48. Tenggelam

1.4K 442 78
                                        

Bum!

Kepalan tanganku menghantam tanah yang baru saja dipijaki si Cebol. Dalam sekali pukul, tercipta sebuah lubang menganga di sekitaranku seperti baru saja terkena ledakan besar dan menyisakan rekahan yang mengelilingi di tepi lubangnya. Batu dan kerikil terlempar ke segala arah sedangkan tanahnya melambung tinggi lalu jatuh ke atas kepalaku seperti tetesan air hujan.

Cebol itu sudah lebih dulu menjauh dariku sebelum kepalan ini melayang ke wajahnya. Begitu aku berdiri menatap ke sekeliling, tubuhnya telah bersembunyi di antara pepohonan dan semak belukar.

"Keluar kau!" sentakku. "Kau ingin merasakan tinjuanku, bukan? Inilah tinjuan seorang monster. Kemari dan nikmatilah!"

Tiba-tiba sebuah rantai kebiruan melingkari salah satu pergelangan kakiku dari arah belakang. Belum selesai aku bereaksi, dalam sekali sentakan aku ditarik. Kontan aku kehilangan keseimbangan--terbanting keras di permukaan tanah. Lantas aku dilempar ke atas seperti sebuah layangan. Dari bawah sana wajah bengis Cebol itu berkali-kali lebih serius dari semula. Ia berteriak seraya menarikku paksa dengan rantai panjangnya yang terikat di kakiku, tangan kanannya terkepal kuat--siap meninjuku dalam sekali pukulan.

Aku segera membentuk sebuah perisai tebal. Saat aku bertemu muka dengan kepalannya, maka perisai yang melindungiku hancur berkeping-keping seperti kaca rapuh. Sepersekian detik setelah perisaiku hancur, kubentuk sebuah pedang sebesar tubuhku untuk menyabetnya. Refleks ia menghindar dan otomatis membatalkan perintah rantainya yang mengekang kakiku--kakiku berhasil bebas dan terasa kebas.

Aku menatap tanganku yang menggenggam sebuah pedang virtual kebiruan. Ukurannya boleh sebesar tubuhku tapi pedangnya jauh lebih ringan dari yang kau bayangkan. Aku bisa bergerak bebas menyerangnya tanpa jeda, bebas mengarahkan dan mengayunkan pedang tanpa hambatan. Melawan Cebol yang sedang bertahan saat ini sungguh bukanlah apa-apa. Kekuatan ini jauh lebih besar dari awal kemunculannya saat melawan harimau jadi-jadian.

Bibirku membentuk seringaian lebar, aku merasa berada di atas angin tanpa berpikir ia tengah menyiapkan serangan kejutan. Dan aku semakin jemawa kala melihat Cebol melarikan diri dariku, ia menuju ke arena yang berisi orang-orang dan benda-benda asing bermetalik. Tentu aku tak ingin membiarkannya lolos begitu saja, jadi aku berlari mengejarnya sampai dapat.

Kuloncati batuan, semak belukar, dan segala halang rintang yang tampak terlalu mudah untuk dilewati. Sementara itu tangan Cebol terjulur ke depan, menyiramku dengan ratusan misil yang tidak tepat sasaran. Saat aku berhasil memotong jarak dengannya, aku kembali berimajinasi membentuk sebuah senapan yang seperti Ruvallo gunakan saat di pertarungan sebelumnya. Lantas aku melompati bebatuan dan membidik musuh yang berada di sampingku dengan senapan tersebut.

Bum!

Ledakan memekakkan telinga saat pelatuk dilepaskan. Asapnya mengawang di sekitaranku, kerusakan yang dihasilkan membuat tanah berlubang dan pohon-pohon di sekitarnya bergelimpangan. Tapi Cebol itu lihai sekali menghindar. Ia masih dapat mengelak meski di jarak yang sedekat itu, lalu kakinya kembali tancap gas meninggalkanku.

Aku kembali berlari mengejarnya, kali ini bersisian dan hanya dipisahkan oleh pepohonan yang mulai tampak jarang. Sebentar lagi kami akan melewati tanah lapang dengan danau kecil yang tak seberapa. Aku akan memotong kakinya di sana sebelum ia sampai di gerbang utara.

Di kejauhan dapat kudengar dentuman-dentuman yang suara dan getarannya menjalar hingga kemari. Ruvallo sudah mulai beraksi ternyata. Andai ia tahu laki-laki cebol ini tengah mencoba melarikan diri. Si Cebol sekarang tampak seperti tengah menghubungi seseorang dengan menempelkan ujung telunjuknya ke belakang telinga. "Edward! Kau dengar aku, 'kan?! Segera kirim bala bantuan ke sini-"

Aku mengirim Cebol itu sejumlah misil untuk mengganggunya. Ia bergulingan ke samping dan kembali berdiri.

"Kau menyebalkan sekali, Macica!"

UNDER WATERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang