abc plan

74 0 0
                                    

Sebelum penculikan Harley

"Jadi apa rencanamu Harley?" Tanya Allan pada Harley yang berada dimeja ruang senjatanya. Harley menghampiri Ray yang memasang layar monitor di dinding.

" Sebenarnya aku memiliki 3 rencana untuk mengelabui Martinez. Ternyata pria itu adalah orang yang pernah aku tolong 11 tahun yang lalu di Seattle. Jadi wajar dia berusaha mencariku walau ayahku berusaha memalsukan kematianku. Aku baru tahu dari Ray bahwa Evan Martinez memiliki kelainan pada dirinya" mereka terkejut saat Harley mengenali Martinez sebelum nya.

"Hah? Kau pernah bertemu dengan Evan waktu kau kecil?" Tanya Suri pada Harley yang mengikat rambut pendeknya.
"Yup saat aku ingin pergi ke cafe dekat apartemen di Seattle aku melihat dirinya yang hampir dilecehkan oleh beberapa preman. Akhirnya aku bunuh saja preman-preman itu dengan senjataku. Tapi bodoh nya aku mengajaknya ke apartemenku" jawab Harley kesal mengingat kejadian itu. Ray ambil ahli dan menunjukkan rancangan senjata.

"Baik kita lanjutkan saja rencana ini. Ini memang masuk akal ada 3 kemungkinan nona Harley akan dibawa atau ditemukan oleh Martinez.

Rencana A:

Jika nona Harley ditemukan oleh anak buah Martinez kemungkinan nona akan dibawa ketempat yang dia tidak sukai. Antara Seattle atau markas Martinez. Mungkin nona akan disekap disana dalam keadaan terikat atau lainnya karena Evan memiliki kelainan sadisme seksual dan dia mungkin menyiksa Harley habis-habisan. Jadi nona akan mengikuti permainan mental dari Martinez sampai menjadi benar-benar sedikit kehilangan tujuan hidup.

Rencana B:

Ketika nona ditangkap oleh anak buah Martinez, kita jangan mengejarnya atau menyelamatkan nya. Karena Martinez memiliki anak buah yang memiliki senjata yang tidak terduga. Jadi kita akan menyusul keberadaan nona Harley 2 Minggu kemudiannya. Biar tuan besar yang menyusul nona di Seattle dan menyiapkan rencana serangan. Setelah 2 Minggu itu kita akan menyusul nona dengan mobil dan beberapa senjata yang kita punya dan menyerang Martinez tepat malam hari. Jadi kita akan pergi paginya dan akan sampai tepat 18.00 waktu setempat lalu buat serangan kecil.

Rencana C:

Kita akan kejar-kejaran didalam mansion dengan mobil dan menghabiskan sebagian anak buah Martinez.

Itu rencana yang disiapkan nona sebelumnya saat dia proses penyembuhannya. Makanya aku mengumpulkan kalian semua untuk menemani nona bersenang-senang dengan mainan dan kendaraan kalian" jelas Ray dan dibalas dengan anggukan Harley. Dia meniup poni depannya.

"Dan sepertinya aku akan menjadi sedikit lebih sengsara daripada sekarang. Siapkan dokter jiwa untukku Ray" Harley melirik Ray yang sedang tersenyum menahan tawanya.
"Baik nona. Sekarang kita siapkan apa saja yang harus kita bawa dan apa yang harus di modifikasi peralatan kita" ucap Ray mematikan layar monitor nya. Mereka semua mengangguk setuju pada rencana ini.

"Rencana yang menarik. Aku akan menyiapkan senjataku beserta anak buahku yang akan bergabung" ucap Belle dan dibalas dengan angukkan yang lain.
"Aku juga. Sudah lama tidak membuat kekacauan bersama selama 5 tahun ini" balas Allan.
"Sepertinya aku harus menajamkan katana ku dan beberapa senjata tajam ku" balas Akira sambil tersenyum.
"Aku tidak sabar memamerkan peledak versi terbaru ku" ucap Alfredo melipatkan tangannya.
" Sepertinya aku akan membawa peliharaan ku" ucap Suri. Harley tersenyum melihat semua temannya mau membantunya.

"Terimakasih semuanya. Aku akan membalas kebaikan kalian semua" ucap Harley terharu. Belle dan Domain menghampiri Harley.
"Kami juga punya hutang nyawa padamu Harley. Tidak usah sungkan" balas Belle mencium pipi Harley dan domain mengacak rambut Harley. Ray tersenyum melihat keakraban nona nya pada teman-teman nya.

"Sepertinya aku akan bermain sedikit trik lama ku untuk mengelabui nya" ucap Harley tiba-tiba. Mereka mengerutkan dahinya tak mengerti maksud Harley.
"Trik apa?" Tanya Slava tak mengerti. Ray dan Harley saling tersenyum.
"Nanti kalian akan tahu bakat-bakat nona Harley" jawab Ray.

Off
 
Keesokan paginya
Harley yang sedang memakai pakaian nya tiba-tiba dikejutkan oleh tangan yang memeluk dirinya dari belakang. Harley menolehkan kepala dan ternyata itu Evan.

"Sudah baikan?" Tanya Evan mencium pundak Harley yang habis mandi.
"Sedikit" jawab Harley singkat. Evan membalikkan badan Harley agar berhadapan didepannya.

"Apa kau lapar? Aku tahu kau belum menyentuh makanan kemarin" Tanya Evan mengeratkan pelukannya. Harley mengangguk pelan.
"Sedikit" jawab Harley pelan. Evan menyuruh pelayan memasuki kamarnya sambil membawa nampan berisi spaghetti bolognese dan mojito berry. Evan mendudukkan Harley diatas kasur dan menyuapinya.

"Makanlah Harley, aku sangat tidak suka melihat mu sedikit kurus" ucap Evan menggulung spaghetti itu dan memberikan ke mulut Harley. Harley membuka mulutnya dan memakan spaghetti itu walau tidak berselera. Evan melirik cincin yang berada dijari manis Harley.

"Apa kau bertunangan?" Tanya Evan meraih tangan Harley.
"Tepatnya iya" jawab Harley menarik tangannya kembali. Evan menaruh piring yang berisi spaghetti yang tersisa setengah porsi dan menaruh nya diatas meja.

"Apakah pria itu? Tepatnya kekasih mu?" Tanya Evan menahan emosinya. Didalam hati Harley tersenyum melihat sedikit demi sedikit rencananya berhasil mengikuti permainan Evan.
"Iya. Dia cinta pertama ku" jawab Harley tersenyum kecil. Evan menampar wajah Harley sampai tersungkur di atas ranjang nya.

"Kau milikku Harley. Kau milikku" ucap Evan marah dan melemparkan piring itu sembarangan arah. Harley menutup mulutnya yang tersenyum seringai melihat Evan yang cemburu.

' good ego ' ucap Harley dalam hati. Dia melepaskan cincin itu dan menaruhnya dibawah bantalnya lalu menghampiri Evan sambil memegang pipinya yang ditampar Evan lalu memeluknya.

"Jangan cemburu Evan. Selama aku berada disini aku menyukai permainan mu. Dari mencambuk ku dan membuat ku bergairah setiap waktunya. Aku rasa aku sudah mulai menyukai apa yang kau lakukan padaku" ucap Harley membelai dada Evan. Evan mengelus pipi kanan Harley yang habis ditamparnya dan mencium telapak tangan Harley.

"Benarkah itu?" Tanya Evan memeluk pinggang Harley dengan erat. Harley menganggukan kepalanya.
"Iya" jawab Harley pelan. Evan menaikan dagu Harley dan mencium bibirnya dengan lembut.

'cupp'
Harley membalas ciuman Evan dan mengikuti irama pria itu. Evan menahan tengkuk Harley agar ciumannya lebih dalam.

'sialan!aku harus melakukan nya' umpat Harley dalam hatinya. Dia sangat menyesal dengan rencananya yang dia buat sendiri. Evan mengangkat badan Harley dan menindihnya diatas badannya. Harley melepaskan ciumannya dan menatap wajah Evan yang sedikit bergairah itu.

"Evan.." desah Harley saat bibir Evan berada dilehernya.
"Apa??" Tanya Evan sibuk menyerang leher Harley.
"Aku ingin jam tangan mu. Aku sangat risih saat tidak melihat waktu dikamar ini sampai aku bingung pada jam mandi dan tidurku" ucap Harley meremas punggung Evan. Dia melepaskan ciumannya dan melepaskan jam tangannya dan memberikan pada Harley. 

"Pakailah Harley. Aku harap kau suka" ucap Evan melanjutkan menghirup aroma leher Harley yang habis mandi.
"Terimakasih" balas Harley memeluk punggung Evan dengan erat. Evan bangkit dan menaikan kedua kaki Harley dibahu tapi ditahan oleh Harley.

"Jangan! Aku sedang datang bulan" pekik Harley menurunkan kakinya. Evan menaikan alisnya.
"Tapi aku tidak menyediakan itu untukmu. Lalu kau menahannya dengan apa?" Tanya Evan melihat Harley yang merapikan tali bajunya.
"Aku memakai handuk dan merobeknya" jawab Harley berbohong. Evan mengangguk dan pergi meninggalkan kamar Harley.

"Aku akan menyuruh pelayan membeli kan itu untukmu" ucap Evan mencium kening Harley.
"Terimakasih" balas Harley melihat Evan sudah menutup pintunya keluar dan tak lupa dikuncinya. Harley mengelap mulutnya dengan tangannya.

"Eeww aku harus membersihkan diri lagi" ucap Harley memungut garpu itu dan menaruhnya dibalik bantal.

like Harley Quinn ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang