sorry

65 3 1
                                    

Jam sudah menunjukkan jam 18.00,Harley turun dari mobil Ray didepan rumahnya. Ray mengantar nya sampai diluar pintu.

"Terimakasih sudah menemaniku untuk menghilangkan masalahku" ucap Harley. Ray membalasnya dengan senyumannya.

"Sama-sama nona. Sekarang bersihkan diri nona dengan air hangat. Jangan lupa minum sesuatu yang hangat nona" jawab Ray memasuki mobilnya. Harley melambaikan tangannya ketika mobil Ray pergi meninggalkan rumahnya. Harley membuka pintu rumah dan berlari kearah kamarnya. Dia membuka semua pakaiannya dan menuju kamar mandi dan menyalakan air hangat di bathtub dan menuangkan sabun beraroma strawberry. Harley memasuki bathub dan berendam sambil membersihkan dirinya. Dia baru ingat jika Joshua dan Liam belum pulang.

"Aku baru sadar rumah ini sangat sunyi. Apa mereka belum datang ya?" Harley lalu menuangkan shampo nya dan menggosok rambutnya dengan lembut. Selesai mandi dia mengeringkan rambutnya dengan hairdryer. Dia memakai Hoodie pink nya dan celana pendek hitam.

"Aku haus" dia keluar dari kamarnya dan menuju dapur. Sesampai di dapur dia membuat susu coklat panas dan membawanya keruang keluarga. Dia menikmati susu coklat nya sambil menonton acara kartun.

"Kenapa kau meninggalkan rumah?" Harley terkejut mendengar suara yang ada dibelakangnya. Ternyata itu Liam yang bersandar di dinding sambil melipatkan tangannya. Harley mengusap dadanya pelan dan memakai tudung hoodienya tanpa menghiraukan Liam.

"Bukan urusanmu" jawab Harley dingin sambil menghabiskan susu coklat panasnya. Liam meloncat kekursi panjang tempat Harley duduk dan memegang pinggang Harley dengan kedua tangannya dan menghadapkan Harley didepan wajahnya.

"Apa yang kau lakukan?" Bentak Harley melihat perlakuan Liam terhadapnya. Liam memasang wajah yang menahan emosi dan mencengkram pinggang Harley. Dadanya naik turun seperti mau marah.

"Kenapa kau menghindari ku?" Tanya Liam menahan emosinya. Harley memandang Liam yang berada diatasnya dengan badan yang bergetar ketakutan.

"Bukan urusanmu!" Bentak Harley mendorong badan kekar Liam tapi Liam menangkap kedua tangan Harley dan menahannya diatas kepala wanita itu.  Harley terkejut melihat sifat Liam yang berbeda. Dia menstabilkan nafasnya.

"Yesus!!Ada apa denganmu Liam? Kenapa kau melakukan ini padaku?" Tanya Harley sedikit berberontak. Rahang Liam mengeras melihat Harley memberontak dibawahnya. Dia mencengkram tangan Harley keras. 

" Ada apa denganmu sampai berusaha menghindari ku Harley?! Apaa??!!" Bentak Liam dibawah Harley. Harley memejamkan matanya ketakutan. Baru pertama kali dia merasa ketakutan seperti ini. Badannya bergetar hebat. Mata abu-abu yang dia lihat pertama kali dengan cinta dari pria itu berubah menjadi menyeramkan.

" AKU TAKUT!!!" Teriak Harley bergetar hebat. Tak lama kemudian air matanya mengalir dengan deras. Liam melihat Harley yang ketakutan dibawahnya. Baru pertama kali dia melihat Harley setakut ini.

"PERGIII!!!" Liam melepaskan tangan Harley dan turun dari badannya.  Harley berlari kekamarnya sambil menangis.

'brakk'
Liam berlari kekamar Harley dan benar saja pintu kamar Harley terkunci rapat.

"Harley!!maafkan aku Harley. Aku tidak bermaksud menyakitimu" panggil Liam dari pintu kamar Harley. Harley melemparkan barang-barang nya dan mengambil sebuah revolver dibawah bantalnya dan mengarahkan senjatanya kepintu kamarnya.

'dorrr...dorr...dor...'
Lengan Liam tertembak peluru Harley.
"Arghh" Liam tiarap kelantai dan menahan darah yang keluar dari lengan kanannya. Tak lama kemudian Joshua datang dan mendengar suara tembakan dari atas. Dia berlari kelantai dua dan melihat Liam menahan lengannya yang tertembak.

like Harley Quinn ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang