kisah sang detektif & dokter psikolog

113 4 0
                                    

Joshua sibuk memandang foto yang dipegangnya. Itu adalah foto keluarga Wood.  David Livia dan sikecil Hanna. Foto itu menampakkan keluarga kecil yang sangat bahagia.

' hufttt David,andai kau masih hidup saat ini. Andai kau bisa melihat anakmu kuliah saat ini. Tapi sayangnya, aku tidak bisa menemukan anak kesayangan mu itu David. Aku tak tau dimana keberadaan dia sekarang. Aku tak tau dia masih hidup atau tidak. Ini seperti misteri hilangnya Putri Anastasia,hilang berpuluh-puluh tahun dan akhirnya ditemukan dalam keadaan menyeramkan. Oh ya David tadi saat aku seminar disalah satu kampus,aku melihat anak perempuan yang memiliki nama yang sama seperti anakmu. Namanya Hanna. Dia sangat cantik tapi dia wanita yang berbeda,dia memiliki mata dan rambut coklat sedangkan anakmu memiliki rambut pirang dan bermata biru. Tapi senyumanya mirip sekali dengan Livia. Aku harap anakmu bisa menikmati indahnya masa kuliahnya dan ditemani oleh kau dan Livia' senyum Joshua sambil memegang bingkai foto keluarga David. Dia menaruhnya diatas meja kerjanya.

Flashback 20 tahun...

Joshua bersama putranya yang berusia 5 tahun mengunjungi rumah keluarga Wood.  Disana dia bertemu pria yang sedang bermain dengan kereta dorong nya. Joshua langsung menyapa pria itu.

"Hai selamat atas kehadiran anak pertamamu kawan" ucap Joshua dengan pria itu sambil  menjabat tangan. Anak kecil berusia 5 tahun itu melihat bayi perempuan yang baru saja lahir diatas kereta dorong. Dia sangat terpana melihat mata biru kecil itu.

"Hahaha terima kasih sobat. Kau adalah tamu pertama yang datang untuk melihat putri ku yang baru lahir. Lihatlah putra mu memandang sikecil saking terpana nya" jawab pria itu yang bernama David Wood. Seorang wanita keluar membawa jus jeruk dihalaman depan dan diberikan kepada Joshua dan si kecil Liam.

"Terima kasih sudah datang mengunjungi Hanna Joshua. Kau sudah datang kesini walau jadwalmu sangat padat" sambut Livia sambil mengambil Hanna didalam kereta dorong. Liam kecil menekuk wajahnya dan memegang tangan Livia.

"Jangan dibawa. Aku ingin memandangnya bibi.  Aku menyukai warna matanya itu" cemberut Liam kecil. Livia tertawa kecil melihat Liam sangat menyukai bayi perempuan.

"Hihihi kau sangat lucu Liam. Apa kau mau menggendong nya?" Tanya Livia. Liam langsung mengangguk semangat.

"Aku mau. Berikan padaku bibi" jawab Liam sambil mengadahkan tangannya. Livia memberikan Hanna ditangan Liam. Betapa lucu nya mereka, anak lelaki itu menggendong bayi ditangannya. David langsung memotretnya dan Liam langsung tersenyum.

"Ckrekk"

Foto itu keluar dari kamera David. Mereka bertiga tertawa melihat hasil fotonya dimana anak kecil menggendong bayi yang besarnya 1/2 dari sang pengendong. Livia langsung menghampiri Liam sambil mengelus rambutnya.

"Kau menyukainya Liam?" Tanya Livia. Liam langsung mengangguk.

"Sangat bibi. Seumur hidup aku menggendong Hanna. Dia kecil tapi berat,dan dia sangat lembut apalagi warna matanya itu" seru Liam. Livia tersenyum dan mengelus kepala Hanna didalam gendongan Liam.

"Kamu jadilah temannya jika dia besar ya. Dan jadilah penolong nya. Aku mempercayai mu Liam" ucap Livia sambil mengecup ujung kepala Liam. Pria kecil itu langsung mengangguk mantap.

"Aku akan menjaganya dan menemaninya bibi. Dan aku akan menikahinya" seru Liam. Semua terkejut mendengarnya dan semua tertawa mendengarnya.

"Hahahaha son kau boleh menikahinya. Tapi tunggu kalian dewasa dulu" seru David sambil mengacak kepala Liam kecil. Joshua tertawa mendengar putranya ingin menikahi putri temannya itu.

"Apa alasanmu untuk menikahinya son?" Tanya Joshua sambil meminum jusnya. Liam kecil memandang Hanna yang sedang tidur sambil tersenyum.

"Karena dia memiliki mata yang sangat sangat indah ayah. Matanya seperti lautan biru ayah. Jadi aku akan menikahinya jika aku besar seperti ayah" jawab Liam sambil menggendong Hanna.

"Baiklah jika kau mau sayang. Nanti kau boleh main kesini bersama Hanna Liam. Pintu kami
selalu terbuka untukmu" seru David sambil menatap Liam dengan lembut.

"Terima kasih paman. Aku akan kesini setiap hari" jawab Liam dan dia mengembalikan Hanna kegendongan Livia. Mereka semua tersenyum dan Joshua menyuruh David sekeluarga foto didepan rumahnya.

"Untuk kenang-kenangan" suruh Joshua.

"Ckrekkk"

Flashback off

Joshua menghapus air matanya yang ingin turun dari matanya. Tiba-tiba seorang pria muda memakai baju kaus berwarna putih memasuki ruang kerja ayahnya sambil membawa map coklat.

"Ayah apa kau tau siapa Hanna Quinn?" Tanya Liam sambil menyerahkan map itu kepada ayahnya.

"Kenal, dia mahasiswi yang tadi itu bukan?"jawab Joshua sambil memakai kacamatanya.

"Apa kau pikir dia sangat mirip dengan Hanna wood ayah?" Tanya pria itu sambil duduk didepan pria itu. Joshua menatap putranya dengan penuh tanda tanya.

"Kenapa kau pikir dia adalah Hanna Wood?" Tanya balik Joshua ke Liam. Pria muda itu menunjukan foto wanita yang masih muda. Itu foto Livia Wood,istri dari David Wood. Joshua lalu menatap foto itu dengan mata terbuka lebar.

"Darimana kau dapat foto ini?" Tanya pria itu sambil memegang foto Livia. Liam langsung mengeluarkan foto Hanna dari map coklat itu.

"Bandingkan ayah,senyumannya mirip sekali dengan bibi Livia ayah. Lalu lihat bentuk dagunya beserta hidungnya. Benar-benar mirip" seru Liam sambil membandingkan foto Hanna dan Livia. Joshua langsung menbuang nafasnya dengan lemah.

"Son kau tahu, Hanna Wood memiliki rambut pirang bermata biru. Bukan coklat son. Itu mungkin hanya sebuah kemiripan saja" himbau Joshua sambil meminum air digelasnya. Liam lalu menatap 2 foto itu dan memang, wajah Hanna dan Livia sangat mirip dari dagu,hidung serta senyuman difoto itu. Hanya membedakan Livia berambut pirang dan bermata hijau,sedangkan difoto satu lagi berambut bermata coklat.

'entah aku rasa dia menyembunyikan sesuatu darinya' pikir Liam.

Tiba-tiba telfon berdering dari meja kerja Joshua. Dia langsung mengangkat dengan cepat.

"Apa?? Kita langsung kesana!!" Dia mengambil jaketnya dan keluar dari kantor nya.

"Son aku harus pergi. Ada sesuatu di dermaga" seru pria itu. Liam mengerti dan pulang kerumahnya.

like Harley Quinn ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang