meet and blast a bomb

61 2 1
                                    

Markas Eddy Quinn

Eddy menatap lembaran foto ditangannya. Dia melihat lembaran demi lembaran foto itu dari anak buahnya.

"Nona muda bertemu dengan Evan Martinez di club anda tuan. Kemungkinan anak dari Martinez itu ingin membalaskan dendamnya pada nona tuan. Apa kita harus mengincar anak dari Martinez itu tuanku?" Tanya salah satu anak buahnya. Eddy lalu melemparkan foto itu sembarangan arah.

"Biar anakku yang mengaturnya. Jika dia siap bertempur maka kita bantu dia" jawab Eddy sambil duduk dikursinya. Anak buah itu mengangguk mengerti dan pergi meninggalkan Eddy diruangannya.

" Aku akan melindungi mu nak" ucap Eddy menatap foto Harley bersama dirinya itu.

Keesokan harinya

Harley masih berdiam diri di dalam kamarnya sambil memikirkan sesuatu. Beruntung ini hari libur kalau tidak Harley akan ketiduran ditempat kerjanya. Dia memikirkan kejadian kemarin malam dimana Liam melindunginya dari senjata Evan.

'Aku sangat terkejut melihatnya' ucapnya dalam hati. Dia menutup novelnya dan menaruhnya di rak buku dan berlari kearah kamar mandi dan membuka pakaiannya lalu berendam di bathtub dengan sabun bubble gum.

" Enjoy my holiday" dia memakai masker wajah dan menyalakan musik di handphone genggamnya sambil menyanyikan lagu kesukaannya.

" 
Oh, I hope some day I'll make it out of here

Even if it takes all night or a hundred years

Need a place to hide, but I can't find one near

Wanna feel alive, outside I can't fight my fear

Isn't it lovely, all alone

Heart made of glass, my mind of stone

Tear me to pieces, skin and bone

Hello, welcome home"

Selesai Harley berendam dia lalu membersihkan dirinya dari sisa sabun sampai bersih. Lalu dia keluar mengenakan handuk. Dia melirik jam dindingnya.

"Sudah jam 18.00 ayah belum pulang. Aku ingin pergi membeli frappe coklat di Starbucks" dia mengenakan kaus putih dan celana pendek jeans dengan sabuk hitam. Tak lupa memakai sedikit bedak dan lipstain coral. Dia melirik piercing berbentuk salib di laci meja riasnya.

" Sudah lama tidak memakai piercing ini sejak lulus sekolah menengah atas. Aku ingin memakai lagi" dia lalu memakai piercing gantung itu ditelinga kirinya dan anting berlian kecil ditelinga kanannya. Tak lupa mengenakan sepatu Converse hitam dan Hoodie putihnya. Dia lalu mengambil kunci mobil Lamborghini nya. Saat dia keluar menuju garasi pribadi nya tiba-tiba ada suara pintu dari pintu garasi.  Ternyata itu anak buahnya.

"Nona muda mau kemana?" Tanya anak buahnya itu. Harley menolehkan badannya.

"Mau pergi sebentar untuk membeli minuman" jawab Harley memasuki mobilnya yang berwarna merah.

"Apa nona mau dikawal agar klan Martinez tidak menggangu anda?" Tanya salah satu anak buahnya. Harley menggeleng pelan.

"Tidak perlu. Aku sudah membawanya" jawab Harley menunjukkan senjata raging bull dan knuclenya. Mereka mengerti dan menundukkan kepalanya dengan hormat.

"Baiklah nona,hati-hati dijalan" ucap mereka hormat. Harley lalu mengendarai mobil mewahnya meninggalkan garasi pribadinya.

Liam baru saja bekerja dirumah sakit tempat dia lamar 2 hari lalu. Dia sangat beruntung mendapatkan pekerjaan ini. Dia melirik jam tangannya.

like Harley Quinn ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang