membuat verlita melepaskan pelukannya dan menatap perutnya dengan tatapan kosong yang membuat fatin mengerutkan dahinya.
"Lho kamu baik baik saja kan lit? Kamu kenapa? "Tanya fatin panik saat verlita merubah wajahnya dari senang menjadi sedih.
"Arghh tidak apa apa fat. aku hanya sedang membayangkan bagaimana nanti anak kita saling menyayangi satu sama lain. " ucap verlita dengan menahan tangisnya lalu memeluk kembali fatin.
"Hmm iya lit. Oh ya lit, hari sudah semakin siang. Aku harus pulang membantu mamah masak. Apa kau mau ikut kerumahku? " tanya fatin yang membuat verlita menggeleng.
"Hmm tidak fat, kau tau kan mamah helena tidak menyukai ku hhe. gimana kalo besok kamu ke rumah aku aja. Kita berbincang panjang lebar disana. " ucap verlita yang membuat fatin tersenyum.
"Mm baiklah besok pagi in syaa allah aku akan kerumah mu hhe.. Siapin es krim kesukaan ku ya. " ucap fatin yang membuat verlita memeluknya.
"Hmm baiklah. Yasudah, pergi gih.. Aku liatin dari sini ya. sampai kamu masuk ke pintu rumah itu. " ucap verlita dan menunjuk ke arah rumah helena yang tak jauh dari mereka.
"Hmm oke.. Assakamualaikum sahabat cantiku. " ucap fatin dan pergi setelah verlita menjawab salamnya.
Verlita pun menatap fatin yang sedang berjalan pulang dengan air mata yang mengalir.
"kita adalah kedua wanita yang ber sahabat dengan suami yang sama hikss hikss. Perbedaanya disini adalah kamu mengandung dan aku sudah tidak. Hikss aku harap saat kau melahirkan kau membagi hak seorang ibu kepada ku juga fatin. " ucap verlita dan menghapus air matanya lalu pergi begitu saja.
Disisi lain fatin melihat aditya yang sedang duduk di tepian kasur.
"Mas kamu disini? " tanya fatin dan mencium punggung tangan aditya.
"Iya sayang, bagaimana kabarmu? " tanya aditya.
"Hmm alhamdulillah baik mas. " ucap fatin dan duduk di samping aditya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Jiwa Ku Yang Hilang
Spiritual"Umi hiks.." ucap bayu dan memeluk amell yang sudah ambruk karena lemas. "Astagfirullahaladzim... astagfirullahaladzim.. ya allah... ya robb.. astagfirullahaladzim.." ucap ustad fakih beristigfar sambil memeluk amell, bayu dan fatin. "Fatihhh.. putr...