hot serendipity

111 1 0
                                    

Sesampai dirumah Liam, Harley menggendong Ivan yang tertidur dibekapannya. Liam membuka kan pintu rumahnya dan menyuruh Harley masuk.

"Taruh saja dia dikamar lamamu Harley. Dia tidur disana" Harley menganggukan dan menaikki lantai atas. Dia membuka pintu kamar lamanya dan isinya semua penuh dengan perlengkapan bayi beserta tempat tidurnya. Liam menyusul Harley dikamar Ivan.

"Dia tertidur nyenyak dibekap mu" ucap Liam mengelus kepala Ivan. Harley tersenyum kecil melihat Ivan yang tertidur dibekapannya.

"Entah mengapa aku menyayangi nya Liam. Seandainya dia anakku pasti aku akan menyayangi nya sepenuh hati" balas Harley menaruh pelan Ivan didalam box bayi. Dia mencium kening Ivan dan menyelimuti nya.

"Mimpi indah sayang" Harley dan Liam keluar dari kamar Ivan pelan. Harley dan Liam turun dari tangga dan mereka menuju keruang keluarga.

"Kau mau minum apa Harley?" Tanya Liam melihat Harley yang membuka jaketnya.

"Air mineral saja" jawab Harley. Liam pergi ke dapur dan membawa segelas air untuk Harley.

"Minumlah" Harley mengambil gelas itu dan meminumnya dengan cepat.

"Terimakasih" Harley memberikan gelas itu pada Liam. Dia duduk disofa panjang dan menghapus make-upnya dengan tisu basah yang dibawanya. Liam menghampiri Harley dan duduk disamping kanannya. Dia memegang tangan kiri Harley dan mencium nya lembut.

"Tanganmu sudah baikan?" Tanya Liam disamping Harley. Harley mengangguk pelan.

"Sudah membaik dan lukanya sudah memudar. Kau sendiri bagaimana dengan punggungmu?" Tanya Harley mengingat punggung Liam yang terkena ledakan itu.

"Sedikit memburuk" jawab Liam pelan. Harley menolehkan kepalanya menatap Liam penasaran.

"Aku ingin melihatnya. Seberapa parah itu" ucap Harley penasaran melihat punggung Liam. Tapi Liam menolak menunjukkan nya.

"Aku tidak ingin memperlihatkan nya. Aku sangat malu" balas Liam pada Harley yang sedikit memaksa.

"Aku ingin melihatnya. Jangan buat aku khawatir" Liam menghembuskan nafasnya pelan dan berdiri didepan Harley.

"Baiklah jika kau memaksa" Liam membuka kaus putihnya dan menunjukkan punggung nya yang terluka bakar karena bekas ledakan bom itu. Harley menutup mulutnya seakan tak percaya apa yang dilihatnya. Harley memeluk punggung Liam dengan erat. Air mata Harley turun dengan sendirinya.

" Maaf, seandainya aku tak kesana pasti tidak akan seperti ini jadinya" isak Harley dipunggung Liam yang berbekas terbakar itu. Liam membalikkan badannya dan memeluk Harley dibekapannya.

"Ini bukan salahmu Harley. Ini sudah takdir" balas Liam menghapus air mata Harley dengan tangannya. Harley mencium telapak tangan Liam yang sedang menghapus air matanya dan memeluknya erat.

"Aku takut Liam. Sungguh aku takut kehilanganmu waktu itu. Aku tak peduli pada kakiku yang tertancap kayu dan darah mengalir dikepalaku sampai aku membawamu kerumah sakit dalam keadaanku yang sudah hampir sekarat" ucap Harley didada Liam. Liam menaikkan dagu Harley agar matanya bisa melihat wajah Harley.

"Jangan menangis Harley. Buktinya aku sudah kembali sehat dan bisa bekerja kembali" balas Liam menenggelamkan kepalanya dileher Harley dan menghirup aroma leher Harley.

"Harummu sama seperti dulu Harley. Aku menyukainya" desah Liam dileher putih Harley. Mata mereka saling menatap satu sama lain. Liam mendekatkan wajahnya dibibir Harley dan menciumnya.

'cup'
Harley yang merindukan Liam membalas ciuman Liam dengan lembut. Mereka berciuman dan Liam memangku Harley dipahanya.

"Aku mencintaimu sungguh. Hanya dirimu yang membuat ku bergairah" pipi Harley memerah malu. Liam lalu mencium bibirnya lagi.

"Ahh... Liam" desah Harley pelan. Liam mengendong Harley memasuki kamarnya dan menaruh Harley diatas kasurnya. 

'cup'
Liam terus mencium bibir Harley diatas badan Harley. Dia memeluk leher Liam dengan erat.

"Kalau kau menginginkan nya silahkan saja. Aku menerima nya" bisik Harley ditelinga Liam. Liam melepaskan ciumannya dan membuka dress putih Harley dan melemparkannya dilantai. Liam melihat tubuh putih Harley yang hanya mengenakan bra dan celana dalam hitam. Dia melumat bibir Harley dengan rakus.

"Tidak apa Harley?" Tanya Liam berbisik. Harley menganggukan kepalanya pelan.

"Yeah" jawab Harley pelan. Liam mencium bibir Harley dan memasukan jarinya kedalam kewanitaan Harley yang tertutup celana dalamnya. Harley mendesah sambil mencengkram sprei abu-abu Liam.

"Ahhh...." Desah Harley karena tangan Liam bermain diarea kewanitaannya. Liam membuka celana panjang dan menampakkan kejantanan nya yang sudah mengeras. Dia membuka celana dalam Harley dan melemparkannya asal.

" Aku mencintaimu" desah Liam memasukan kejantanan nya pelan kedalam kewanitaan Harley. Harley meremas selimut yang dia kenakan.

"Liam..." Desah Harley mencium bibir Liam dengan liar. Liam membuka kaitan bra hitam Harley dan mencium dada berisi Harley dengan nafsu.

"Kau membuatku kembali hidup Harley" desah Liam diatas Harley. Liam menggoyangkan pinggulnya dan mengangkat tangan Harley diatas kepalanya.

"Ahhh.... Faster baby... Faster..." Desah Harley merasakan Liam menghisap dadanya dengan rakus . Liam mempercepat goyangannya didalam kewanitaan Harley dan mengangkat Harley diatas badannya.

"Ahh...Make me happy baby" ucap Liam dibawah Harley. Harley menggoyangkan kewanitaan nya diatas kejantanan Liam yang mengeras. Liam meremas dada Harley nafsu.

"Fuck me baby... Fuck mee.." desah Harley terus berada diatas kejantanan Liam dengan cepat. Liam mencium Harley dan memasukan lidahnya kedalam mulut Harley. Dia membalas permainan lidah Liam didalam mulutnya. Liam membalikkan badannya sehingga badan Harley berada dibawah Liam dan terus menggoyangkan pinggulnya.

"Harley..." Liam memeluk badan Harley dengan erat sambil memasukkan kejantanannya lebih dalam lagi. Harley menahan pinggul Liam dengan kakinya lebih erat dan memeluk badan Liam.

"Liamm...." Desah Harley dibawah Liam. Liam menghentakkan pinggulnya dengan keras dan meleburkan isi percintaannya kedalam kewanitaan Harley.

"Harley..." desah Liam ditelinganya.Dia mencium bibir Harley dengan senyum kepuasan.

"Terimakasih sayang. Aku mencintaimu" Liam menyingkirkan rambut Harley yang berada diwajahnya dan mencium bibir Harley yang manis itu. Harley yang kelelahan dan tersenyum kebahagiaan. Dia memejamkan matanya karena kelelahan. Liam menarik selimutnya sampai dileher Harley.

"Tidurlah" bisik Liam sambil memeluk Harley dari belakang. Dia mencium pundak Harley yang mulus dan berakhir ke leher putih Harley dan menggigit kecil lehernya. Liam turun dari kasurnya dan mengambil sesuatu dari laci kamarnya.

"Ketemu" ternyata itu sebuah cincin yang dulu dia berikan pada Harley tapi ditolaknya. Liam menaikki kasurnya dan mengambil tangan kanan Harley yang tertidur lalu memasukkan cincin bermata biru itu dijari manis Harley. Dia mencium bibir Harley sekilas.

"Terimakasih sayang ku" ucap Liam tersenyum dan mematikan lampu tidurnya. Dia tidur sambil memeluk badan Harley dengan lelap.

like Harley Quinn ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang