upss

102 4 0
                                    

Joshua berada di kantor polisi. Dia menuju ruang forensik dan melihat hasil rambut yang ditemukannya didermaga.

"Selamat pagi pak, menurut dari rambut yang anda temukan didermaga itu adalah rambut wanita berusia 20 tahun, warga negara Amerika serikat dan anda tidak akan percaya pada pemilik rambut ini." Lapor Grace memberikan dokumen pada Joshua. Pria itu melotot melihat pemilik rambut itu.

"Dii..dia? Harley Quinn?" Joshua terkejut melihat nama pemilik rambut itu.

"Iya pak, namanya Harley Quinn. Menurut kabar dia adalah anak dari Eddy Quinn yang selalu membantu pekerjaannya ayahnya itu. Kemungkinan dialah pembunuh berdarah dingin yang kita incar" jawab Grace. Joshua melihat lembar demi lembar dokumen yang dipegang nya itu dan melihat foto wajah Harley Quinn.

'kenapa dia mirip dengan Hanna? Hanya membedakan warna rambut dan matanya' pikir Joshua dalam hati.

"Kita harus menemukan wanita ini" ucap pria itu dan meninggalkan ruang forensik. Dia memasuki ruang kerjanya dan menemukan pria muda yang sedang duduk di sofa. Ternyata itu Liam yang sedang menunggu ayahnya. 

"Ayah apa kau mengetahui pelaku dari pembunuhan itu?" Tanya Liam pada Joshua. Pria itu mengangkat satu alisnya.

"Kenapa kau bertanya seperti itu son?" Tanya Joshua pada Liam. Pria muda itu menunjukkan notebook yang dicatatnya pada salah satu pria yang berkonsultasi padanya kemarin sore.

"Ada seorang pria yang katanya dia adalah korban dari pembunuh berdarah dingin itu. Dia memberitahu ku ciri-ciri pelaku itu. Dia wanita berambut pirang tapi bercat merah biru, bermata biru,memiliki harum yang sangat menggoda dan berbibir merah. Itu menandakan bahwa pelaku itu adalah wanita dengan ciri khas rambut pirang bercat merah biru dan memakai lipstik merah" ucap Liam. Joshua membulat kan matanya dan dia memberi kertas dokumen tadi pagi pada Liam.

"Apa seperti ini ciri-ciri yang dimaksud pria itu?" Tanya Joshua. Liam menatap foto itu dan otaknya berputar seakan wajah itu sangat mirip seseorang. Liam mengebrak meja ayahnya dan mengambil data diri Hanna. Dia membandingkan foto itu dengan foto Hanna.

"Sangat mirip" ucap pria itu. Joshua kebingungan maksud putra nya itu.

"Maksudnya?" Tanya Joshua. Liam memberi foto Hanna pada Joshua.

"Lihat ayah perbandingan nya. Wanita ini dan Hanna sangat mirip. Dari bentuk wajah hingga bentuk bibir. Apa kemungkinan wanita ini adalah Hanna ayah?" Tanya Liam. Joshua membulatkan matanya mengerti dan dia menelfon seseorang.

"Cari tahu wanita bernama Harley Quinn dan Hanna Quinn" ucap Joshua sambil menutup telfonnya.

"Son kapan kau bertemu dengan Hanna?" Tanya Joshua pada Liam.

"Kemarin di McDonald ayah" jawab Liam. Joshua menatap mata anaknya itu.

"Apa kau kemarin kerumahnya?" Tanya Joshua kembali. Liam mengangguk.

"Iya, dia tinggal di Cristal apartemen" jawab Liam. Joshua mengusap keningnya sambil meminum air digelasnya.

"Kau tahu, dialah pelaku peledakan di dermaga itu. Dan aku rasa dialah pembunuh yang ada di gang kecil itu" ucap Joshua. Liam terkejut mendengarnya.

"Tapi bagaimana bisa jika Hanna adalah anak dari Eddy Quinn?" Tanya Liam kebingungan. Joshua menghembuskan nafasnya berat.

"Aku rasa Hanna adalah anak dari Eddy Quinn dan namanya bukanlah Hanna. Melainkan Harley" ucap pria itu.

"Dan aku rasa wanita itu adalah anak yang aku cari selama 16 tahun ini. Dari wajahnya sangat mirip dengan Livia Wood" ucap pria itu menatap foto keluarga Wood. Liam merasa tidak percaya mendengarnya.

"Jadi dia adalah Hanna Wood?" Tanya Liam sambil menatap data diri Hanna dan Harley Quinn. Joshua mengangguk pelan.

"Kita harus selidiki dia" ucap Joshua sambil menepuk bahu Liam.  Tanpa mereka sadari seorang cleaning servis di kepolisian itu menelfon seseorang. 

"Gawat nona! Anda sedang ditargetkan" ucap cleaning service itu yang ternyata anak buah Eddy Quinn. Wanita itu sedang meminum wine nya ditangannya dan menatap pandangannya dengan datar.

"Ditargetkan?  Hmm... Apa kalian mau bermain di rumah sakit itu nanti malam?" Tanya wanita itu yang berjalan menuju ruang senjata pribadi nya.

"Dengan senang hati nona. Kita mengikuti keinginan nona muda" jawab pria yang sedang ditempat penaruhan pembersih ruangan. Wanita itu tersenyum seringai.

"Bawalah mainan yang mematikan, kita akan bermain sampai puas" wanita itu menutup handphone nya dan melemparkan keatas dan menembaknya.

"Dorr...dorr...dorr..."

"Sialan!! Mereka ingin menangkapku!! Aku harus berbuat agar mereka tidak ikut campur" Dia adalah Harley Quinn. Dan sekarang dia mulai kesal dan mengambil salah satu senjata Glock 20 dan menatap di cermin besarnya.

"Aku akan menunjukkan diriku sayang" ucapnya sambil tersenyum seringai.

like Harley Quinn ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang