Liam memarkirkan mobilnya di bagasi rumahnya. Tiba-tiba dia menoleh kebelakang seperti seseorang yang membuntuti nya.
"Siapa itu?" Ucap Liam kembali. Tapi tidak ada siapa-siapa dipagar rumahnya. Liam menaikkan bahunya dan memasuki rumahnya. Saat membuka pintu Liam terkejut melihat 2 ekor haina berada tepat didepannya.
"Astaga Harley!!!!" Teriak Liam. Harley segera turun dari kamarnya sambil menggosok kepalanya dengan handuk.
"Ada apa Liam? Kenapa kau berteriak seperti orang yang mau disembelih?" Tanya Harley. Kedua hainanya menghampiri Harley dan bermanja-manja dengan nya. Liam bergidik takut melihat nya.
"Kenapa ada haina disini?" Ucap Liam ketakutan melihat Harley yang sibuk mengelus hainanya.
"Oh mereka merindukanku. Kau tahu Ray si bartender? Aku tak sengaja bertemu dengannya disuper market dan membawa mereka" jawab Harley santai. Liam menghembuskan nafasnya kasar.
"Tolong jauhkan mereka dariku. Aku takut dengan haina Harley. Kau pikir haina itu hewan jinak?" Tanya Liam menahan takutnya. Harley menaikkan alisnya.
"Kau lihat sendiri mereka. Mereka sangat jinak padaku. Justru sama orang asing mereka agresif dan tak segan memakannya" jawab Harley sambil tersenyum jahil. Harley menyuruh haina-hainanya mendekati Liam. Tapi pria itu berjalan mundur.
"Ayo gigit pria ini" ucap Harley pada haina-hainanya. Liam lalu berlari kearah kamarnya ketakutan melihat haina Harley mengejarnya. Harley tertawa melihat Liam ketakutan.
"Harleyy!! Awas aku balas perbuatan mu" teriak Liam dalam kamarnya. Harley tertawa terpingkal-pingkal dan memanggil kedua hainanya.
"Ayo kita makan" ucap Harley pada kedua hainanya. Joshua menggeleng kan kepalanya melihat tingkah anaknya dan anak sahabatnya seperti Tom and Jerry.
"Harley sudahlah jangan ganggu Liam. Lebih baik kau memasak saja" ucap Joshua pada Harley yang memberi makan hainanya. Harley mengangguk mengerti.
"Baiklah paman. Aku akan membuat Mac and cheese saja" jawab Harley sambil berlari kearah dapur. Dia mengambil bahan-bahan untuk membuat makanan dan memasaknya. Selesai memasaknya Harley menaruhnya dimeja makan.
"Paman, Liam ayo makan" teriak Harley pada kedua pria itu yang sedang menonton tv. Liam engan dari tempatnya. Joshua menatap Liam aneh.
"Kenapa kau tak ke meja makan?" Tanya Joshua. Liam menggelengkan kepalanya.
"Aku takut haina itu memakanku" jawab Liam sambil memeluk lututnya. Harley tertawa mendengarnya dan menghampiri Liam.
"Ayo, mereka sudah ada di halaman" ucap Harley sambil menarik tangan Liam. Dengan iseng Liam menarik tangannya dan membuat Harley berada di dadanya. Harley menatap Liam dengan marah.
"Bedebah kau" Harley meninju pipi Liam sampai Liam terjatuh dibelakang kursi. Joshua kaget dan melihat ruang keluarga.
"Ada apa ini? Kenapa Liam bisa jatuh dari kursi?" Tanya Joshua panik. Liam memegang pipinya yang dihajar Harley sambil bangkit dari jatuhnya.
"Bukan apa-apa"jawab Liam sambil berlari kearah meja makan. Dimeja makan mereka membisu sambil menikmati makan malam mereka. Harley lalu melirik Liam.
"Liam, aku membaca buku harian ibuku kemarin dan mendapatkan tulisannya yang bertinta merah. Apa artinya jika tulisan seseorang yang memakai tinta merah?" Tanya Harley pada Liam. Joshua memberhentikan makannya dan menatap Harley.
"Itu bukan tinta Harley. Itu darahnya Livia" jawab Joshua membuat Harley terkejut dan membuat Liam tersedak.
"Maksudnya?" Tanya Harley tak mengerti. Joshua menghembuskan nafasnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
like Harley Quinn ( End )
Actionapa kalian tau jika anak polos di didik dengan orang benar akan menjadi manusia normal? begitu kebalikannya. Hanna, seorang perempuan yang di didik dengan seorang pemimpin mafia Eddy Quinn dan diangkat menjadi anak dan dilatih menjadi mesin pembunu...