Anggap aja ini hadiah dariku
.
1987 kata
.:v vs >:v
Semua berlangsung cepat. Saat Krosktan menyingkir, belati tajam itu menancap di kemudi kapal-cukup dalam hingga membuat lidah tajam belati tertanam setengahnya. Pria itu menggeram lantas menariknya kembali.
Krosktan terdiam. Bagaimana bisa ada seorang pria yang bersembunyi di dek kapalnya? Ia sudah menduga tidak ada siapapun di sana sebelum pergi berlayar.
Tanpa banyak basa-basi pria itu berlari mengarahkan belatinya pada Krosktan dan sekali lagi bisa menghindar menjauhi pria itu. Lirikan mata Krosktan melihat kemudi berputar kencang tak tentu arah, ia belum sempat mengunci kemudi dan sekarang kapalnya terombang-ambing tak tentu arah.
Suara petir terdengar menggelora bersamaan dengan kilat yang menyambar. Di sana, sekilas ia melihat wajah pria itu ditempa sinar kilat meyambar. Krosktan membeliak, bukan seorang pria melainkan wajah seorang pemuda yang diam menatap datar kepadanya. Jadi selama ini yang mengendalikan pamannya bukanlah seorang pria seperti bayangan Krosktan melainkan seorang Pemuda. Lantas kenapa Pamannya menyebut pemuda ini Pria?
Pemuda Kelam berlari menyerang Krosktan yang hendak mendekati kemudi, kembali tangannya terancung namun berhasil ditahan, sepersekian detik kemudian Krosktan menghantam keras perutnya hingga ia jatuh tersungkur di dek kapal. Krosktan bergerak lincah memperbaiki arah kemudi, selangkah lagi ia berhasil mengunci namun kembali diurungkan.
Sekelebatan hitam di samping menyerang, Krosktan kembali menjauh. Secepat angin pemuda itu menyerang sambil mengeluarkan belati di balik punggung, dan ia siap dengan dua belati. Krosktan menangkis sabetan, mengembalikan serangan dengan menyenggol lengan lawan--membelokkan serangan. Dua sabetan menghujam ke arah dada Pemuda Kelam sendiri namun berhasil dikendalikan.
Krosktan bergerak melentingkan kaki ke arah kepala Si Pemuda Kelam, ia berhasil menghindar dengan cepat. Itu hanya taktik Krosktan agar ia memiliki cukup waktu untuk mengunci kemudi kapal. Seperti suara ketukan meja, kemudinya berhasil dikunci.
"KAU MEREPOTKANKU!" raung pemuda itu.
Krosktan siap dengan kuda-kudanya, mengeluarkan belati di balik punggung. Desingan belati saling beradu mengeluarkan kekuatan. Sedetik Krosktan bisa melihat netra biru kelam pemuda itu, Krosktan mengeluarkan belati cadangan hendak menusuk ditahan oleh belati lainnya. Pemuda Kelam bergerak maju, memukul pertahanan Krosktan dan saat itulah Krosktan mengambil momentum, lebih cepat dari angin ia menyabet dada pria itu.
Tapi refleksnya luar biasa menakjubkan, Pemuda Kelam bisa menghindar dengan mudah. Krosktan menggeram kembali menyerang pemuda itu juga demikian, suara desingan terdengar di tengah badai. Menghujam, menghindar, bertahan, menyerang, dan teriakan kemarahan. Pemuda Kelam mengatupkan giginya--membuat putaran gasing, membuat bahu Krosktan terkena irisan. Spontan Krosktan mundur dan memegang bahunya yang mengucur darah deras.
Pemuda Kelam tampak menyeringai senang, ia memainkan kedua belatinya dengan lincah, kembali menyerang tanpa ampun.
Krosktan yang belum sempat memasang kuda-kuda jatuh tersungkur, kedua belatinya menahan serangan dua belati yang mengarah padanya. Krosktan tahu pemuda ini tengah bermain-main dengannya, ia sengaja melakukan ini agar lawannya terintimidasi. Krosktan marah meraung kencang, bergerak cepat menendang perut pemuda itu dengan kakinya.
Pemuda Kelam terpelanting, jatuh di gundukan balok-balok papan yang hancur terkena beban tubuh. Semula pemuda Kelam meringkuk kesakitan tapi setelahnya ia tertawa kencang--sangat kencang sampai membuat Krosktan gatal untuk segera menyerang, dua belatinya dalam sekedipan mata memanjang tiga kali lipat membentuk pedang yang terasah tajam.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNDER WATER
Fantasia[Pemenang Wattys 2021 Kategori Fantasi dan Dunia Paling Atraktif] Ketika dunia telah lenyap bersama sejarah jauh tertimbun berselimutkan perairan tanpa ujung, maka pohon Azera memberi secerca harapan untuk bertahan. Manusia yang tersisa mulai memban...