Beberapa hari berlalu aku bersiap membantu Marwa untuk merancang pakaian pertunangan Elysa. Setelah pagelaran biasanya kami memang kebanjiran order. Karena saat ini Kela telah bisa makan makanan mengganti, aku tidak terlalu kelelahan juga tidak terlalu khawatir kalau meninggalkan dia sedikit lebih lama. Ditambah dia sudah bisa main di lantai.
Sebagai seorang klien eklusif, Elysa jelas mengetahui posisi dia. Membuat kami bekerja siang malam untuk memenuhi keinginannya dalam merancang gaun pertunangan, tidak bisa dibayangkan bagaimana saat menikah nanti. Itupun kalau dia masih mau memesan pakaian dari kami. Elysa banyak tidak puasnya, untunglah Marwa begitu sabar. Aku memantau saja sambil diam, padahal ada kemarahan juga dalam diriku. Elysa sering mengucapkan kata-kata pedas padaku, semakin menjadi karena aku mau dinikahi oleh tuan muda.
"Temanku Linda kasihan sekali, akhir-akhir ini rumah tangganya sedikit terguncang." Dia berkata sambil Marwa melakukan fitting baju.
"Linda? Bukankah itu nyonya dari keluarga Thomas?" Marwa pura-pura bertanya Elysa beraksi karena Angel tadi pergi keluar untuk minum kopi. Wanita ini tau kalau Angel paling tidak menyukai kalau dia memanas-manasi aku.
"Yah. Tampaknya ada wanita jalang rendahan yang mengusik Emmeric. Kasihan sekali, terkadang wanita-wanita penggoda seperti ini harus disingkirkan sebelum jadi benalu." Dia tersenyum sinis.
Aku tentu saja diam, sekalipun aku paham dia menyindirku aku tidak merasa seperti apa yang dia katakan. Elysa kemudian berkata agar kerah gaun yang bermodel V lebih diturunkan agar memperlihatkan belahan dadanya. Dia ingin menjadi paling sexy saat acara, dia juga mengatakan kalau gaunnya kurang gemerlap. Marwa menjanjikan untuk merombaknya ulang sesuai permintaan.
"Mengenai Linda tadi.." Elysa terus mengoceh. "Wanita seperti dia dan juga aku yah, memiliki suami juga harus menjaga dengan baik. Kalau tidak akan berakhir dijebak oleh wanita gila harta, model macam begini banyak sekali. Biasa melemparkan diri dari satu laki-laki ke laki-laki lain."
"Aku mengira Emmeric adalah pria setia." Marwa menyahut dengan nada tenang.
Elysa terdiam sejenak, mungkin memikitkan kalimat apa yang akan dikatakan selanjutnya. Mulut Elysa begitu tajam seperti pecahan kaca, tidak sesuai dengan raut wajahnya yang anggun. Dia mirip sekali dengan ibunya.
"Mungkin..karena dia sedang hamil. Takutnya suami dia mencari jajanan di luar."
Elysa ini bodoh atau bagaimana? Dia bermaksud menghinaku tetapi berakhir menyudutkan Emmeric. "Adikku juga kalau saja dia tidak begitu mengerikan, tidak mungkin memilih wanita yatim piatu menjadi calon istrinya."
Elysa ini mulutnya bagai ular berbisa, apa menjadi yatim piatu adalah aib? Dia perlu diberi pelajaran. Sekarang dia jadi terang-terangan menghinaku.
"Percuma berwajah tampan kalau hatinya tidak." Aku melengos. "Menjadi wanita juga percuma cantik kalau sifatnya jelek."
"Oh kamu bersuara juga, aku pikir asisten kamu sejak tadi ini bisu, Ibu Marwa." Dia mengejek.
Marwa menghela nafas, "Dia hanya bicara yang penting-penting saja."
Aku diam-diam jadi tertawa, Elysa bermaksud memancing aku dan Marwa. Sayang sekali kami tidak terpancing, kami bukanlah orang yang tidak tau tempat. Dia selalu memuji diri sebagai wanita berkelas, nyatanya wanita jalang yang dia sindir jauh lebih memiliki etika ketimbang dia.
Salah satu staf marketing masuk dengan tergesa, "Bu Marwa, Selma."
"Ada apa?" Marwa menatapnya. Seketika staf itu berhenti bicara, saat melihat sedang ada customer.
Elysa menatap dengan pandangan menyelidik dan Angel sudah kembali, dia mengajakku berbincang. Angel juga, sudah tau tunangannya seperti macan betina, masih mau mencari masalah. Aku mengabaikan tapi dia mengekoriku, dia masih berjuang membela Emmeric. Heran sekali melihat kesetiaannya, Angel apa tidak menyadari menyodor-nyodorkan pria beristri? Apa tidak takut dosa?
![](https://img.wattpad.com/cover/213583859-288-k348433.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wounded Heart (END)
RomanceHR #1 in Romance Kekasih dan cinta pertamaku, Emmeric dengan teganya memintaku menjadi istri kedua karena dia akan menikahi wanita pilihan orang tuanya. Setelah menolak keras, Emmeric menjebakku dan menghancurkan masa depanku, setelahnya kehidupanku...