Saat menuju butik lagi aku bertemu Angel sedang melihat-lihat koleksi pakaian kami yang selamat dari kebakaran. Begitu melihatku masuk, wajahnya tersenyum, Angel berkulit coklat dengan rambut sedikit ikal. Dulu saat aku pergi berkencan dengan Emmeric, dia kerap ikut menjadi obat nyamuk. Maka semua mata gadis-gadis akan melihat iri kepadaku.
"Halo sister." Angel bahkan memanggilku sister.
"Angel."
"Wajah cantik begitu, sayang sekali kalau terlihat muram." Kemeja Angel bewarna hijau tua, melihatnya di sana sangat serasi dengan baju-baju mewah.
"Kamu sendiri?"
Angel tersenyum, "Aku datang berkunjung untuk berbincang denganmu. Bukan untuk yang lain."
"Aku habis bertemu Emmeric." Aku berkata padanya. Wajahnya sedikit menggelap, tapi kemudian dia tersenyum lagi.
"Emmeric, sejak dulu sangat mencintai kamu."
"Aku muak mendengarnya."
"Selma, aku mengerti kalau dia salah kepadamu. Hanya saja..." Angel menggaruk keningnya, "Dia setahun ini sangat stres dan frustasi, mencarimu seperti orang gila. Hanya aku yang mengerti penderitaannya."
"Jadi dia menderita?" Aku tertawa geli, "Kamu tidak melihat apa yang terjadi padaku?"
"Yah..aku juga tidak menyangka, aku rasa dia juga sama sekali tidak menyangka."
"Menikah dengan orang lain, itu pilihannya. Aku tidak menerima konsep mencintai tidak harus memiliki. Yang terjadi pada Emmeric dan aku semua karena ambisi dia, karena itu dia membuangku."
"Ketika kamu menghilang dan mengetahui kalau kalian kehilangan calon anak, dia menangis setiap malam, kerjanya hanya mabuk-mabukkan."
Aku terkejut, Emmeric menceritakan itu pada Angel? Aku segera melihat ke arah lain dan langsung bersyukur tuan muda mengatakan kalau Kela adalah bayi orang lain. Aku yakin Elysa akan mengatakan perihal Kela pada Angel, tunangannya. Secepat kilat kabar itu pastilah sampai pada Emmeric.
"Hubungan kamu dengan Zola, sudah sampai bagaimana?"
"Kamu mencari informasi untuk Emmeric?" Pertanyaan Angel sedikit mengangguku, walaupun dia tidak sepenuhnya salah. Seorang wanita muda tinggal bersama pria, pasti sudah mendapat pandangan negatif dari orang-orang. Tidak ada yang mengerti kerumitan hubungan kami, sebenarnya aku sendiri tidak mengerti itu benar rumit atau tidak. Aku hanya tak ingin pergi dari tuan muda.
"Emmeric sangat kasihan, sejak kecil dia dibebani tanggung jawab yang sangat besar oleh ayahnya. Belum lagi, dia memiliki adik tiri yang siap menyerangnya kalau dia jatuh. Kamu cobalah memaafkan dia."
"Bicara memang mudah." Aku pergi berjalan menuju sofa dan Angel mengikutiku.
"Selma, melihat kamu seperti ini. Aku tidak tau apa yang telah terjadi."
"Banyak hal."
"Dulu kamu orang yang lembut, perhatian juga penyayang." Angel menatapku sedih.
"Manusia tidak berubah Angel, mereka hanya menunjukkan sifat aslinya dalam kondisi tertentu." Seketika aku menyadari sesuatu. Aku berdiri dengan wajah kaget.
"Apa terjadi sesuatu?"
"A..Angel, kapan-kapan kita bicara lagi. Aku ada urusan."
"Selma."
Aku pergi keluar dari butik, kenapa sih aku merasa ada yang aneh? Aku pergi menuju kantor polisi. Ada yang harus aku pastikan. Dengan tergesa aku pergi ke sana.
![](https://img.wattpad.com/cover/213583859-288-k348433.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wounded Heart (END)
RomantizmHR #1 in Romance Kekasih dan cinta pertamaku, Emmeric dengan teganya memintaku menjadi istri kedua karena dia akan menikahi wanita pilihan orang tuanya. Setelah menolak keras, Emmeric menjebakku dan menghancurkan masa depanku, setelahnya kehidupanku...