26. Kecerobohan

1.9K 532 37
                                    

Suara gebrakan meja silver membuat layar hologram di atasnya sedikit bergoyang sebelum kembali mematung sedia kala. Cahaya yang memancar menunjukkan informasi dari status para eksekutor muda dan senior tingkat pertama yang ceroboh melaksanakan mandat darinya. Kolom status memberi tanda seru bertinta merah pekat sebagai tanda bahwa para eksekutor mati melaksanakan tugas.

Pria berjas putih itu melangkah berat ke sofa santai yang melayang lima puluh senti dari atas lantai putih, memilih beristirahat sejenak sekaligus merenung atas kesalahan yang ia perbuat. Informasi terbaru dari kamera terbang yang tersebar-- untuk memantau keadaan--menyatakan bahwa pesuruhnya mati tergolek kaku di atas tanah humus, perlengkapannya dilucuti, dan dikenakan oleh remaja.

"Mereka tidak bodoh—tentu saja sial!" Ia merutuki tindakan ceroboh yang malah memberi celah besar pada remaja-remaja itu. Wajah tuanya yang menegang seketika merosot cepat, menampilkan kerutan lelah di wajah--lelah menyembunyikan data sebenarnya dan itu terlihat dari wajahnya yang penuh beban.

Nametag persegi panjang nan legam mengukir kaku namanya di sana, bertinta silver—se-silver meja yang baru saja digebrak terkena amukan. Edward Lingerd namanya, dari Divisi Pengawasan. Nametag kebanggaan Edward atas pencapaiannya yang bisa menjadi bagian dari pelaksanaan 'akbar' ini. Edward menyipit pelan lalu melempar nametag-nya ke samping meja kerja silver yang menampilkan keyboard hologram dengan layar lebih minimalis. Nametag itu jatuh menembus hologram, tergolek kaku di atasnya.

Ini adalah kali kedua Edward melakukan kesalahan atas kecerobohannya. Yang pertama ia terlalu memercayakan tugas bunuh-membunuh pada kawannya yang super bodoh, dan kecerobohan kedua Edward 'berbaik hati' mempersenjatai lima remaja berbahaya itu secara cuma-Cuma.

Edward mengisi keheningan dengan suara desahan berat dan garukan kasar di kepalanya yang beruban di beberapa bagian. Ia memandangi langit-langit putih yang menyimpan sulur fiber optic rumit di baliknya.

Cukup menerawang dan mengira-ngira, Edward tahu ada ratusan fiber optic terjajar rapi yang aktif mengirim informasi dari umum sampai detail aktivitas yang dilakukan oleh pekerja di masing-masing divisi terkecuali kecerobohan kerja Edward dan kawan super bodohnya yang berkerja sebagai eksekutor bodoh yang suka sekali bermain-main.

Jika bukan karena kemampuan meretas Edward, ia dan kawan bodohnya mungkin telah dikeluarkan secara paksa dan dilarang melirik gedung besar dengan kuba raksasa kebesarannya. Jika bukan karena kemampuan tersembunyi Edward, ia harus mengucapkan selamat tinggal pada pekerjaan yang disukainya.

Namun tidak lagi. Edward tidak lagi bertahan menyembunyikan data-data asli yang seharusnya telah diarsipkan. Edward tidak lagi bisa mengirim data palsu kepada pusat untuk dipantau dan direvisi. Tidak lagi saat pintu silver dingin itu menguarkan kerlipan cahaya hijau di sisinya--tanda ada tamu yang mengunjungi ruangannya. Tidak ada lagi kata manipulasi data karena sebentar lagi Edward akan menghadap Pimpinan.

"Edward Lingerd?" tanya pria berwajah sedatar meja menatapnya  dengan layar tipis transparan di genggaman. "Kau dipanggil Pimpinan atas kesalahan yang kauperbuat."

Edward mengangguk mantap—menyembunyikan ketegangan.

UNDER WATER

Di sana, lima meter jauhnya seorang pria paruh baya—jauh lebih tua dari Edward—berkumis tebal dengan uban yang mulai mewarnai sebagian besar rambutnya menyilang dada gagah sambil menatap Edward lamat. Yang ditatap memilih mengamati lantai putih yang mengkilat, ia tahu ini kurangajar apalah daya kecerobohannya melebihi ubun-ubun kepala, lagipula menunduk pun wajah tegas Pimpinan memantul jernih di bawah keramik putih itu.

"Hebat sekali kau menyembunyikan data selihai ini." Suara ketukan sepatu beradu di atas mulusnya keramik putih, menciptakan sensasi tersendiri di telinga Edward. "Ah ya, aku pun takjub akan rasa setia kawan yang kaumiliki, kau setengah mati memanipulasi hasil kerja Eksekutor Daniel sedangkan kenyataannya ia bermain riang dengan para kelinci pembelot di sana!"

"Kau juga memanipulasi data agar kawan sejawatanmu percaya dan melimpahkan setengah tanggungannya padamu agar kau lebih leluasa lagi mengendalikan kecerobohan besar ini. Aku baru tahu kau sehebat ini." Suara tepukan tangan menggema ke seluruh ruangan tertutup yang serba putih itu. Sungguh Edward ingin memesan peti mati saja saat ini juga.

"Para pemberontak yang seharusnya telah mati sesuai jadwal berhasil melewati laut buatan dan kini terus bergerak menembus kuba. Hebatnya lagi mereka adalah para remaja. Dan jauh lebih hebatnya lagi ... Daniel kawanmu bermain-main di sekitar mereka! Aku mengagumimu, Edward"

Acapkali kata "hebat" terdengar dari suara bariton Pimpinan membuat tengkuk Edward meremang sesaat, ia tahu hidup mati karirnya berada di bawah Pimpinan. Edward tak lebih dari seekor semut yang siap tak siap akan terlindas mengenaskan di bawah sepatu Pimpinan.

"Selama menjadi pimpinan aku sadar proyek kita jauh dari kata sempurna. Alam bawah sadar para kelinci hanya dapat dipengaruhi tidak lebih dari empat puluh persen, tidak termasuk para kelinci yang gagal yang secara otomatis sulit atau bahkan tidak bisa dikendalikan, maka dibentuklah divisi eksekutor untuk bergerak tangkas di lapangan—membungkam kerahasiaan dengan metode manual."

Pimpinan berjalan mendekati Edward seraya berkata, "Aku tahu proyek kita masih jauh dari kata sempurna. Tapi jangan sampai kebodohanmu merusak segalanya." Suara baritonnya menggeram rendah. "Kepercayaan dunia dipikul oleh kita," lanjut Pimpinan.

"Sudah lama aku berhasrat membantai manusia di dalam sana tapi kutahan. Dunia masih memiliki rasa belas kasih di atas ketidakadilan ini. Dunia memiliki rasa kemanusiaan untuk para pembawa sial ini. Dunia melempar ekspetasi tinggi pada kita, menjadikan kita sebagai pilar pertahanan dari mutan di dalam kuba raksasa ini! Tidakkah kau berpikir dengan otak cerdasmu itu seberapa besar tanggungan yang dipikul? Tidakkah kau berpikir apa jadinya para mutan ini berhasil menembus garis batas kuba lalu mengamuk di jalanan dan membunuh manusia waras di luar sana?!" raung Pimpinan tepat di depan wajah Edward yang tertunduk khidmat.

Suara bentakan menggema di ruangan putih itu. Memantulkan gema dari sumber aslinya lalu ditangkap oleh sepasang telinga Edward, berpindah memantul di dalam tempurung otak Edward yang membuat rasa bersalahnya semakin kentara dan pusing menyerang.

"Aku ingin membunuhmu tapi tiada guna. Maka kulimpahkan tugas ini pada segenap Divisi Pengawasan di bawah perintahmu, Divisi Pertahanan dan Divisi Lapangan akan menolongmu. Segera sampaikan pesan pada Eksekutor Daniel yang suka bermain-main itu untuk serius menuntaskan masalah krusial ini sebelum para kelinci itu melihat dinding kuba. Kau dan Daniel adalah kunci masalah ini!"

Ada setitik benerang cahaya di mata Edward, perlahan ia mengangkat wajah. "P-pimpinan mengampuni saya?!" tanya Edward semringah bukan kepalang.

"Tidak bodoh! Segara bereskan masalah ini, setelahnya aku akan memberimu modal untuk mendirikan usaha jauh dari sini!"

Wajah Edward memucat bersamaan dengan bahu yang menurun.

"Itu lebih baik daripada aku membunuhmu saat ini juga."

Wajah Edward dua kali lipat lebih pucat.

UNDER WATER
.

1014 kata
Selasa, 26  November 2019

UNDER WATERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang