62. Pertengkaran

3K 369 29
                                    

Karena peristiwa menghilangnya Kela, tuan muda menambah penjagaan. Kela dan pengasuh tidak boleh lagi bepergian keluar dari komplek perumahan kami. Walaupun banyak penjaga yang ditempatkan, aku tidak bisa tenang, mengingat bagaimana Emmeric selalu berhasil mengelabui mereka. Harus diakui, dia sangat lihai.

Peristiwa X yang keracunan makanan, juga menyita pikiranku. Bagai terkuras habis, tubuhku turun beberapa kilo, aku memikirkan X tapi kejadian lain menimpa Kela. Sungguh, hidup seperti ini sedikit melelahkan. Aku beberapa waktu yang lalu berkata pada tuan muda, tak ingin anak-anakku menjadi orang yang tak bebas. Penjaga ditempatkan berjarak dari mereka, tetapi karena kenaifanku, terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sedang di perusahaan Elysa dan ibunya menancapkan kuku tajam, proyek di daerah selatan bahkan terancam bermasalah karena mereka sengaja melakukan kecurangan di sana. Kebetulan penanggung jawab di sana adalah orang tuan muda, mereka sepertinya tidak keberatan menghancurkan image perusahaan Hadikusumo demi menjatuhkan tuan muda. Nyonya besar memakai dukungan keluarganya di dunia hitam untuk membantu aksi itu, merebut kembali harta dan tahta keluarga Hadikusumo untuk dia dan anak-anaknya kuasai.

Sekarang aku mulai memahami, kenapa kecenderungan keluarga berkuasa mencari pasangan dari keluarga berkuasa juga. Setidaknya saat ada masalah, akan ada bantuan yang didapat. Tidak seperti saat ini, aku yang orang biasa, sedikitpun tidak mampu berbuat apa-apa untuk menghancurkan pengganggu keluarga.

Aku berkata pada pengasuh Kela untuk tidak keluar rumah hari ini, kemarin aku juga memaksa Reva pulang secepat yang dia bisa. Pengasuh yang kami pekerjakan, sekalipun sudah melalui seleksi yang panjang, belum tentu setia. Bisa saja mereka orang susupan Emmeric atau Nyonya besar, kami di kelilingi musuh. Hu telah fokus menjaga X, sejak peristiwa terakhir. Meminta dia mengawasi Kela juga, tentu kurang tepat.

Menjelang siang, aku diam-diam pergi ke Perusahaan Thomas. Aku menelepon Emmeric dan dia menyuruhku bertemu di kantor. Aku tidak memberitahukan pada Zola kalau aku berniat bertemu Emmeric, tidak ingin menambah beban pikirannya. Sekalipun aku tau, tidak ada gunanya mengintimidasi Emmeric, aku ingin dia paham kalau Kela telah jujur padaku sebagai ibunya.

Perusahaan Thomas juga merupakan perusahaan raksasa, seorang pria muda menjemputku di lobi dan membawaku naik menemui Emmeric. Emmeric menyambutku dengan senyum manis, aku rasa dia bergaya agak berlebihan. Terlalu rapi dan klimis.

"Halo." Emmeric menyuruh karyawannya membuatkan minum, dia memintaku duduk. Aku berusaha menahan emosi untuk tidak menamparnya.

"Emmeric, aku langsung saja. Aku pikir seorang pria seorang lelaki sejati tidak akan mengingkari janjinya."

Raut wajah Emmeric berubah, "Di mana aku mengingkari janji, Selma?"

"Bukankah kamu sudah menukar Kela dengan kekayaan?" Aku tertawa sinis, apa dia lupa? Bahkan dia rela meninggalkanku untuk menikah dengan seorang perempuan kaya.

"Selma, kamu tidak akan bisa memahami kalau apa yang aku lakukan adalah demi kebaikan Kela."

Mendengar itu aku sangat muak, "Emmeric, aku harap kamu tidak menjejali Kela dengan kebohongan. Mungkin kemarin kami lengah, tetapi itu tidak akan terjadi lagi."

"Benarkah?" Emmeric menyandarkan tubuhnya ke sofa, kakinya bersila. Dia menatapku santai. "Aku dengar, fokus Zola saat ini ada pada putranya. Mengingat dia sendiri memiliki musuh, di internal keluarganya sendiri."

Pria ini bisa tau? Memang mengerikan.

Emmeric melanjutkan, "Zola tidak mampu mengatur keluarga ayahnya, juga tidak bisa menjaga keluarga kecilnya. Dia agak mengecewakan. Aku tidak mengerti kenapa kamu memilihnya."

Wounded Heart (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang