Yegi

1.2K 329 23
                                    

Bagaimana Caranya Bisa Menjadi Bagian Pegasus?


Hari itu aku kacau—sangat kacau sampai tak mampu bangkit dari tidur. Aku tidak sepenuhnya tidur, juga tidak sepenuhnya bangun. Saat kugerakkan tubuh, aku sadar masih tetap terpuruk di atas kasur Rose yang telah terburai isinya bersama setangkai mawar kuning yang semakin layu.

Saat itu aku tidak memikirkan apa-apa selain kenangan buramku ketika bersama Ayah, Ibu, dan Rose di musim panas. Aku tidak tahu pasti seperti apa wujud Ayah dan Ibu, tapi aku yakin pernah merasakan kehangatan yang selama ini kuidam-idamkan. Hangat dan nyaman. Rasanya aku ingin kembali memutar waktu untuk sekali lagi menikmati kebersamaan lebih lama ... tapi kemanisan itu tidak akan pernah terjadi.

"Aku harus apa setelah ini?"

Pertanyaan itu tidak dapat kujawab untuk beberapa waktu ke depan. Selama menunggu jawaban itu, aku menjalani hidup tanpa arah dan tujuan. Aku pergi sekolah tanpa gairah, pem-bully-an verbal yang mengarah pada fisikku tak kulawan (toh mereka tak menyerangku secara fisik), pulang sekolah aku segera merebahkan diri di sofa sambil memandang langit-langit rumah yang tampak seperti akan roboh.

Bila butuh uang, aku menawarkan tenaga untuk mengangkut barang. Recehan-recehan penghasilanku selalu dikumpulkan ke dalam sebuah kaleng rongsokan yang kutemukan di dekat sampah. Entah untuk apa yang penting aku mengumpulkan banyak uang receh.

Bila lapar, aku bisa mencuri beberapa makanan di kedai kumuh tanpa terlihat oleh orang-orang. Aku menyadari satu hal saat melancarkan aksi: aku bisa bergerak gesit tanpa terlihat oleh siapa pun, juga lihai memainkan suatu barang dengan cepat (setidaknya cepat menurutku).

Aku belajar memainkan belati yang kucuri di sebuah rumah tempa besi. Kucoba meniru bagaimana salah satu karakter film bergaya memutar belatinya sebelum menyerang target (yang dulu pernah kutonton di satu-satunya layar hologram toko elektronik X), lalu aku mempraktekkannya ke sebuah batang pohon maple sebagai musuh jadi-jadianku.

Bila kesepian, maka aku pasti pergi ke loteng. Akan kutatap Pegasus (gedung megah yang mampu membuatku kaya) sangat lama. Aku tahu bentuknya membosankan, tapi ukurannya yang raksasa menarik perhatianku untuk lebih mendekat.

Akan tetapi, aku tidak diizinkan untuk mendekat. Kubah tersebut dijaga ketat oleh orang-orang dewasa lainnya, sebenarnya aku tidak tahu pasti isinya apa saja selain manusia dan beberapa robot. Seperti yang kubilang sebelumnya, satu-satunya cara agar bisa masuk ke dalamnya adalah dengan mendaftar dan mengikuti tes. Aku tidak tahu kapan pendaftaran itu dibuka lagi, terakhir kali pendaftaran dibuka ialah pada saat aku masih setinggi lutut dan tidak mengerti hal seperti ini.

Bila lelah, aku selalu meringkukkan badan di sofa. Kalau aku sedang sial, aku akan bermimpi buruk—tapi mau seperti apa pun aku selalu sial: aku terlalu sering bermimpi buruk. Tidurku tidak nyenyak dan berakhir membuka mata dengan lelehan air di sudutnya, atau menarik napas terengah-engah seperti baru saja lari maraton. Kadang aku terbangun saat dini hari, pagi, atau siang bolong karena saking lelahnya berlari di kehidupan nyata maupun di dunia mimpi. Nasibku ... sejak aku dilahirkan sampai sejauh ini tak pernah baik-baik saja.

Akan tetapi, kali ini aku bisa sedikit tersenyum karena pagi hari telingaku sayup-sayup mendengar suara bising dari luar rumah. Saat kutengok ke atas loteng, aku melihat banyak koloni drone milik Pegasus yang menyerupai kardus tengah terbang rendah. Mereka mengeluarkan suara bel yang cukup lantang. Kotak-kotak ini seperti para berandal pengganggu yang mengusik tiap-tiap rumah untuk mencari perhatian.

Tak beberapa lama kemudian, tepatnya setelah orang-orang keluar karena terusik dengan suara bel mereka, keluar banyak lembaran kertas dari bagian bawah kardus seperti tumpahan air. Mendadak tempat ini dihujani lembaran kertas yang terawang-awang di udara. Kuraih salah satu dari banyaknya sampah kertas yang tergeletak di loteng dan mulai membacanya.

UNDER WATERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang